martabak blender (youtube.com/Rudy dan Sahabat TV)
Supaya mendapatkan martabak yang lembut, gunakan tepung terigu protein sedang. Tepung terigu protein sedang memiliki kadar gluten yang rendah, sehingga adonan martabak tidak terlalu kaku dan mudah mengembang. Dengan demikian, martabak akan memiliki tekstur yang lembut dan empuk.
Jangan terlalu lama mengaduk adonan martabak agar tidak keras. Adonan yang terlalu lama diaduk akan membuat glutennya terbentuk berlebihan, sehingga adonan menjadi keras dan tidak elastis.
Diamkan adonan selama 30 menit agar glutennya terbentuk sempurna. Gluten adalah protein yang terbentuk dari campuran tepung terigu dan air. Gluten inilah yang membuat adonan menjadi elastis dan mengembang saat dimasak. Oleh karena itu, penting untuk mendiamkannya selama 30 menit, agar gluten terbentuk sempurna dan martabak menjadi lebih lembut dan renyah.
Untuk mendapatkan martabak yang lebih beraroma, kamu bisa menambahkan vanili atau kayu manis bubuk ke dalam adonan. Jika ingin martabak yang lebih manis, kamu bisa menambahkan lebih banyak gula pasir ke dalam adonan.
Namun, perlu diperhatikan bahwa penambahan gula pasir yang terlalu banyak, dapat membuat martabak terasa terlalu manis dan tidak enak. Oleh karena itu, sebaiknya tambahkan gula pasir secara bertahap, hingga mendapatkan rasa manis yang diinginkan.
Selain topping standar seperti meses, keju, dan kacang tanah, kamu juga bisa menambahkan topping lain ke dalam martabak. Misalnya, cokelat, stroberi, durian, atau alpukat.
Martabak manis bisa menjadi camilan yang lezat atau menu sarapan yang mengenyangkan. Dengan mengikuti resep dan tips di atas, kamu bisa membuat martabak manis yang enak dan lezat untuk keluarga tercinta. Selain itu, kamu juga bisa menyesuaikan topping martabak dengan selera kamu dan keluarga. Selamat mencoba.