Dada ayam tanpa tulang rasanya selalu muncul ketika membicarakan makanan sehat. Karena dada ayam mengandung sumber protein yang rendah lemak dan kaya akan antioksidan & nutrisi lainnya.
Tapi perlu diketahui juga, kalau salah mengolah dada ayam juga bisa merusak nutrisinya. Lantas seperti apa sih langkah yang tepat untuk mengolah dada ayam?
Dada ayam adalah bagian tubuh yang paling tidak mengandung lemak jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Dada ayam tanpa kulit dan paha mengandung 170 kalori di tiap penyajian. Jika dada adalah bagian paling tak berlemak, maka yang paling banyak lemaknya adalah sayap, belum lagi ditambah kulitnya.
Intinya, setiap daging ayam tanpa kulit adalah sumber protein yang lebih baik daripada daging merah.
Dada ayam bisa jadi sumber nutrisi esensial seperti kolin. Kolin adalah zat gizi yang mirip dengan vitamin B tapi bukan termasuk ke dalam golongan vitamin. Kolin dibutuhkan tubuh untuk mengingat memori, mengontrol suasana hati, kontrol otot, dan beberapa fungsi saraf lainnya.
Keduanya sama-sama baik. Hanya saja ketika kamu masih bisa membeli dada ayam segar, usahakan selalu membeli yang segar. Karena dada ayam beku bisa saja kehilangan beberapa nutrisi pentingnya.
Jika dimakan mentah-mentah, sangat bisa. Karena semua produk agrikultur mentah bisa saja mengandung bakteri tertentu yang bisa memengaruhi kesehatanmu saat dimakan. Daging ayam mentah masih bisa mengandung bakteri salmonella, yang nantinya bikin kamu diare & bahkan terkena tifus.
Dada ayam paling nikmat jika dipanggang dengan saus, dicampur ke dalam salad, atau untuk isian sandwich. Karena dada ayam secara alami sudah mengandung sodium atau garam, sebaiknya tak usah tambahkan garam terlalu banyak.
Sebenarnya juga tak ada pedoman khusus untuk menurunkan berat badan dengan hanya memakan dada ayam saja. Tapi paling tidak kamu sudah bisa memulai langkah untuk mengurangi berat badan dengan rutin makan dada ayam.