5 Tips Membuat Roti Brioche yang Super Lembut dan Wangi Mentega

Mentega adalah kunci utama kelezatan brioche. Pilih mentega yang punya aroma harum dan kadar lemak tinggi. Jenis mentega Eropa seperti ini biasanya memberikan hasil adonan yang lebih lembut, dengan aroma gurih yang khas. Hindari margarin karena rasanya cenderung lebih asin dan aromanya gak seharum mentega asli.

Waktu menambahkan mentega ke adonan pun perlu diperhatikan. Mentega harus dimasukkan setelah gluten terbentuk, biasanya setelah proses pengulenan awal. Jika mentega dimasukkan terlalu cepat, adonan bisa pecah dan gak kalis. Gunakan suhu mentega yang lembut (bukan cair) supaya bisa menyatu dengan baik ke adonan.

Telur memberi warna keemasan dan kelembutan khas pada brioche. Gunakan telur segar, sebaiknya yang berukuran besar dengan kuning telur yang oranye cerah. Kuning telur membantu membentuk tekstur lembut dan memperkaya rasa roti. Untuk hasil optimal, cobalah gunakan telur omega yang dikenal punya kandungan lemak baik lebih tinggi.

Pastikan semua bahan, termasuk telur, berada pada suhu ruang sebelum digunakan. Telur yang terlalu dingin bisa menghambat fermentasi dan membuat adonan sulit mengembang. Beberapa pembuat roti profesional bahkan menambahkan satu kuning telur ekstra untuk menambah kelembutan dan warna brioche yang lebih menggoda.

Menguleni adonan brioche butuh kesabaran lebih dibanding roti biasa karena kandungan lemaknya tinggi. Awalnya, adonan akan terasa lembek dan lengket, tapi teruskan proses hingga elastis dan gak menempel di tangan. Gunakan mixer dengan hook pengaduk bila ingin hasil yang lebih konsisten. Proses ini bisa memakan waktu sekitar 15–20 menit, tergantung kecepatan alat.

Ciri adonan brioche yang siap difermentasi adalah ketika bisa ditarik tipis tanpa robek yang sering disebut “windowpane test”. Kalau belum sampai tahap ini, roti akan bertekstur padat setelah dipanggang. Jadi, meskipun terasa lama, proses pengulenan yang sabar akan membuahkan hasil yang empuk dan kenyal sempurna.

Brioche sejati membutuhkan waktu fermentasi yang lebih panjang dibanding roti biasa. Setelah adonan kalis, diamkan selama 1–2 jam hingga mengembang dua kali lipat, lalu masukkan ke kulkas selama semalam. Fermentasi dingin ini membuat adonan lebih mudah dibentuk dan menghasilkan aroma mentega yang lebih dalam.

Selain itu, fermentasi ganda membantu gluten lebih stabil dan menahan uap saat proses pemanggangan. Hasilnya, tekstur roti jadi lebih halus, lembut, dan berpori kecil seperti kapas. Jadi jangan terburu-buru memanggang setelah adonan mengembang pertama kali, biarkan waktu bekerja menghasilkan cita rasa yang sempurna.

Pemanggangan yang tepat menentukan hasil akhir brioche. Panaskan oven terlebih dahulu pada suhu 180°C dan panggang selama 25–30 menit. Gunakan loyang anti lengket berkualitas agar roti matang merata dan mudah dilepaskan.

Cek warna permukaan roti brioche yang matang sempurna berwarna keemasan mengilap dengan aroma mentega yang lembut. Setelah keluar dari oven, olesi permukaannya dengan mentega cair agar tetap lembap dan harum. Diamkan dulu di rak pendingin supaya uapnya keluar, dan hasil akhirnya dijamin super lembut serta wangi mentega menggoda.

Membuat brioche memang membutuhkan waktu dan kesabaran ekstra, tapi hasilnya benar-benar sepadan. Teksturnya yang halus dan aroma menteganya yang manis bikin roti ini cocok untuk sarapan atau teman teh sore. Kalau sudah tahu rahasianya, siapa pun bisa menghasilkan brioche selembut kapas di rumah. Jadi, siapkan bahan terbaik dan biarkan dapurmu dipenuhi wangi mentega yang memanjakan!