Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memasak seafood
ilustrasi memasak seafood (unsplash.com/Anju Ravindranath)

Intinya sih...

  • Perhatikan kesegaran seafood sejak awal

  • Gunakan teknik marinasi yang tepat tanpa waktu berlebihan

  • Atur suhu memasak agar panasnya stabil

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengolah seafood memang jadi tantangan tersendiri karena teksturnya yang sensitif dan mudah berubah ketika terpapar panas terlalu lama. Banyak orang merasa ragu saat memasaknya karena takut hasil akhirnya keras atau hambar meskipun sudah memilih bahan terbaik. Sensasi manis alami dan kelembutan khas seafood mudah hilang jika prosesnya kurang tepat, sehingga memahami trik dasarnya sangat penting sebelum memulai memasak.

Selain soal waktu memasak, teknik pengolahan dan pemilihan bumbu juga berpengaruh besar pada hasil akhirnya. Setiap jenis seafood seperti udang, cumi, atau ikan kerapu punya karakter berbeda yang perlu perlakuan khusus. Dengan panduan yang terarah, proses mengolah seafood bisa jauh lebih mudah, menyenangkan, dan hasilnya tetap empuk tanpa membuat rasa takut berlebihan, jadi mari selami tipsnya bareng-bareng!

1. Perhatikan kesegaran seafood sejak awal

illustrasi ikan kakap (pixabay.com/thealy44)

Kesegaran adalah faktor paling utama yang menentukan tekstur akhir seafood setelah dimasak. Seafood yang masih segar biasanya memiliki daging yang kenyal, aroma laut yang halus, serta warna cerah alami yang mudah dikenali. Jika bahan dasarnya sudah kurang segar, sebaik apa pun metode memasaknya, tekstur akhir tetap berisiko keras.

Memilih seafood segar bisa dilakukan dengan mengamati mata ikan yang masih jernih dan tidak cekung, insangnya merah, serta permukaan dagingnya kembali ke bentuk semula setelah ditekan. Udang yang segar biasanya punya kulit yang transparan dan tidak berlendir, sementara cumi yang berkualitas ditandai dengan tubuh putih cerah dan tidak bau menyengat. Dengan memahami indikator ini, peluang mendapatkan hasil masakan yang empuk dan lembut akan meningkat secara signifikan.

2. Gunakan teknik marinasi yang tepat tanpa waktu berlebihan

ilustrasi marinasi (unsplash.com/Tsuyoshi Kozu)

Marinasi dapat membantu meresapkan bumbu sekaligus menjaga tekstur seafood tetap lembut, tetapi durasinya gak boleh terlalu lama. Proses marinasi yang berlebihan justru membuat daging menjadi lembek dan kehilangan kekenyalannya. Penggunaan bumbu sederhana seperti garam, lada, perasan lemon, atau sedikit olive oil sudah cukup untuk meningkatkan rasa.

Penting memahami bahwa setiap jenis seafood punya waktu marinasi berbeda yang perlu diperhatikan. Udang dan cumi cukup direndam maksimal 10–15 menit, sedangkan ikan berdaging tebal sedikit lebih lama tetapi tetap dalam batas wajar. Dengan durasi yang terkontrol, marinasi dapat memperkaya rasa tanpa merusak tekstur alami yang lembut.

3. Atur suhu memasak agar panasnya stabil

ilustrasi memasak ikan (unsplash.com/Alexey Fedenkov)

Suhu memasak yang tepat adalah kunci agar seafood tidak overcooked dan tetap empuk. Memasak dengan suhu terlalu tinggi membuat permukaan luar cepat matang sementara bagian dalam masih mentah, sehingga teksturnya terasa keras. Sebaliknya, suhu terlalu rendah membuat seafood memasak terlalu lama dan kehilangan kelembutannya.

Teknik mengatur api sedang sering menjadi pilihan paling aman karena memberikan panas merata tanpa risiko menghancurkan serat daging. Untuk metode seperti pan searing atau grilling, pastikan alat masak sudah cukup panas sebelum memasukkan seafood agar prosesnya lebih cepat dan efisien. Dengan pendekatan ini, hasil masakan terasa lebih juicy, matang sempurna, dan tetap empuk.

4. Jangan memasak terlalu lama agar serat daging tetap lembut

ilustrasi memasak seafood (unsplash.com/kartika paramita)

Seafood terkenal punya waktu memasak yang jauh lebih singkat dibandingkan bahan daging lain. Memasaknya terlalu lama menyebabkan kandungan airnya menguap dan seratnya mengencang, sehingga teksturnya menjadi liat dan kurang nyaman saat disantap. Faktor ini menjadi alasan banyak orang sering gagal mendapatkan hasil yang empuk.

Memahami patokan waktu untuk setiap jenis seafood membantu menghindari kesalahan yang umum terjadi di dapur. Udang biasanya berubah warna menjadi oranye terang dalam hitungan menit, cumi cukup dimasak sangat singkat atau justru cukup lama agar kembali lembut, dan ikan akan matang saat dagingnya mudah terlepas. Dengan mengikuti tanda-tanda sederhana ini, hasil masakan akan lebih terjaga.

5. Beri sentuhan akhir dengan bumbu segar agar rasa tetap kuat

ilustrasi seafood (unsplash.com/Federico Ramirez)

Bumbu segar dapat memperkuat cita rasa sekaligus meningkatkan pengalaman menyantap seafood yang empuk. Bahan seperti bawang putih, jahe, parsley, atau sedikit butter dapat memperkaya aroma tanpa membuat rasa seafood tertutup sepenuhnya. Sentuhan akhir ini memberikan dimensi tambahan yang membuat hidangan terasa lebih hidup.

Menambahkan bumbu segar di akhir proses memasak juga dapat menjaga kesegarannya sehingga lebih aromatik dan gak pahit. Teknik ini efektif terutama pada hidangan tumis cepat, panggang, atau rebusan sederhana yang mengutamakan rasa alami bahan. Dengan sentuhan yang tepat, setiap hidangan seafood terasa lebih memikat dan berkesan.

Mengolah seafood agar tetap empuk memang membutuhkan pemahaman dan perhatian khusus, tetapi langkah-langkah sederhana dapat membuatnya jauh lebih bersahabat. Selama teknik dasar diperhatikan, hasil akhir pasti lebih lembut, gurih, dan memuaskan tanpa rasa khawatir berlebihan. Pada akhirnya, hidangan seafood yang empuk dan matang sempurna akan memberikan pengalaman makan yang menyenangkan setiap saat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian