10 Film Komedi Internasional yang Bikin Melek Isu Global

Mandabi adalah film lawas yang berlatar Senegal beberapa tahun setelah merdeka dari Prancis. Film mengikuti sosok laki-laki paruh baya yang tiba-tiba dapat wesel dari Prancis. Tak bisa baca tulis, ia pun harus berkeliling kota untuk tahu maksud dari wesel itu dan mencairkan dananya.

Namun, bukannya fokus, laki-laki itu justru tergoda untuk berkelakar ke seluruh kota dan membeli barang dengan uang yang cair saja belum. Mandabi turut menyorot ketimpangan struktural serta kesemrawutan birokrasi di Senegal pascakemerdekaan. 

Datang dari Prancis, Serial (Bad) Weddings bisa jadi alternatif film komedi selain The Intouchables. Film ini mengikuti rencana pernikahan tiga bersaudara dengan pasangan pilihan mereka masing-masing.

Menariknya, ketiga pasangan mereka datang dari ras dan agama yang berbeda-beda. Sebagai tiga bersaudara kulit putih yang besar di keluarga konvensional, ini jadi momen yang unik sekaligus kocak. Isu imigrasi bahkan sejarah kolonial Prancis di negara-negara Afrika ikut disenggol. 

Hunt for Wilderpeople bisa jadi gerbang melihat nasib penduduk pribumi di Selandia Baru. Lakonnya bocah 12 tahun yang setelah beberapa tahun tinggal di panti asuhan pemerintah diadopsi sepasang lansia. Namun, tak lama setelah itu, ia justru mendapati ibu asuhnya meninggal. Tak mau dikirim balik ke panti asuhan, ia pun memilih kabur dari rumah. 

Sebelum Anatomy of a Fall (2023), Sandra Huller pernah dapat peran menarik di film komedi Jerman, Toni Erdmann. Film berdurasi 2,5 jam ini mengikuti perjuangan ayah untuk memperbaiki hubungannya dengan sang putri yang sudah dewasa.

Tahu bakal ditolak kalau datang jadi dirinya sendiri, sang ayah memilih untuk menyamar jadi pengusaha yang mengisi materi di acara outing kantor putrinya. Film kocak ini bisa jadi gerbangmu memahami tipikal relasi anak-orangtua di Eropa yang tentu punya kekhasan sendiri bila dibanding dengan region lain macam Asia. 

Mencari film dengan dry humor yang brilian? Film Swedia, Force Majeure, bisa jadi jawabannya. Karya sinematik Ruben Ostlund yang bikin namanya dipertimbangkan di level global itu mengikuti liburan pasutri dan dua anaknya di sebuah resort. Liburan mereka berjalan lancar sampai sebuah insiden membuat konflik antarkeduanya tak terbendung lagi. Force Majeure bicara banyak isu menarik, mulai dari ekspektasi sosial berdasar gender sampai esensi pernikahan dan keluarga. 

Selain The Banshees of Inisherin, Irlandia punya film komedi lain yang tak kalah brilian. Ceritanya tentang dua remaja kelas pekerja yang nekat melakukan tindak kriminal demi dapat kekayaan instan. Memanfaatkan fakta bahwa mereka masih di bawah umur, keduanya berharap kalau hukuman yang mereka dapat bakal ringan.

Namun, benarkah melakukan kejahatan itu segampang rencana bikinan mereka? Film ini terinspirasi fenomena nyata yang pernah terjadi pada 2000-an ketika orang berbondong-bondong mencari kokain yang jatuh di perairan Irlandia untuk dijual lagi. 

Disebut sebagai salah satu film Bollywood tersukses yang pernah rilis, 3 Idiots mampu menyulap genre komedi jadi sesuatu yang punya nilai lebih lewat komentar sosialnya. Premisnya menarik, yakni mengikuti tiga laki-laki yang pernah sekampus dan kini harus berjibaku dengan realitas. Ada banyak isu yang relevan di sini, mulai dari hubungan anak dan orangtua yang dinamis dan berlapis, budaya korupsi, sampai kesehatan mental. 

Tak banyak yang tahu kalau semesta sinematik Skandinavia adalah tempat ideal untuk menemukan film-film neo-noir yang asyik. Salah satu yang banyak direkomendasikan adalah In Order of Disappearance. Ceritanya tentang seorang pria biasa yang nekat membalas dendam atas kematian putranya. Bukan film aksi/kriminal biasa ada banyak isu sosial yang disinggung dengan epik, salah satunya relasi Eropa Utara dengan Eropa Timur yang unik lewat para anggota gangster.  

Kalau bingung mau nonton apa hari ini? Sebuah proyek transnasional bertajuk Night On Earth rasanya boleh jadi opsi. Berformat antologi, kamu akan diajak mengikuti interaksi sopir taksi dan penumpangnya di empat negara berbeda, yakni Amerika Serikat, Prancis, Italia, dan Finlandia. Seperti biasa, interaksi antarmanusia seperti ini biasanya gak tertebak. Meski tanpa plot, dialognya hidup dan bikin melek. 

Datang dari Kyrgyztan, The Light Thief adalah film komedi dengan kritik sosial yang tajam. Premisnya berpusat pada seorang tukang listrik yang hidup di desa terpencil dan tertinggal. Tahu kalau banyak tetangganya tak mampu membayar tagihan listrik, ia beraksi layaknya Robin Hood memanipulasi meteran listrik untuk mengurangi jumlah tagihan. 

Bisa menjelajahi sinema dari berbagai negara adalah sebuah privilese. Akan ada banyak kesadaran baru yang bikin pikiranmu lebih terbuka dan empatimu terasah. Film komedi mana yang bikin kamu penasaran?