10 Momen Membingungkan di Avengers: Endgame Terjawab, Apa Saja?

Salah satu momen terhebat dan terbaik di Avengers: Endgame adalah ketika Thanos, tepat di ambang pembunuhan Thor, dihajar oleh Captain America yang memegang Mjolnir. Ini adalah momen yang menarik bagi para penggemar buku komik Marvel diehard. Namun, begitu kegembiraan mereda, kamu mungkin bertanya-tanya bagaimana Steve Rogers bisa mengangkat palu, terutama ketika dia tidak bisa mengangkatnya di Avengers: Age of Ultron.

Ada beberapa teori yang beredar. Salah satunya adalah bahwa Cap dapat sepenuhnya mengangkat Mjolnir di Age of Ultron dan hanya memilih untuk tidak melakukannya. Dan yang paling masuk akal adalah Cap tidak cukup layak saat itu, karena dia masih berjuang dengan egonya. Cap yang kita lihat di Endgame telah sepenuhnya melepaskan egonya. Cap mengakui bahwa Tony benar saat ia mengkhawatirkan Thanos.

Dia mengakui bahwa dia meremehkan ancaman Thanos, dan ingin menebus kesalahan dengan Tony (masalah di Civil War). Dengan kata lain, seperti penebusan dosa Thor di film pertamanya, Steve telah mengesampingkan ego untuk menjadi pahlawan sebenarnya. Dan, seperti yang kita ketahui selama hampir satu dekade di MCU, "Siapa pun yang memegang palu ini (Mjolnir), jika dia layak, akan memiliki kekuatan Thor."

Jawabannya adalah tidak. Saat "Present" Cap mengunci "Past" Cap dan memberi tahu bahwa Bucky masih hidup, banyak yang mengira bahwa Cap akan mengacaukan timeline di masa depan. Yang terjadi setelahnya adalah, Present Cap langsung men-zap Past Cap dengan scepter Loki. Itu adalah cara yang bagus untuk mengakhiri perkelahian, dan scepter juga memiliki kekuatan kontrol pikiran dari Mind Stone.

Jadi ketika Avengers di masa lalu datang untuk memeriksa Past Cap, mereka hanya akan melihat akibat dari perkelahian antara Cap dan Loki. Mereka juga menganggap bahwa Loki berhasil melarikan diri dengan dua Infinity Stones. Dengan demikian timeline di sini aman, kecuali untuk kekacauan lainnya yang dilakukan Avengers di masa lalu.

Dari para Avengers yang masih hidup, sebenarnya tidak ada masalah bagi para pahlawan yang siap untuk menggunakan Gauntlet Iron Man. Tapi mengapa sang "Green Goliath" yang memakainya? Hal ini menjurus ke dua hal: kekuatan dan kekebalan terhadap radiasi gamma.

Kita melihat di Guardians of the Galaxy bahwa memegang Power Stone saja hampir membunuh Peter Quill, bahkan dengan DNA setengah-Celestialnya. Keenam Stones bersama-sama kemungkinan akan membunuh hampir setiap anggota Avengers yang mencoba memegang Gauntlet, termasuk Thor.

Tapi, seperti yang ditunjukkan Banner ketika melihat tantangan yang dibuat Tony, Stones mengeluarkan radiasi gamma - karena itulah yang menciptakan Hulk. Hulk kurang lebih kebal terhadapnya, dan menjadi satu-satunya Avengers yang dapat diharapkan untuk bertahan hidup setelah memakainya.

Saat tiba di Vormir, Clint dan Natasha sama-sama jauh lebih "jantan" daripada Thanos. Mereka berdua bersedia mengorbankan diri mereka sendiri untuk memberikan Soul Stone pada yang selamat. Mereka pun bertarung satu sama lain untuk mengorbankan diri.

Pada akhirnya, pertarungan itu berakhir saat mereka berdua menempel di dinding tebing, dengan Clint memegangi Natasha di bawahnya. Dia mengatakan kepadanya untuk membiarkannya pergi, dan mengorbankan dirinya untuk mendapatkan Soul Stone.

Mengapa adegan itu begitu lama? Jawaban yang mudah adalah, bahwa Soul Stone menuntut pengorbanan orang yang akan menerima Soul Stone. Clint harus benar-benar menyerahkan Natasha untuk mendapatkannya. Dia tidak bisa hanya diam saat Nat membunuh dirinya sendiri. Clint harus melepaskan Natasha, karena dia harus mengorbankan Nat untuk menghidupkan kembali keluarganya.

Mengapa MCU secara khusus memberikan perisai kepada Sam dan bukan Bucky, mengingat keduanya telah mengenakan jubah Captain America dalam komik? Ada beberapa alasan. Salah satunya adalah, Bucky tampaknya sangat menyukai hidupnya di Wakanda, dan dia sudah mendapatkan identitas superheronya sendiri: White Wolf.

Yang lain adalah, bahwa Captain America tidak pernah benar-benar memilih Bucky sebagai penggantinya dalam komik. Sebaliknya, Bucky mengambil alih identitas Cap sebagai kewajiban ketika Steve Rogers meninggal. Cap bangga dengan sahabat karibnya, tapi satu-satunya orang yang secara aktif bersamanya adalah Sam Wilson. Sudah sepatutnya bahwa Cap akan memberikan perisainya kepada Falcon.

Jika kamu terlalu sibuk menangis ketika hampir semua pahlawan MCU berkumpul untuk memberi penghormatan kepada Tony Stark di akhir Endgame, kamu mungkin tidak akan melihat seorang anak lelaki yang tampak akrab mengenakan jas di pemakamannya.

Ya, karakter "asing" yang hadir di pemakaman Tony adalah Harley Keener, yang dimainkan oleh Ty Simpkins, seorang pencinta gadget yang membantu Tony di Iron Man 3. Selain menunjukkan seberapa dekat Russo brothers dengan kanon di Endgame, kemunculannya juga memberi petunjuk tentang kemungkinan masa depan film MCU.

Harley adalah salah satu kandidat pahlawan yang paling muda di alam semesta Marvel saat ini. Dengan Endgame yang merupakan puncak kontrak berbagai aktor, bintang-bintang masa depan MCU yang tersisa hanyalah Spider-Man (Tom Holland) dan Captain Marvel (Brie Larson). Harley mungkin bisa menjadi Iron Kid di fase MCU selanjutnya.

Pembunuhan berantai Clint terhadap orang-orang jahat yang tersisa setelah snap Thanos adalah sebuah subplot yang diperkenalkan dengan cepat dan berakhir dengan cepat pula. Pada dasarnya, setelah Thanos mengambil keluarganya, Clint menjadi gila karena kesedihan.

Mengadopsi identitas baru Ronin, dia berkeliling dan "menghukum" penjahat yang dia yakini tidak pantas hidup di dunia pasca-snap. Ronin adalah identitas yang biasa digunakan oleh pahlawan super ketika mereka harus melakukan beberapa bisnis kotor, sehingga sangat cocok bagi Hawkeye yang menggunakannya saat berkeliling dunia untuk membunuh gangster.

Dalam klimaks film, ketika Thanos akan melakukan snap untuk menghancurkan seluruh alam semesta, Tony Stark meledakkan tangannya, memegang Gauntletnya, dan entah bagaimana mencuri Infinity Stones. Pertanyaannya adalah, bagaimana Tony dapat meraihnya begitu cepat, terutama ketika dia tidak pernah benar-benar melepas Gauntlet dari Thanos sejak awal?

Tidak seperti aslinya, Gauntlet baru yang dibuat Tony Stark sepenuhnya dibuat dari desainnya sendiri. Teknologi nano membuatnya bisa mengendalikan Gauntlet itu dengan pikiran. Begitu dia terbang dan meraih Gauntlet, dia bisa membentuk kembali Gauntlet untuk memindahkan Stones ke pergelangan tangannya sendiri. Segera setelah dia menyentuh tangan Thanos yang memakai Gauntlet, semuanya berakhir untuk sang Mad Titan.

Ketika Thor dan Rocket kembali ke Asgard dalam Thor: The Dark World, mereka harus mendapatkan Reality Stone dari tubuh Jane dan kembali ke waktu semula. Sebaliknya, Thor malah bertemu dengan ibunya, Frigga. Rocket menangani ekstraksi Reality Stone sementara Thor melakukan obrolan terakhir dengan ibunya. Tetapi adegan berakhir dengan momen yang mungkin mengejutkan sebagian besar penonton.

Setelah percakapannya dengan Frigga, Thor memanggil palu aslinya, Mjolnir. Mengapa dia meraih palu lamanya ketika dia sudah mendapatkan kapak barunya yang mewah, Stormbreaker? Sebagai permulaan, setelah lima tahun berkeliaran di New Asgard, Thor mulai bertanya-tanya apakah dia masih "layak" atau tidak.

Sejauh yang kita tahu, Stormbreaker tidak memiliki mantra Odin, jadi siapa saja (asalkan kuat) bisa memakainya. Alasan lainnya adalah bahwa Reality Stone harus dikembalikan tepat waktu pada saat diambil agar timeline berlanjut secara normal. Itu berarti sebenarnya tidak ada konsekuensi serius, setidaknya sampai mereka harus mengembalikan Infinity Stones, dan Mjolnir ternyata berguna dalam pertempuran terakhir melawan Thanos.

Dari semua Infinity Stones yang harus diambil para Avengers selama perjalanan waktu, banyak yang mengira Time Stone akan menjadi salah satu yang paling sulit diambil. Lagi pula, tidak seperti Power Stone, Space Stone, atau Mind Stone, batu itu tidak hanya "diam" dalam wadahnya.

Time Stone dijaga oleh sang Sorcerer Supreme, yang pada tahun 2012 adalah Ancient One. Ketika Hulk pergi untuk mengambilnya, Ancient One memukul keluar jiwa Hulk dari raganya. Pada akhirnya, Hulk mampu meyakinkannya untuk melepaskan batu hijau bercahaya favoritnya dengan menyebutkan nama Stephen Strange.

Jiwa Bruce memberitahu bahwa Strange menyerahkan Time Stone di tahun 2018. Meskipun Ancient One versi 2012 belum bertemu dengan Dr. Strange, dia tahu bahwa Strange akan menjadi Sorcerer Supreme. Begitu dia mendengar bahwa menyerahkan Time Stone adalah bagian dari rencananya, dia bersedia memberikan Time Stone ke Hulk. Singkatnya, dia mempercayai muridnya.

Nah itu tadi 10 jawaban dari momen-momen yang membingungkan dalam Avengers: Endgame. Apakah kamu punya teori lainnya? Jika ada, tulis di kolom komentar yuk!