11 Tahun Tayang, 7 Hal yang Dirindukan dari Sinetron "Para Pencari Tuhan"

Tinggal menghitung hari lagi nih memasuki bulan Ramadan. Selain prosesi berpuasa dan berkumpul bersama keluarga, apa momen yang selalu kamu nantikan saat Bulan Suci tiba? Menonton sinetron kuis "Para Pencari Tuhan" di waktu sahur mungkin favorit kamu bareng keluarga?
Kamu gak sendirian kok, netizen di media sosial pun mulai menyampaikan rasa kangen mereka dengan sinetron bertema religi yang di tayangkan salah televisi swasta. Gak berasa banget, PPT telah tayang dan menemani waktu bahagiamu kurang lebih 11 tahun lho. Wah, kamu yang dulu SMA saat pertama kali nonton PPT harusnya sudah berkeluarga nih? Eh!
Ngomongin PPT nih, ada 7 hal yang secara gak langsung menjadi alasan mengapa karya besutan Deddy Mizwar tersebut gak pernah ngebosenin dan selalu menghibur. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
1. Alur cerita yang unik dan dekat dengan kehidupan sehari-hari
Sejak awal kehadirannya 2007 silam, PPT yang kisahnya ditulis oleh Wahyu HS ini memang menghadirkan genre komedi yang sangat cerdas dan unik. Trio Bajaj didapuk sebagai pemeran utama di jilid awal dengan cerita pencarian jati diri. Ya, tiga mantan narapidana yang dalam pencarian jati dirinya bertemu dengan sosok guru yang gak biasa, Bang Jack.
Jauh dari kesan serius, sinekuis berdurasi 1,5 jam ini justru menghadirkan hal-hal receh di masyarakat namun penting untuk dibahas. Misalnya saja, gak menghakimi seseorang dari latar belakang masa lalunya atau sekedar bagaimana gotong royong dan saling menghargai harus tetap dijaga.
2. Sinematografi yang keren digarap oleh produser dan sutradara berpengalaman
Suguhan PPT secara sinematografi dikemas dengan sangat serius dan gak "kacangan" walaupun ditayangkan setiap hari aka stripping. Diproduseri oleh PT Demi Gisela Citra Sinema, ramuan sinematografi dibuat oleh kolaborasi tangan dingin sutradara Deddy Mizwar dan Kiki ZKR. Gak bisa dipungkiri, pengaruh wakil gubernur Jawa Barat ini sangat kuat akan kesuksesan PPT selama kurang lebih satu dekade.
3. Dibintangi artis-artis ternama yang aktingnya gak diragukan lagi
Trio komedian Bajaj memperlihatkan kematangan akting mereka di PPT yang mendapat bajak pujian. Melki, Aden dan Isa berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia dengn akting naturalnya.
Ada juga sosok artis memesona Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, Akri Patrio, Asrul Dahlan, Udin Nganga, Tora Sudiro dan tentunya Deddy Mizwar. Artis-artis dengan kemampuan terbaik dipertemukan dalam satu frame, jadi tontonan yang bikin nagih deh.
4. Dialog yang sederhana dan nyindir abis
Tema komedi PPT gak pernah garing melainkan selalu renyah dan mengocok perut. Kekuatan ini berasal dari dialog yang dibuat layaknya obrolan masyarakat saat ini. Ceplas-ceplos dan nyelekit gitu deh. Wah, apalagi kalau nyindir isu sosial, PPT jagonya deh. Nyindirnya halus tapi nyampe banget ke ulu hati.
Misalnya nih, di jilid 11 yang menghadirkan permasalahan banjir. Nah, bagi warga Jakarta yang tiap tahunnya selalu kebanjiran pasti paham banget deh repotnya yang dirasakan warga Kampung Kincir di PPT.
5. Pembagian peran yang proporsional, cameonya tetap jadi idola
Ini penting banget sih jadi kunci mengapa PPT gak pernah membosankan, yaitu banyaknya karakter unik dan menarik. Setiap karakter di PPT mendapatkan peran yang sangat proporsional, jadi gak asal lewat dan terlupakan gitu. Beberapa yang melekat di benak penonton seperti persahabatan Udin dan Asrul, Trio perangkat desa, Ustadz Fery bersama sang istri dan masih banyak lagi.
Jadi kita gak bakal bosan dengan hanya berkutit di satu atau dua pemeran utama saja. Tapi menghadirkan orang dengan profesi berbeda. Layak dicontoh sinetron Indonesia lainnya nih.
6. Cerita yang selalu penuh pesan positif
Kalau soal pesan positif, PPT jempolan sih. Bahkan berhasil meraih program sinetron terbaik dari Anugrah Komisi Penyiaran Indonesia 2014 dan kembali jadi nominasi 2017 lalu. Hal ini wajar, mengingat pesan yang ada di setiap sinetron sangat bermakna.
Contohnya bisa dilihat pada sosok Aya dan Kalila, meski mencintai pria yang sama, dua sahabat ini mampu menyelesaikan masalah mereka dengan sangat dewasa. Kalau di sinetron sebelah, bisa jadi dua wanita memesona ini dibuat jambak-jambakan nih.
7. Konsisten hadir setiap tahunnya dengan episode yang gak berlebih
Terakhir, konsistensi PPT yang patut diacungi jempol. Jarang ada sinetron seperti PPT yang tetap menjaga kualitas dan kuantitas dengan seimbang. Mempertahankan waktu tayang dan tim produksi selama 11 tahun jadi prestasi luar biasa. Kebayang lho dari Zaskia masih gadis, menikah sampai punya anak, karakter Aya masih diperannya dengan baik dan gak tergantikan.
Jika kebanyakan sinetron ramadan episodenya jadi bablas alias tetap lanjut setelah lebaran sampai berjilid-jilid dan pemeran utamanya sudah punya cicit, PPT anti banget kayak gitu. PPT akan tamat sehari menjelang lebaran atau saat sahur terakhir.
Jadi penggemar setianya tetap merasakan kehilangan di akhir episode dan tentunya bakal kangen menyaksikan kelanjutannya tahun depan. Trik konsisten ini justru sangat efisien menjaga identitas sinetron. Memangnya Dilan aja yang berat kangen sama Milea, penggemar PPT juga dong gak kalah beratnya.
Apakah tahun ini kisah "Para Pencari Tuhan" bakal menemani indahnya Ramadan kamu bareng keluarga? Hayo ngaku deh, kamu pasti kangen kan dengan mereka?