3 Artis Berperan jadi Korban Bom Bunuh Diri Teroris di Film Indonesia

Pertama adalah Estelle Linden, berperan sebagai Saras di Mereka yang Tak Terlihat (2017). Saras merupakan seorang indigo, yang bisa melihat makhluk tak kasat mata sejak kecil. Bahkan, dia sempat mengalami kesurupan berkali-kali, oleh arwah anak remaja yang meninggal dunia akibat di-bully oleh sahabatnya di sekolah.

Berstatus sebagai mahasiswa, Saras bertemu ajal dengan cara yang sangat tragis. Di mana, dia meninggal oleh sebuah ledakan bom bunuh diri yang dilakukan seorang pria misterius, tepat di depan kampusnya. Tambahan informasi, Mereka yang Tak Terlihat  dibintangi juga oleh Sophia Latjuba dan Rowiena Sahertian.

Kerap membintangi berbagai judul film dan series action, selanjutnya adalah Khiva Iskak. Di Sayap-Sayap Patah (2022), Khiva berperan sebagai Aiptu Aryo. Seorang personel kepolisian, yang bertindak untuk mengamankan negara dari serangan dan gangguan teroris. Bahkan Aryo bersama beberapa rekannya, berhasil meringkus ketua teroris yang sangat berbahaya.

Mempunyai prestasi dan dedikasi yang cukup gemilang, Aryo meninggal oleh ledakan bom bunuh diri saat bertugas. Lebih tepatnya di depan kantor polisi, Aryo melihat seorang pria mencurigakan yang akan melakukan aksi bunuh diri, tetapi terlambat, hingga membuatnya harus meninggal secara tragis. Bagi yang belum tahu, Sayap-Sayap Patah dibintangi juga oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum.

Selanjutnya ada Happy Salma, yang berperan sebagai Mutia di Siksa Kubur. Mutia adalah seorang pedagang roti, di sebuah toko keluarga yang telah berdiri sejak puluhan tahun. Bersama sang suami yang diperankan Fachri Albar, mereka berdua meninggal secara mengenaskan, saat mengejar teroris yang mencuri uang di toko.

Mutia dan sang suami, meninggal oleh ledakan bom bunuh diri yang dilakukan teroris. Padahal, mereka memiliki dua anak yang terbilang masih remaja bernama Sita dan Adil. Nah, karena kejadian satu ini, membuat Sita menjadi benci dan tidak percaya dengan adanya Tuhan hingga azab kubur.

Film-film yang di atas terbilang sangat berani, lho. Pasalnya bisa mengangkat isu-isu sensitif yang terkadang mengundang kontroversi. Namun berkat kehebatan dari tim produksi dan pemain, film-film di atas berhasil dikemas dan dieksekusi dengan baik.