cuplikan anime The Tunnel to Summer, the Exit of Goodbyes (dok. CLAP/The Tunnel to Summer, the Exit of Goodbyes)
Studio CLAP mengawali perjalanan mereka dalam industri hiburan dengan memproduksi film pendek dan iklan. Bahkan, merekalah yang memproduksi iklan Bintang SMA untuk Pocari Sweat yang tayang di Indonesia pada 2019 dan 2020. CLAP juga membuat film pendek berdurasi semenit, Tokino Kousa (2018), dengan menggabungkan animasi dan live action.
Proyek besar pertama CLAP baru datang pada 2020. Dalam merayakan ultah ke-10 HoneyWorks, CLAP bertanggung jawab atas film tentang LIPxLIP, grup idol virtual yang diproduseri HoneyWorks. Bertajuk Kono Sekai no Tanoshimikata: Secret Story Film, film yang rilis pada Desember 2020 itu mengangkat cerita awal pembentukan LIPxLIP.
Tak sampai setahun setelah itu, CLAP mulai mencuri perhatian publik dengan film Pompo: The Cinéphile. Diangkat dari serial manga bertajuk serupa milik Shogo Sugitani, Pompo awalnya ditargetkan rilis pada 2020. Akan tetapi, penayangan Pompo terpaksa diundur dua kali akibat berbagai masalah sehingga akhirnya keluar pada Juni 2021.
Pompo: The Cinéphile meraih nilai tinggi berkat konsep ceritanya yang unik, visualnya yang memanjakan mata, dan karakternya yang likeable. CLAP lantas enggan menginjak pedal rem dan menggunakan momentum itu untuk mengerjakan proyek mereka selanjutnya. Adapun, proyek yang dimaksud adalah film The Tunnel to Summer, the Exit of Goodbyes.
Diadaptasi dari light novel berjudul serupa karangan Mei Hachimoku, Tunnel dirilis pada September 2022. Tunnel juga mendapat sambutan hangat berkat visualnya yang indah dan ceritanya yang menarik. Bahkan, film garapan Tomohisa Taguchi ini meraih Paul Grimault Award dalam Annecy International Animation Film Festival 2023 yang diadakan Juni ini.
Sesuai judulnya, cerita film ini berputar sekitar Terowongan Urashima, terowongan yang dirumorkan dapat mengabulkan permintaan seseorang jika orang itu masuk ke terowongan tersebut. Namun, bayarannya tentu tidak murah, yaitu umur orang itu. Hal itu karena hukum ruang dan waktu di dalam Urashima berjalan secara berbeda dengan dunia luar.
Meski begitu, dua murid SMA, Kaoru Touno dan Anzu Hanashiro, tak mengindahkan rumor itu dan tetap berencana masuk ke Urashima. Mereka bekerja sama dalam memutar otak untuk mengakali sistem waktu di dalam sana. Namun, itu tak semudah yang mereka kira. Kira-kira apa harapan terbesar mereka sehingga mereka tetap berani menanggung risiko itu?
Dengan adanya ketiga studio di atas dengan potensial menjanjikan, film-film anime di masa depan bakal terjamin kualitasnya. Karya-karya mereka berikutnya patut kita nantikan. Film dari studio mana yang paling kamu tunggu-tunggu?