Meski terbilang baru di dunia bajak laut, kru Topi Jerami sudah menjadi salah satu kru terbesar di semesta One Piece. Tentunya, hal ini mereka capai bukan hanya karena kekuatan mereka yang besar, melainkan juga kru yang loyal dan setia kepada kaptennya. Meski begitu, ada beberapa kru Topi Jerami yang pernah mengkhianati sang kapten, Monkey D Luffy.
Berikut empat kru Topi Jerami yang pernah mengkhianati Luffy beserta alasannya. Simak ulasan berikut.
Nami bisa dibilang sebagai salah satu pendiri Topi Jerami. Pasalnya, dirinya adalah orang kedua yang bergabung dengan kru setelah Zoro. Meski begitu, Nami justru menjadi orang pertama yang pernah mengkhianati Luffy.
Pada Baratie Arc, Topi Jerami menghadapi situasi yang sulit karena berhadapan dengan Don Krieg dan Dracule Mihawk. Ketika kru dalam kesulitan, Nami tiba-tiba mengkhianati Luffy dengan mencuri Going Merry. Meski begitu, Luffy masih tidak percaya jika Nami mengkhianatinya.
Setelah pertarungan di Baratie berakhir, Luffy dan kru pergi ke kampung halaman Nami di Desa Cocoyasi. Di sini, terungkap bahwa Nami terpaksa menjadi pencuri demi membeli kembali desanya yang dikuasai oleh Arlong. Dengan mencuri Going Merry dan harta yang ada di dalamnya, Nami merasa bahwa dirinya sudah cukup untuk melunasi utangnya kepada Arlong.
Sayangnya, meski Nami sudah menepati janjinya, Arlong tetap menolak untuk melepaskan Desa Cocoyasi. Untungnya, Luffy datang dan berhasil membebaskan Desa Cocoyasi dari Arlong. Pada akhirnya, Nami kembali menjadi bagian kru Topi Jerami karena dirinya ingin menggambar peta dunia.
Water 7 Saga mungkin menjadi salah satu saga paling emosional dalam serial One Piece. Tak hanya Topi Jerami yang harus merelakan Going Merry, tetapi di sini juga terjadi konflik internal yang membuat keadaan menjadi rumit. Ketika kru tiba di Water 7, Going Merry sudah sangat rusak dan tidak akan berumur panjang.
Karena itu, Luffy harus membuat keputusan untuk menggantikan Going Merry dan membeli kapal baru. Namun, Usopp justru menolak ide tersebut. Usopp menganggap bahwa Going Merry terlalu berharga untuk digantikan dan dirinya percaya bahwa Going Merry masih bisa diperbaiki.
Hingga akhirnya, terjadi perdebatan antara Luffy dengan Usopp. Usopp kemudian menantang Luffy bertarung untuk memperebutkan Going Merry. Tentunya, pertarungan dimenangkan oleh Luffy. Namun, Luffy tetap memberikan Going Merry kepada Usopp. Pada titik ini, Usopp telah menyatakan bahwa dirinya keluar dari Topi Jerami.
Meski telah mengundurkan diri dari Topi Jerami, Usopp tetap terlibat dalam pertarungan di Enies Lobby. Karena gengsi, dirinya menyamar sebagai Sogeking dalam pertarungan tersebut. Meski begitu, semua kru mengetahui bahwa Sogeking adalah Usopp, kecuali Luffy dan Chopper.
Setelah pertarungan di Enies Lobby, Luffy sempat akan menjemput Usopp untuk kembali ke krunya. Namun, ide tersebut ditolak oleh Zoro. Zoro mengatakan bahwa dirinya tidak akan menerima Usopp sebelum Usopp meminta maaf kepada Luffy. Zoro menganggap bahwa Usopp tidak menghargai Luffy sebagai kaptennya. Untungnya, Usopp meminta maaf ketika kru hendak pergi dari Water 7 sehingga dirinya kembali menjadi bagian dari Topi Jerami.
Pengkhianatan Nico Robin juga masih terjadi pada Water 7 Arc. Ketika kru berpencar di Water 7, Robin tiba-tiba menghilang. Tak lama kemudian, dirinya ketahuan melakukan percobaan pembunuhan kepada Iceburg.
Robin berhasil bertahan hidup dengan mengkhianati banyak orang yang percaya kepadanya sehingga penggemar berpikir bahwa Robin juga akan mengkhianati Topi Jerami. Namun, faktanya, Robin sebenarnya menyerahkan diri ke CP9 demi melindungi krunya. Robin disuruh untuk mendapatkan cetak biru Pluton sebelum akhirnya dibawa ke Enies Lobby.
Mengetahui hal tersebut, Topi Jerami dan anak buah Franky menyerang Enies Lobby untuk menyelamatkan Robin serta Franky. Terjadi momen emosional ketika Topi Jerami hendak menyelamatkan Robin. Awalnya, Robin menolak diselamatkan karena dirinya sudah tidak memiliki alasan untuk hidup.
Namun, Luffy terus meyakinkan Robin untuk tidak menyerah. Hingga akhirnya, Robin mengatakan bahwa dirinya ingin hidup dan berlayar bersama Topi Jerami. Mendengar hal tersebut, Luffy menyuruh Sogeking untuk membakar bendera Pemerintah Dunia hanya untuk membuktikan betapa serius Luffy untuk menyelamatkan temannya.
Pengkhianatan Sanji mungkin adalah pengkhianatan paling tidak terduga dalam serial ini. Itu karena jika Zoro adalah tangan kanan Luffy, Sanji bisa dibilang berperan sebagai tangan kiri Luffy. Namun, secara tidak terduga, Sanji mengkhianati Luffy sebelum kru dapat mencapai Wano.
Pada titik ini, terungkap bahwa Sanji adalah anak kandung dari salah satu ilmuwan paling genius di dunia, yakni Vinsmoke Judge. Saat itu, Judge hendak melakukan kerja sama dengan Yonko Big Mom. Sebagai peresmian aliansi mereka, Judge setuju menjadi besan Big Mom dengan menikahkan Sanji dan Charlotte Pudding. Sanji tidak memiliki pilihan lain karena Judge dan Big Mom mengancam akan membunuh Zeff jika Sanji menolak pernikahan tersebut.
Tentunya, Luffy tidak tinggal diam. Bersama beberapa kru dan Mink, Luffy pergi ke Pulau Whole Cake untuk menyelamatkan Sanji. Namun, setibanya di sana, Luffy malah mendapatkan tendangan di muka oleh Sanji. Bahkan, setelah apa yang dilakukan oleh Sanji, Luffy tetap ingin menyelamatkannya.
Hingga akhirnya, terungkap bahwa Big Mom sebenarnya hanya ingin memanfaatkan kecanggihan teknologi Kerajaan Germa. Luffy kemudian bekerja sama dengan Capone Bege untuk mengacaukan pesta pernikahan Sanji. Pada akhirnya, mereka berhasil menyelamatkan Sanji meski harus kehilangan Pedro.
Memang tidak disangka jika ada empat kru Topi Jerami yang akan mengkhianati Luffy. Meski begitu, mereka tetap memiliki alasan yang masuk akal untuk berkhianat. Untungnya, keempat karakter di atas memiliki kapten yang selalu percaya kepada krunya. Tidak mengherankan jika Topi Jerami berhasil menjadi kru yang kuat. Jadi, bagaimana pendapat kamu tentang pengkhianatan keempat karakter di atas?