Sulit untuk merasa simpati kepada sang tokoh utama. Sulit pula untuk merasakan urgensi pentingnya sang jagoan menang dalam cerita ini. Ada terlalu banyak pihak terlibat, ada terlalu banyak distraksi, dan didominasi karakterisasi yang kurang solid. Ketika 107 menit saya berakhir, kisah ini bagaikan bayang-bayang kabur yang tak meninggalkan kesan.
Film ini tak sepenuhnya mengecewakan. The Predator punya beberapa kelebihan, misalnya dari aksi pertempuran yang mencekam. Bagi para penggemar visual sadis dan brutal, film ini juga memamerkan kebolehannya di bidang efek berdarah.
Humor yang dituangkan dalam film ini pun direspons positif oleh sebagian besar penonton ketika saya menyaksikannya. Jika kamu mencari film sci-fi aksi yang sarat adegan laga dan brutalisme, The Predator bisa jadi jawabannya. Selama kamu tak terlalu rewel dengan cerita yang koheren dan plot yang bolong-bolong. Saksikan The Predator di bioskop terdekat!