The Witcher: Blood Origin tanpa Geralt malah membuat banyak penonton gagal move on. (dok. Netflix/The Witcher: Blood Origin)
Oke, penulis tidak sedang memanas-manasi penggemar The Witcher dengan alasan yang lebih buruk lagi. Penulis pun paham bahwa alur cerita 1.200 tahun sebelum The Witcher ini memang tak akan masuk akal ketika Geralt hadir di dalamnya. Namun, buktinya, serial ini begitu kesulitan merepresentasikan The Witcher tanpa kehadiran Geralt di dalamnya.
Setidaknya, jika tidak ada Geralt di dalamnya, berikan satu atau dua sosok Witcher awal yang gak kalah kerennya dengan Geralt. Lalu, masukkan juga berbagai macam sosok unik di dalamnya, seperti berbagai macam ras dan monster yang menjadi lawan tangguh bagi sang Witcher.
Lebih buruk lagi, kisah awal mula kehadiran Witcher pertama pun tidak sesuai dengan cerita aslinya dalam game dan serial TV 2019. Di sini, narasi yang ada seolah dipaksakan begitu saja tanpa menghubungkannya dengan keseluruhan plot cerita dalam semesta The Witcher. Kalau menceritakan sesuatu yang melenceng jauh, buat apa Netflix membuat The Witcher: Blood Origin yang ujungnya malah terkesan blunder fatal?
The Witcher memang tidak melulu berfokus pada Geralt of Rivia meskipun ia yang menjadi sosok sentralnya. Namun, menghadirkan jalinan cerita baru yang melenceng jauh dari kisah aslinya sama saja dengan membuyarkan apa yang selama ini sudah penggemar anggap pakem dan ideal.
So, itu tadi beberapa alasan yang membuat serial The Witcher: Blood Origin terasa buruk dan mengecewakan di mata penonton. Nah, bagaimana pendapatmu?