5 Anime yang Terinspirasi dari Cerita Journey To The West, Kera Sakti!

Anime dengan judul lengkap Gensoumaden Saiyuki  ini merupakan anime shonen  adaptasi manga dari studio Pierrot. Anime ini sempat tayang di Indonesia lewat channel ANTV ditayangkan setiap siang hari, tak ayal banyak anak-anak generasi 2000-an sudah tak asing dengan anime ini.

Bagi kita yang sudah nonton anime ini pasti langsung teringat dengan salah satu literatur klasik dari cina yakni Journey To The West aka Kera Sakti, anime ini memang benar-benar mengambil inspirasi dari kisah perjalanan suci tersebut.

Diceritakan bahwa manusia dan siluman dulunya hidup berdampingan dan damai namun semua berubah setelah siluman mulai menyerang manusia dan berencana untuk membangkitkan raja iblis Gyumaou. Untuk menghentikan rencana mengerikan tersebut seorang pendeta jalanan bernama Genjo Sanzo bekerja sama dengan seorang siluman bernama Cho Hakkai, seorang setengah siluman-setengah manusia bernama Sha Gojyo dan si raja kera Son Goku. Merekapun memulai perjalanan ke barat dimana konon Gyumaou disegel.

Dari sinopsis singkat diatas udah jelas anime ini benar-benar punya banyak kemiripan dengan novel mahakarya Wu Cheng'en yang terkenal itu. Oh tapi biasanya si kera sakti digambarkan sebagai yang tertua di anime Saiyuki ini Son Goku adalah yang termuda, meskipun masih jadi yang terkuat.

Kita bicara soal anime original Dragon Ball, jauh sebelum ada yang namanya Super Saiyan dan musuh-musuh sakti yang bisa menghancurkan planet dengan satu serangan. Kita bicara soal konsep awal Dragon Ball  sebelum berkembang menjadi seperti sekarang ini.

Akira Toriyama selaku Creator dari anime legendaris ini mengaku awalnya mengambil inspirasi dari novel "Journey to The West" sebagai basis cerita awal anime ini. Dimana Goku dan tim-nya melakukan perjalanan untuk menemukan Dragon Ball. Dapat kita lihat dari para karakter originalnya yang mirip-mirp dengan karakter kera sakti.

Sang karakter utama, Goku tentu saja terinspirasi oleh Sun Wukong sebagai manusia setengah kera yang memiliki tongkat sakti dan awan terbang, sementara Bulma terinspirasi dari biksu Tong sebagai pemimpin perjalanan mengumplkan Dragon Ball, Oolong dan Chu Patkai sama-sama siluman babi yang dapat berubah wujud dan berwatak mesum. Sementara Wujing digambarkan lewat karakter Yamcha sebagai musuh yang menjadi teman.

Patalliro Saiyuki ini memang sepertinya bisa disebut sebagai adaptasi anime dari Journey to the West ya, karena anime Patalliro Saiyuki!  ini benar-benar memiliki banyak kemiripan baik segi cerita maupun karakter. Anime shounen  dari studio Magic Bus ini tayang pada tahun 2005 di Jepang.

Genjo Sanzou adalah biksu yang diutus oleh kaisar untuk menemukan kitab suci buddha. Dalam perjalananya dia bertemu dengan dewa bumi yang memberikan informasi bahwa buddha mengutus salah satu muridnya untuk menemani biksu Sanzou. Orang yang dimaksud tidak lain dan tidak bukan adalah si dewa kera Son Goku yang pernah bikin onar di kerajaan langit dan disegel dalam gunung. Sanzou juga mendapat bantuan lain Cho Hakkai seorang pemabuk playboy dan mantan jendral pasukan langit, Sagojyou.

Uniknya anime ini bergenre Shounen Ai dimana para karakter laki-lakinya di desain feminim dan cantik, Biksu Sanzou sendiri bukan biksu tua botak tapi malah digambarkan sebagai biksu muda cantik dengan rambut pirang bergelombang. Hmmm...

Lebih dikenal dengan judul Monkey Typoon  diluar Jepang. Anime adapatsi manga yang berjalan sebanyak 52 episode ini benar-benar mengambil konsep Journey to the West dengan inovasi yang benar-benar beda dan segar, membuat anime ini tidak mudah bikin bosan.

Bercerita di masa depan, dunia telah kehilangan keseimbangan ekosistem dan perlahan semua mulai berubah jadi tanah tandus. Manusia yang bertahan pergi mengungsi ke Meshici dan hidup berdampingan dengan para Andbot, sebuah bangsa android hidup.

Untuk mencegah kehancuran dunia yang semakin menjadi, seorang laki-laki misterius bernama Sanzou bertemu dengan Gokyuu seorang Anbot tkuat namun punya sikap buruk. Mereka berdua lantas membentuk tim  bersama dengan Suzie, Joe, Tongo dan Mioto untuk melakukan perjalanan mencari 49 Keys of the Apocalypse  untuk mengehentikan kehancuran dunia. 

Bisa dibilang anime StarZinger atau Spacekeeper  ini adalah cerita Journey to the West yang dicampur dengan unsur fiksi ilmiah khas luar angkasa seperti Star Wars dan Gundam. Tentu saja itu berarti unsur-unsur sihir atau supranatural khas anime fantasy digantikan dengan alat-alat canggih yang lebih dapat diterima secara logika. Masih dengan tema perjalanan 4 serangkai untuk menyelamatkan dunia, hanya saja peran biksu Tong dalam anime ini digantikan dengan wanita cantik.

Menceritakan seorang putri dari bulan bernama Aurora yang ingin menyelamatkan dunia dari kehancuran karena planet agung yang mulai mati. Aurora harus melakukan perjalanan berbahaya untuk sampai ke planet agung tersebut. Untungnya Aurora tidak sendirian karena ditemani tiga pengawal sekaligus temanya, mereka adalah Jan Kogo, San Jogo dan Don Hakka yang kesemuanya adalah Cyborg  dengan kekuatan hebat.

Semua karakternya identik dengan para karakter kera sakti apalagi Jan Kogo yang terinspirasi oleh Sun Wukong benar-benar mirip lengkap dengan tongkat canggih sebagai senjata dan tiara  yang melingkar di kepalanya. Cuman lucunya Kogo mempunyai rambut yang melingkari wajahnya mirip monyet.. padahal dia manusia.

Ternyata serial favorit kita dimasa kecil populer banget ya, sampai-sampai jadi inspirasi dalam cerita-cerita anime. Memang sih, kisah perjalanan ke barat mengambil kitab suci ini penuh dengan pesan moral dari nilai-nilai kehidupan yang bisa dipetik. Oh ya, masihkah kamu ingat dengan lagu pembuka Journey to the West  versi indonesia yang nge-rap  abis itu?