Sadar atau tidak, selama ini drummer laki-laki sangat mendominasi di industri musik. Sementara, drummer perempuan lebih langka dan populasinya lebih sedikit. Tetapi, bukan berarti tidak ada, lho.
Ada beberapa drummer perempuan yang dikenal mahir dan tak kalah skillful dari laki-laki. Berikut ini adalah contohnya. Semoga bisa menjadi inspirasi!
Perempuan bernama lengkap Cindy Blackman ini adalah seorang drummer rock dan jazz asal Amerika Serikat. Bakat musiknya tidak muncul tiba-tiba. Ibu kandung Cindy ialah pemain biola di orkestra klasik dan sering membawanya untuk melihat konser musik klasik.
Lalu, di usia tujuh tahun ia melihat drum set di rumah temannya. Cindy mencobanya dan ia tidak merasa awkward sama sekali. Meski ia telah merengek untuk dibelikan drum, orang tuanya beranggapan kalau drum sangat berisik dan mahal. Cindy baru mendapatkan drum set pertamanya di usia 14 tahun.
Namanya mulai terkenal sejak bekerja dengan Lenny Kravitz di tahun 1993. Cindy juga membuat album di tahun 1994 berjudul "Telepathy". Ia menjadi salah satu drummer perempuan beraliran jazz yang paling diperhitungkan saat ini.
Tidak lengkap berbicara soal drummer perempuan tanpa menyertakan Viola Smith. Perempuan kelahiran 29 November 1912 ini adalah drummer orkestra dan swing band terkenal di era tahun 1920-1975. Bisa dibilang, Viola Smith adalah salah satu drummer perempuan profesional pertama.
Ia tumbuh di keluarga yang mengapresiasi musik. Awalnya, Viola dan seluruh saudaranya belajar piano dahulu. Viola dan saudarinya membentuk Smith Sisters Orchestra di tahun 1920-1930. Viola mulai terkenal sejak mengisi acara radio Major Bowes Amateur Hour di tahun 1930.
Viola pernah tampil untuk inagurasi Presiden Harry Truman di tahun 1949 dan mendapat julukan sebagai drummer perempuan tercepat pada masanya. Kini, usianya menginjak 107 tahun dan sesekali masih bermain drum dengan band-nya di Costa Mesa, California.
Karen Carpenter merupakan vokalis The Carpenters dan dikenal berkat kemampuannya untuk bermain drum sekaligus menyanyi pada waktu yang bersamaan, ujar laman Drumming Review.
Di usia 14 tahun, Karen mengatakan kalau ia ingin bermain drum, jelas Richard Carpenter, saudara laki-lakinya di laman Sweetwater. The Carpenters terkenal setelah membuat album Offering yang di dalamnya ada cover lagu The Beatles berjudul “Ticket to Ride” dan berada di urutan ke-54 Billboard Hot 100.
Sedihnya, Karen Carpenter meninggal di tahun 1983 saat usianya masih 32 tahun. Penyebab kematiannya adalah serangan jantung yang dipicu oleh anoreksia. Rest in peace, Karen!
Meg White adalah drummer The White Stripes, band yang dibentuk di Detroit, Michigan, Amerika Serikat pada tahun 1997. Perempuan kelahiran 10 Desember 1974 ini dikenal berkat permainannya yang simpel, namun tetap kuat dan bertenaga.
Bersama dengan The White Stripes, mereka berperan penting dalam skena musik underground dan garage rock di Michigan. Lalu, The White Stripes merilis album debut pada 15 Juni 1999 dan berhasil meraih posisi ke-38 di Billboard's Independent Albums.
Tak hanya mengisi drum, Meg juga mengisi vokal untuk The White Stripes. Kamu bisa menemukannya di lagu berjudul "In the Cold, Cold Night", "Passive Manipulation", "Who's a Big Baby", dan "St. Andrew (This Battle Is in the Air)".
Dan yang terakhir ada Maureen Tucker, drummer The Velvet Underground, band asal New York. Ia mulai bermain drum di tahun 1963, saat usianya menginjak 19 tahun. Inspirasinya saat itu adalah The Rolling Stones, jelas laman Drumming Review.
Maureen Tucker dikenal berkat permainannya yang minimalis. Ia cukup unik karena meletakkan bass drum secara terbalik di lantai dan menggunakan tamborin alih-alih simbal. Dan Maureen memakai mallets, bukan stik drum biasa.
Tidak hanya tergabung dalam band, Maureen Tucker juga memiliki 8 album studio. Yang paling awal adalah Playin' Possum (1982) dan yang terbaru ialah I Feel So Far Away: Anthology 1974–1998 yang dirilis pada tahun 2012.
Nah, itulah 5 drummer perempuan paling terkenal dan legendaris. Bukti nyata bahwa perempuan tidak kalah dari laki-laki, ya?