Wan adalah Avatar pertama, yang hidup sepuluh ribu tahun sebelum masa Avatar Korra.
Setelah diusir dari rumahnya, ia belajar untuk hidup berdampingan dengan para arwah, memutuskan untuk membantu membawa keseimbangan di antara para arwah dan manusia lainnya, sebuah pencarian dan perjalanan panjang yang akhirnya membuatnya menjadi Avatar pertama.
Terlahir dari keluarga miskin, Wan berjuang keras untuk bertahan hidup dan membantu teman-temannya yang sama-sama miskin. Setiap hari ia mencuri dari keluarga Chou yang kaya raya dan hidup di ujung kota Lion Turtle.
Suatu hari saat sedang mencuri, Wan tertangkap basah dan barang curiannya dibuang ke sungai (yang pada dasarnya hanya berisi makanan, bukan uang). Wan pun pulang dengan tangan kosong. Sejak itu, Wan bertekad untuk mengubah nasibnya agar bisa membantu teman-temannya.
Wan bergabung dengan kelompok pemburu yang berburu ke dunia arwah untuk mencari makanan bagi warga kota.
Dulu dunia arwah dan dunia manusia hidup berdampingan damai satu sama lain. Setiap anggota pemburu yang masuk ke dunia arwah akan dipinjami kekuatan pengendalian elemen sebagai pertahanan diri saat berburu.
Setelah Wan mendapat kekuatan pengendalian api dari Lion Turtle, ia berpura-pura ketakutan dan ingin pulang. Ketua pemburu menyuruh Wan mengembalikan kekuatan pengendalian api yang dipinjamkan padanya, namun Wan tak perneah megnambalikannya.
Lagi-lagi melanggar aturan, Wan kemudian dibuang dan diasingkan dari desanya. Sebelum pergi, Wan meminta Lion Turtle untuk memperbolehkannya menyimpan kekuatan pengendalian api agar bisa menjaga dirinya, Wan pun diizinkan dan akhirnya pergi dengan membawa kekuatan pengendalian api.
Saat berkelana ke dunia arwah, Wan menemukan fakta bahwa Lion Turtle tidak hanya satu, tapi ada banyak. Ia pun semakin mencari berbagai Lion Turtle dan meminta kekuatan pengendalian keempat elemen pada empat Lion Turtle yang berbeda. Akhirnya Wan pun menjadi orang yang mampu mengendalikan keempat elemen.
Dua tahun setelah pengusirannya, Wan ingin berkeliling dunia untuk menemukan kota Lion Turtle lainnya. Selama perjalanannya, ia bertemu dua arwah yang sedang bertarung dengan hebat.
Takut dengan kerusakan lingkungan, Wan mendekati kedua roh yang mengamuk itu, tidak menyadari identitas mereka, dan memerintahkan mereka untuk berhenti. Roh putih, Raava, memberitahu Wan bahwa pertarungan itu tidak membuatnya khawatir. Namun roh gelap, Vaatu, memohon bantuan padanya.
Setelah mendengar bahwa entitas gelap itu telah disiksa oleh rekannya selama sepuluh ribu tahun, Wan menggunakan pengendalian apinya untuk mematahkan cengkeraman Raava pada Vaatu. Vaatu pun pergi dan kabur.
Raava yang ternyata adalah manifestasi kebaikan di alam semesta, menjelaskan bahwa pertarungannya bersama Vaatu adalah abadi dan tak bisa dipisahkan karena Vaatu adalah manifestasi keburukan.
Merasa bersalah karena sudah menimbulkan ketidak seimbangan alam, Wan memutuskan untuk membantu Raava mencari dan mengalahkan Vaatu agar keseimbangan alam bisa kembali di dunia. Raava pun bergabung menjadi satu dengan Wan untuk berlatih melawan Vaatu saat mereka bertemu nantinya.
Harmonic Convergence adalah fenomena supernatural yang terjadi setiap 10 ribu tahun sekali. Ketika planet-planet sejajar, energi spiritual sangat diperkuat, menyebabkan portal roh di Kutub Utara dan Selatan bergabung, sementara aura energi arwah menyelimuti Bumi. Selama fenomena ini, Raava dan Vaatu harus bertempur dan menentukan nasib dunia sampai Harmonic Convergence berikutnya.
Karena usia Avatar tak mungkin sepanjang itu, maka Raava akan bereinkarnasi ke Avatar selanjutnya untuk berjuang bersama-sama melawan Vaatu. Dari situlah dimulai petualangan Avatar demi Avatar dalam melatih kemampuan mereka untuk mengembalikan keseimbangan alam dan mempersiapkan diri mereka pada Harmonic Convergence yang bisa kita saksikan di The Legend of Korra.
Jadi, setelah mengetahui sejarah Avatar pertama, Wan, apakah menurutmu ia salah karena sudah mengganggu keseimbangan alam meski pun berusaha untuk memperbaikinya? Pada dasarnya alam semesta memang akan rusak jika kita semua serakah dan ingin menang sendiri, bukan?