Cuplikan majinasi Shuya Watanabe (dok. IMDb / Confessions)
Sesuai dengan judul filmnya, Confessions yang berarti Pengakuan, film ini menyoroti pengakuan - pengakuan para anak mengenai apa yang melatarbelakangi tindak kriminal mereka.
Selama eksekusi aksi balas dendam sang guru, kita diajak untuk menyimak kisah masing-masing anak pelaku pembunuhan melalui kilas balik atau flashback. Dari kilas balik ini, penonton diberikan gambaran besar mengenai latar belakang masing-masing anak, kondisi keluarga, dan kondisi psikologisnya.
Selama masing-masing kilas balik, salah satu anak pelaku pembunuhan yang bernama Shuya Watanabe (Yukito Nishii) diketahui merupakan anak dari keluarga broken home yang mewarisi kecerdasan sang ibu yang merupakah ahli elektronik genius. Sang ibu meninggalkan dia dan ayahnya saat dia masih sangat kecil. Emosi yang intens akibat diabaikan oleh sosok paling disayanginya mengakibatkan Shuya rela melakukan apa saja demi mendapatkan kembali perhatian dan kasih sayang ibunya.
Awalnya, Shuya berkesperimen dengan menyakiti binatang-binatang dan diunggah ke website-nya, kemudian ia mendapatkan banyak 'perhatian' di dunia maya, dan berharap ibunya akan melihatnya juga. Saat ia menyadari bahwa membunuh orang akan masuk berita besar, ia pun langsung merencanakan tindak pembunuhan demi bisa dilihat dan diketahui oleh ibunya lagi.
Kekosongan yang ada dalam diri Shuya, diisi dengan kebencian dan kekerasan. Shuya mencerminkan sosok seorang anak yang diabaikan dan kehilangan sosok panutan. Ia kehilangan arah akibat tidak adanya 'pemandu' dalam hidupnya. Karakter Shuya merupakan penggambaran kemungkinan terburuk yang terjadi pada anak apabila ia hidup tanpa bimbingan dan perhatian dari orang tua.