5 Fakta Hubungan Johnny Depp dan Jurnalis Hunter S Thompson

Hunter Stockton Thompson terkenal pada masa pemerintahan Richard Nixon. Hunter S Thompson sendiri adalah salah satu penulis Amerika paling berbakat dan berpengaruh pada era 1960-an hingga kematiannya pada 2005. "Doktor jurnalisme" ini juga dekat dengan aktor-aktor Hollywood pada era 1980-an hingga 1990-an, salah satunya Johnny Depp.
Hunter S Thompson terkenal dengan bukunya yang berjudul Fear and Loathing in Las Vegas (1971), yang diangkat ke layar lebar pada 1998. Rupanya, Johnny Depp berperan dalam film ini sebagai Raoul Duke. Johnny Depp dan Hunter S Thompson pun menjalin hubungan persahabatan sejak saat itu. Sayangnya, Hunter bunuh diri pada 2005. Di samping itu, Johnny Depp menyumbang biaya acara pemakaman Hunter yang memang sudah diwasiatkan oleh Hunter sendiri beberapa tahun sebelumnya. Lalu, bagaimana kisah persahabatan mereka?
1. Siapa itu Hunter S Thompson?
Hunter S Thompson sempat bertugas di militer AS dan sering pindah ke banyak tempat di AS dari satu surat kabar ke surat kabar lainnya. Hunter pun punya kesempatan besar ketika ia ditugaskan untuk menulis buku tentang geng motor Hell's Angels. Dirilis pada 1966, Hell's Angels: The Strange and Terrible Saga of the Outlaw Motorcycle Gangs, menjadi buku bestseller kala itu.
Hunter S Thompson dianggap cukup berani menulis kisah itu, padahal banyak jurnalis yang takut membahas tentang Hell's Angels kala itu. Selain itu, Hunter bukanlah penulis biasa, seperti yang biasa dilakukan kebanyakan jurnalis lainnya, ia turun langsung untuk menyelidiki dan menjadi salah satu karakter utama dalam buku tersebut. Berkat buku ini, terciptalah genre baru berjudul jurnalisme gonzo.
Setelah buku Hell's Angels sukses, Hunter S Thompson mulai menulis untuk Rolling Stone, yang menghasilkan beberapa karya hebat, termasuk kisah tentang usahanya pada 1970 untuk menjadi sheriff di Pitkin County, Colorado, tempat ia membeli rumah. Ia mencalonkan diri melalui Freak Power yang ia buat sendiri. Hal ini menandakan ketertarikannya pada politik.
Kemudian, pada 1970, Hunter S Thompson menulis kisah tentang kehadirannya dalam Kentucky Derby. Artikel ini kemudian dikenal sebagai Kentucky Derby Is Decadent and Depraved. Dikutip NPR, artikel ini menjadi salah satu proyek pertamanya dengan ilustrator asal Inggris bernama Ralph Steadman.
2. Kehidupan Hunter S Thompson diangkat ke layar lebar
Dua karya Hunter S Thompson yang paling terkenal terbit pada awal 70-an dan keduanya memperkuat gaya jurnalisme gonzo. Hunter pun menjadi salah satu penulis terkemuka di Amerika. Karya pertamanya adalah Fear and Loathing in Las Vegas (1971) yang mengisahkan Raoul Duke dan pengacaranya, Dr. Gonzo, yang berdasarkan teman Hunter di dunia nyata, yaitu Oscar Acosta, sebagaimana yang ditulis Biography. Kisah ini menceritakan tentang hari-hari mereka di Las Vegas yang dipenuh dengan kehidupan gelap. Di samping itu, merek meliput tentang balapan motor.
Liputan tersebut ditugaskan oleh Sports Illustrated. Awalnya, Hunter S Thompson diminta untuk menulis tentang balapan motor Mint 400 yang terkenal di Amerika. Namun, karya ini berubah menjadi salah satu karya yang menentukan bagi karier Hunter.
Where the Buffalo Roam (1980) menjadi sebuah film yang didasarkan pada kehidupan dan karier Hunter S Thompson. Dalam film tersebut, Bill Murray berperan sebagai Hunter S Thompson dan Peter Boyle sebagai Lazlo, karakter yang didasarkan pada Oscar Acosta. Film ini sendiri terinspirasi dari artikel Hunter yang diterbitkan di Rolling Stone berjudul The Banshee Screams For Buffalo Meat (1976). Di sisi lain, film ini membahas tentang hilangnya Oscar Acosta dan dugaan pembunuhannya.
Where the Buffalo Roam ini mengangkat aksi liar Hunter S Thompson, dari mulai kepribadiannya yang mampu memikat banyak selebritas terkenal seperti Jack Nicholson, John Cusack, dan Sean Penn. Banyak pula seleb yang datang ke rumah Hunter di dekat Aspen, Colorado, yang dikenal sebagai Owl Farm. Mereka suka minum, mengobrol, dan berargumen dengan bapak jurnalisme gonzo itu.
3. Johnny Depp berperan sebagai Hunter S Thompson
Johnny Depp pertama kali bertemu Hunter S Thompson pada 1994. Johnny merupakan penggemar berat Hunter, dan ia bertemu Hunter di salah satu tempat minum favorit sang penulis, yakni Woody Creek Tavern. Sejak saat itu, keduanya menjadi sahabat karib dan memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah sama-sama berasal dari negara bagian Kentucky. Di samping itu, Johnny pernah menggunakan salah satu senapan milik sang penulis untuk meledakkan tabung gas propana yang diikat dengan nitrogliserin.
Pada saat Fear and Loathing in Las Vegas siap tayang di layar lebar, Johnny Depp sudah cukup terkenal berkat film-film yang dibintanginya, seperti Ed Wood (1994), Edward Scissorhands (1990), dan What's Eating Gilbert Grape (1993). Jadi, Johnny akhirnya ditunjuk untuk membintangi film adaptasi dari karya Hunter S Thompson itu. Meski begitu, Johnny khawatir jika perannya itu bisa memengaruhi hubungannya dengan Hunter.
Namun, Hunter S Thompson meyakinkannya bahwa Johnny Depp cocok dengan peran tersebut. Hunter bahkan membantu Johnny mendalami karakternya. Juga, membantu Johnny menata rambutnya dalam film tersebut.
4. Johnny Depp menjadi alasan utama mengapa Hunter S Thompson menerbitkan karyanya yang telah lama ia simpan
Johnny Depp juga merupakan salah satu orang yang meyakinkan Hunter S Thompson untuk menerbitkan novella yang telah ia tulis beberapa dekade sebelumnya, yang berjudul The Rum Diary. Pasalnya, di awal kariernya, Hunter sempat bekerja di sebuah surat kabar berbahasa Inggris di San Juan, Puerto Rico. Pengalamannya di sana mengilhaminya untuk mengerjakan sebuah naskah. Namun, sejak ia menulisnya hingga 1990-an, buku tersebut hanya disimpan dan tidak ada yang pernah melihatnya.
Nah, karena kedekatan Johnny Depp dan Hunter S Thompson, penulis tersebut membiarkan Johnny untuk melihat-lihat beberapa karya dan memorabilia lamanya. Aktor tersebut pun gak sengaja membaca The Rum Diary. Ia rupanya terkesan dengan tulisan tersebut dan Johnny lah yang meyakinkan Hunter untuk menerbitkan novella yang telah lama disimpan itu.
Lalu, pada 2011, 6 tahun setelah kematian Hunter S Thompson, adaptasi film dari The Rum Diary tayang di bioskop. Johnny Depp pun menjadi pemeran utama dalam film tersebut.
5. Johnny Depp mewujudkan upacara perpisahan Hunter S Thompson yang diwasiatkannya
Pada 2005, di tengah penyakit yang diderita Hunter S Thompson, ia ditemukan meninggal pada usia 67 tahun karena luka tembak akibat percobaan bunuh diri di rumahnya di Colorado. Sebelumnya, Johnny Depp sempat mengunjungi Hunter di Owl Farm. Dalam pertemuan tersebut, Hunter sempat membicarakan keinginannya terkait upacara kematiannya.
Hunter S Thompson memberi tahu Depp kalau ia ingin abunya ditembakkan dari sebuah meriam. Di samping itu, saat tembakan dilakukan, ia ingin lagu yang dinyanyikan Bob Dylan, seperti "Spirit In The Sky" karya Greenbaum dan "Mr. Tambourine Man" di putar dengan suara keras.
Dikutip Far Out, Johnny Depp pun membantu membiayai upacara pemakaman yang diinginkan temannya tersebut. Ia menghabiskan biaya sekitar 3 juta dolar AS atau setara dengan Rp48,8 miliar. Abu Hunter berhasil ditembakkan dari meriam yang tingginya lebih dari 45 meter dan berbentuk seperti simbol tinju gonzo, yang sering dikaitkan dengan Hunter, yaitu kepalan tangan dengan dua ibu jari yang mencengkeram pin berbentuk peyote (sejenis kaktus). Upacara tersebut kemudian ditutup dengan kembang api. Di sisi lain, ada teman-teman Hunter dari kalangan selebritas dan politisi yang datang, seperti Senator John Kerry dan George McGovern.
Johnny Depp menjelaskan kalau upacara pemakaman itu cukup penting bagi dia dan sahabatnya. "Aku hanya ingin mewujudkan keinginan terakhirnya," kata aktor tersebut. "Aku hanya ingin mengantar sahabatku pergi dengan cara yang diinginkannya."