5 Fakta tentang Emma dari Anime Yakusoku no Neverland

Di sebuah panti asuhan yang terisolasi dari seluruh dunia, balita hingga anak-anak berusia 12 tahun hidup sederhana, namun bahagia. Mereka melakukan tes yang sulit secara teratur, tetapi bisa menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk isi hati mereka di bawah asuhan Mama Isabella mereka sampai mereka diadopsi.
Ketika Conny diadopsi, ia kebetulan melupakan boneka Teddy kelinci yang sangat dia sayangi. Dua anak tertua, Emma dan Norman, mencoba mencapai gerbang keluar dari panti asuhan tepat waktu untuk mengembalikan kelinci itu hanya untuk menemukan bahwa Conny mati sebagai makanan para demon.
Salah satu anak tertua, Emma, menyusun rencana untuk melarikan diri dari panti asuhan karena tidak ingin menjadi santapan demons. Apa saja fakta yang harus kita ketahui tentang Emma, gadis berambut oranye menyala ini?
1. Emma mengubah cara pandang kita terhadap karakter utama shounen
Ada banyak shounen dengan tiga protagonis dengan salah satu protagonis sekunder yaitu seorang gadis dengan peran pendukung. Namun, Emma mengubah fakta itu. Emma adalah karakter atletis dari trio protagonis utamanya.
Dia memiliki rambut runcing oranye; keyakinan penuh dalam persahabatan; kepribadian yang ceria; dan hal lain yang biasanya diasosiasikan dengan protagonis shounen. Sejak awal, diperjelas bahwa Emma merupakan sosok yang kuat dan mampu melakukan hal-hal fisik yang lebih baik daripada dua teman terdekatnya.