5 Faktor yang Menjelaskan Viralnya Musik Latin Berbahasa Spanyol

Beberapa waktu lalu, karya hasil kolaborasi penyanyi asal Kolombia, Shakira dan produser Argentina, "Bizarrap", berhasil mencetak rekor baru. Lagu itu dinobatkan sebagai lagu Latin yang paling sering didengar di berbagai layanan streaming pada awal 2023, baik YouTube maupun Spotify.
Ini bukan pertama kalinya lagu berbahasa Spanyol berhasil viral di internet. Kamu mungkin pernah mendengar musisi Puerto Rico, Bad Bunny, yang sejak 2020 berhasil menyabet 6 nominasi Grammy dan memenangkan 3 di antaranya. Pun musisi Spanyol, Rosalia yang album terbarunya, Motomami, sempat masuk daftar album terbaik 2022 versi berbagai media musik besar dunia. Tak lupa nama-nama lain macam Louis Fonsi, Daddy Yankee, Maluma, J Balvin, dan Ozuna.
Hal ini menarik karena popularitas mereka menembus batas bahasa. Meski liriknya ditulis dalam bahasa Spanyol, orang seakan tak begitu memusingkan artinya. Apa yang sebenarnya mendasari viralnya musisi-musisi Latin beberapa tahun belakangan ini? Berikut lima faktor yang bisa menjawabnya.
1. Layanan streaming musisi-musisi non-Amerika dan Inggris lebih mudah ditemukan pendengar
Melansir bahasan The Guardian dan majalah Rolling Stone, salah satu faktor yang meningkatkan popularitas musik-musik Latin berbahasa Spanyol adalah kemunculan layanan streaming. Hal ini berkaitan erat dengan algoritma yang memungkinkan orang menemukan lagu baru berdasarkan riwayat penggunaan aplikasi.
Jika dulu pendengar seakan didikte untuk mendengarkan musik yang dirilis label asal Amerika Serikat dan Inggris, layanan streaming memberikan kita otoritas lebih untuk menentukan lagu yang ingin didengar. Ini sekaligus menjelaskan demografi penutur bahasa di level global yang dikurasi The Washington Post pada 2015. Data menunjukkan bahwa bahasa Spanyol masuk dalam 5 bahasa dengan jumlah penutur asli terbesar di dunia dan dipakai di 31 negara.