Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
merchandise Locarno Film Festival 2023 (instagram.com/filmfestlocarno)
merchandise Locarno Film Festival 2023 (instagram.com/filmfestlocarno)

Ada yang disebut Big Five saat bicara festival film. Mereka antara lain Venice International Film Festival, Cannes Film Festival, Berlinale, Toronto International Film Festival, dan Sundance Film Festival. Kelimanya sering dijuluki festival film terbaik di dunia, karena riwayat penyelenggaraan hingga kualitas kurasi filmnya yang dianggap superior. 

Meski begitu, bukan berarti kamu membatasi diri dengan secara eksklusif melirik kelima festival di atas. Ada beberapa festival film bergengsi lain yang pilihan filmnya tak kalah secara kualitas. Berikut beberapa festival yang dimaksud. 

1. Locarno International Film Festival

Sweet Dreams (dok. Locarno International Film Festival/Sweet Dreams)

Pertama kali digelar pada 1946, Locarno International Film Festival sebenarnya masuk salah satu festival film tertua di dunia. Sayang, memang popularitasnya masih belum bisa membuatnya masuk daftar Big Five.

Meski begitu, festival yang diadakan tiap bulan Agustus ini adalah gudangnya film-film ciamik nan unik. Signatur utama mereka adalah kurasinya yang inklusif dan kaya. Kamu bisa menemukan karya-karya sinematik dari seluruh penjuru dunia, termasuk yang berstatus film debut sutradara pendatang baru.

Mereka memang tidak punya sarat tayang perdana eksklusif layaknya Cannes, jadi jangan heran kalau ada beberapa line-up mereka yang sudah pernah tayang di acara lain sebelumnya. Namun, tetap mayoritas diisi film-film yang belum pernah tayang di manapun. Locarno pernah memberi platform untuk film Certified Copy (2010), Monsieur Lazhar (2011), Vitalina Varela (2019), Sweet Dreams (2023), sampai Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash (2021). 

2. International Film Festival Rotterdam

Sibyl (dok. Music Box Films/Sibyl)

Fokus pada film independen dan eksperimental, tak heran kalau International Film Festival Rotterdam (IFFR) kalah pamor dibanding festival dalam daftar Big Five. Acara yang berlangsung di salah satu kota di Belanda ini disebut sebagai salah satu yang paling aksesibel. Bahkan masyarakat umum di luar ranah profesional berkesempatan untuk datang dan menyaksikan langsung kurasi brilian mereka. 

Beberapa film terbaik yang pernah mereka tayangkan perdana antara lain Sibyl (Justine Triet), Juha (Aki Kaurismaki), Inland Empire (David Lynch), Fallen Angels (Wong Kar Wai), dan Oslo, August 31st (Joachim Trier). Semuanya tepat sebelum nama-nama tenar tadi meroket sebagai sutradara auteur kontemporer terbaik. Gak heran kalau IFFR dianggap salah satu kesempatan emas buat menandai sineas-sineas potensial. 

3. Karlovy Vary International Film Festival

The Gardener (dok. Karlovy Vary IFF/The Gardener)

Karlovy Vary International Film Festival atau yang sering disingkat KVIFF adalah gerbang strategis untuk berkenalan dengan sinema Eropa Tengah dan Timur. Dapat namanya dari tuan rumahnya, festival ini diadakan di tengah sebuah kota tua bernama Karlovy Vary, Ceko. Mereka bisa jadi acara ideal untuk nonton film-film jebolan Cannes dan Berlinale, tetapi juga punya banyak kurasi ciamik dari semesta sinematik Eropa.  

Menghadiri festival ini seperti melakukan dua hal sekaligus. Dapat film mainstream berkualitas jebolan festival Big Five ditambah perspektif langka dari sineas Eropa Tengah dan Timur yang belum tayang di manapun. Ada ratusan film yang mereka tayangkan pada Juli tiap tahunnya sejak 1946. 

4. Busan International Film Festival

Work to Do (dok. Myung Films Lab/Work to Do)

Diadakan tiap Oktober, Busan International Film Festival menjelma jadi salah satu acara bergengsi di Asia. Ini beriringan dengan perkembangan pesat industri film Korea Selatan. Festival film tertua di Korsel itu mewadahi penayangan perdana sinema-sinema independen Asia, termasuk film terbaik buatan negeri sendiri.

Namun, beberapa film internasional dari Amerika dan Eropa juga kadang numpang tayang di festival itu. Beberapa jebolan mereka yang paling populer antara lain House of Hummingbird, Broker, Work to Do, dan An Old Lady. Jebolan Busan International Film Festival juga sering dipilih jadi submisi resmi Korsel di Oscar. 

5. South by Southwest (SXSW)

Dev Patel dalam film Monkey Man yang disutradarainya sendiri (dok. Monkeypaw Productions/Monkey Man)

Dapat dibilang alternatifnya Sundance, kamu bisa menemukan film dari beragam genre di SXSW. Termasuk komedi dan horor yang sering dianaktirikan di festival-festival lainnya. Tergolong baru karena pertama kali diadakan pada 1987, SXSW menjelma jadi acara seni alternatif yang membahana. Salah satu segmen yang populer tentu festival filmnya. 

Ada banyak film independen Amerika Serikat jebolan mereka yang tuai sukses. Terbaru Monkey Man karya Dev Patel dan Civil War-nya Alex Garland. Sebelumnya Us (Jordan Peele), Booksmart (Olivia Wilde), The Unknown Country (Morrisa Maltz), sampai Baby Driver (Edgar Wright) juga tayang di sini. 

Di luar kelima festival film utama dunia, masih ada lima pesta film lain yang bisa kamu pantengi. Kualitasnya tak kalah epik dan tentu bakal terus memperkaya wawasanmu soal film dari ujung dunia sekalipun. Mulai sekarang, catat juga karya-karya memukau yang tayang perdana di festival di atas, yuk. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team