Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film Mistress America (dok. Searchlight Pictures/Mistress America)
film Mistress America (dok. Searchlight Pictures/Mistress America)

Masa-masa usia 20-an bisa terasa seperti rollercoaster emosional karena penuh harapan, ambisi, tetapi juga kebingungan dan ketidakpastian. Setelah keluar dari zona nyaman sekolah atau kuliah, banyak orang tiba-tiba merasa tersesat. Mereka sering kali bertanya-tanya apakah sudah mengambil jalan yang benar.

Quarter-life crisis bukan sekadar istilah keren karena ini adalah fase nyata di mana seseorang mulai mempertanyakan arah hidupnya, sering kali disertai tekanan sosial dan ekspektasi yang semakin besar. Dalam situasi seperti ini, film bisa menjadi pelarian sekaligus refleksi diri yang menyentuh. Kira-kir film apa saja, ya?

1. Mistress America (2015)

film Mistress America (dok. Searchlight Pictures/Mistress America)

Film ini menghadirkan dua sisi dari krisis usia 20-an. Melalui karakter Tracy (Lola Kirke), kita melihat ketidakpastian masa muda ketika segala hal masih terasa samar. Sementara itu, karakter Brooke (Greta Gerwig) mewakili mereka yang sudah hampir menginjak usia 30-an, tetapi mendapati impian masa muda tak berjalan sesuai harapan.

Disutradarai oleh Noah Baumbach dan ditulis bersama Greta Gerwig, Mistress America dipenuhi dengan humor cerdas yang membalut perasaan resah. Film ini bukan hanya menggambarkan krisis identitas di usia muda, tetapi juga mengajarkan bahwa tak apa merasa tersesat. Sebab, perjalanan menuju dewasa memang tidak selalu berjalan sesuai rencana dan itu sepenuhnya normal.  

2. Saint Frances (2019)

film Saint Frances (dok. Visit Films/Saint Frances)

Hidup sering kali membawa kita ke arah yang tak terduga dan itulah esensi dari film Saint Frances. Penonton diajak mengikuti perjalanan seorang wanita berusia 34 tahun yang mengambil pekerjaan sebagai pengasuh anak di tengah kebimbangannya menghadapi hidup. Ia menyadari bahwa meskipun sudah melewati usia 20-an, rasa ketidakpastian masih menjadi bagian dari hidup.

Film ini menawarkan kombinasi unik antara kisah yang mengharukan dan humor menyentuh. Saint Frances mengajarkan bahwa meskipun hidup sering kali terasa berantakan, kita tetap bisa menemukan cara untuk berdamai dengannya. Film ini seperti mengingatkan bahwa tak peduli berapa usia kita, selalu ada ruang untuk tumbuh dan menerima diri sendiri.  

3. The Graduate (1967)

film The Graduate (dok. Embassy Pictures/The Graduate)

Sebagai salah satu film pertama yang mengangkat tema quarter-life crisis, The Graduate menjadi karya klasik yang masih relevan hingga sekarang. Film ini mengikuti kisah Benjamin (Dustin Hoffman), seorang lulusan baru yang merasa tersesat setelah kuliah. Ia terjebak dalam hubungan rumit dengan perempuan yang jauh lebih tua, sementara ia masih kebingungan dengan hidupnya.

Pada masanya, film ini menjadi representasi dari generasi muda yang mulai mempertanyakan ekspektasi sosial. The Graduate menggambarkan kebimbangan yang muncul setelah fase pendidikan berakhir dan dunia nyata terasa terlalu luas untuk dijelajahi. Dengan sinematografi khas dan soundtrack ikonik, film ini menjadi potret klasik tentang perasaan kehilangan arah.

4. High Fidelity (2000)

film High Fidelity (dok. Touchstone Pictures/High Fidelity)

High Fidelity menangkap kegelisahan pria di usia pertengahan 20-an yang masih terjebak dalam masa lalu. Rob Gordon (John Cusack) mengalami patah hati setelah putus dengan pacarnya. Dalam upaya mencari jawaban atas kegagalannya, ia memutuskan untuk menemui kembali mantan-mantannya dan bertanya apa yang salah dalam dirinya.

Film ini secara jenaka menampilkan refleksi diri yang penuh kekacauan emosional, sesuatu yang sangat khas dalam perjalanan dewasa. Dengan humor tajam dan dialog yang relatable, High Fidelity menggambarkan bagaimana kita sering kali terlalu sibuk mencari jawaban ke masa lalu, padahal yang paling penting adalah bagaimana kita melangkah ke depan.

5. Shiva Baby (2020)

film Shiva Baby (dok. Pacific Northwest Pictures/Shiva Baby)

Bayangkan berada di satu ruangan bersama keluarga besar yang terus-menerus bertanya tentang masa depanmu, mantan pacar yang belum bisa dilupakan, dan seseorang yang memiliki rahasia besar tentang hidupmu. Film ini mengikuti Danielle (Rachel Sennott), seorang mahasiswa yang harus menghadapi berbagai tekanan hidup dalam satu acara keluarga yang penuh kekacauan.

Dengan nuansa tegang mirip film thriller, Shiva Baby menangkap rasa panik dan kecemasan yang sering dirasakan di usia 20-an. Film ini mengajarkan bahwa meskipun hidup terasa seperti berantakan dalam satu momen, semua itu hanyalah bagian dari proses. Karena pada akhirnya, setiap orang memiliki caranya sendiri untuk menghadapi krisis hidup mereka.

Pada akhirnya, krisis di usia 20-an bukanlah tanda kegagalan, melainkan bagian dari perjalanan menjadi diri sendiri. Setiap orang punya jalannya masing-masing dan tidak ada satu pun yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi, di tengah kebingungan dan ketidakpastian, mana dari film-film ini yang paling relate dengan situasimu sekarang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team