Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
behind the scenes May December (dok. Gloria Sanchez Productions/May December)
behind the scenes May December (dok. Gloria Sanchez Productions/May December)

Todd Haynes baru saja diumumkan sebagai presiden juri internasional Berlin International Film Festival yang ke-75. Tricia Tuttle, Direktur Utama Berlinale, menyebutkan bahwa sebuah kehormatan untuk memiliki sutradara sekaligus penulis naskah asal Amerika Serikat tersebut menjadi bagian dari salah satu festival film bergengsi di dunia.

Tuttle turut memuji sutradara kelahiran 2 Januari 1961 tersebut atas sederet karyanya yang mengagumkan. Hampir 40 tahun berkecimpung di industri perfilman Hollywood, Todd Haynes lantang menyuarakan isu seputar gender dan identitas. Dengan rentang genre yang luas dan mencakup beragam tema, Haynes menilik konflik yang kompleks dari sudut pandang perempuan dan kaum minoritas.

Sukses menyabet sejumlah penghargaan dari berbagai ajang festival film dunia, IDN Times telah merangkum karya-karya terbaik Todd Haynes di sepanjang karier penyutradaraannya. Wajib masuk watchlist!

1. May December (2023)

May December (dok. Gloria Sanchez Productions/May December)

Terinspirasi dari kasus Mary Kay Letourneau, seorang guru yang menjalin hubungan dengan muridnya yang masih berusia 12 tahun, May December menjadi salah satu film terbaik Todd Haynes di sepanjang karirnya. Ditulis oleh Samy Burch, film yang tayang perdana di Cannes Film Festival tersebut mengulik kompleksitas sebuah hubungan dan sanksi sosial dengan sentuhan black comedy. Naskahnya sendiri mendapatkan nominasi Oscar untuk Best Original Screenplay.

May December mengikuti Gracie (Julianne Moore) yang hidup bahagia bersama suaminya, Joe (Charles Melton), meskipun menjadi sorotan publik akibat skandal yang membelitnya 20 tahun lalu. Hidup mereka mulai terusik ketika aktris ternama Elizabeth (Natalie Portman) berkunjung untuk mempersiapkan perannya dalam sebuah film. Selama Elizabeth mendalami perannya, Gracie dihantui rasa takut akan masa lalu yang ia simpan rapat-rapat akan terungkap ke permukaan.

2. Carol (2015)

cuplikan film Carol (dok. Number 9 FIlms/Carol)

Carol disadur dari novel klasik terbitan tahun 1952 bertajuk The Price of Salt karya Patricia Highsmith. Todd Haynes selaku sutradara sukses mengabadikan sebuah kisah cinta terlarang yang sensitif dan tabu di masyarakat. Carol mendapatkan enam nominasi Oscar termasuk Best Actress dan Best Supporting Actress untuk perfoma akting Cate Blanchett dan Rooney Mara yang tanpa cela.

Berlatar di New York pada tahun 1950-an, Carol mengikuti Therese (Rooney Mara), gadis muda yang bekerja sebagai pegawai toko swalayan. Hidupnya seketika berubah usai terpikat akan pesona Carol (Cate Blanchett), seorang sosialita yang jauh lebih tua darinya dan telah menikah.

3. I'm Not There (2007)

I'm Not There (dok. Killer Films/I'm Not There)

Terinspirasi dari musisi legendaris Bob Dylan, Todd Haynes meramu formula unik dalam proses penggarapan I’m Not There. Haynes menggunakan enam aktor berbeda untuk menggambarkan berbagai aspek kepribadian dan perjalanan karir dari Bob Dylan. Kejeniusannya pun diganjar Grand Jury Prize di ajang Venice International Film Festival.

I’m Not There mengisahkan kehidupan legenda music Bob Dylan. Enam aktor yang berbeda menggambarkan perjalanan hidupnya, mulai dari awal mula karirnya sebagai penyanyi folk hingga mencapai kesuksesan dan menjadi bintang internasional.

4. Far from Heaven (2002)

Far from Heaven (dok. Focus Features/Far from Heaven)

Melalui Far from Heaven, Todd Haynes mendapatkan nominasi Oscar pertamanya untuk Best Original Screenplay. Haynes sendiri mendedikasikan Far from Heaven untuk sutradara Douglas Sirk yang dikenal berkat karya-karya film dramanya yang mendominasi Hollywood di tahun 1950-an. 

Berlatar di tahun 1950-an, Far from Heaven menceritakan Cathy (Julianne Moore) yang hidup bahagia bersama anak dan suaminya Frank (Dennis Quaid) di lingkungan terpandang. Kebahagiaannya raib seketika saat Cathy tak sengaja mendapati suaminya memiliki hubungan dengan lelaki lain. Di sisi lain, Cathy jatuh hati pada Raymond (Dennis Haysbert) yang mana merupakan tukang kebun kulit hitam yang bekerja di rumah mereka. 

5. Poison (1991)

Poison (dok. Foe Killer Films/Poison)

Todd Haynes menandai debut penyutradaraannya melalui Poison. Haynes sendiri terinspirasi dari karya-karya penulis Perancis Jean Genet yang provokatif dan kontroversial. Poison mengeksplorasi tema queer, stigma sosial, dan pengasingan. Film debutnya diganjar penghargaan TEDDY AWARD di Berlinale dan Grand Jury Prize di Sundance Film Festival. 

Terbagi dalam tiga babak, Poison mengikuti kisah bocah laki-laki yang lolos dari hukum usai menghabisi nyawa sang ayah, eksperimen seorang ilmuwan yang berakhir menjadi wabah penyakit, dan dua narapidana yang terlibat dalam hubungan yang toksik.

Berlin International Film Festival ke-75 akan digelar pada 13–23 Februari 2025. Juga akrab dengan sapaan Berlinale, anggota lengkap juri internasional sendiri baru akan diumumkan pada Januari 2025 mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team