Dalam film ini diceritakan betapa kagumnya perdana menteri pada sosok Jason Volta. Saat sistemnya diretas, perdana menteri meminta pada stafnya untuk mengundang Jasaon Volta yang sangat menguasai sistem informasi.
Saking kagumnya, perdana menteri sampai gak sadar sudah dimanfaatkan oleh Jason Volta. Maka, ketika Johnny English melaporkan bahwa peretas sebenarnya adalah Jason Volta, perdana menteri langsung marah besar. Bahkan, sampai memecat Johnny English.
Johnny English yang kecewa dihibur oleh Bough. Mereka kembali melakukan aksi penyelidikan dan misi penyelamatan. Saat penandatangan G-21, Jason menjebak seluruh wakil negara peserta, dan memaksa mereka menandatangani kesepakatan yang isinya memberikan kesediaan untuk menyerahkan semua data negara mereka kepada Volta.
Saat genting inilah English kembali hadir dengan pakaian perang dari besi. Bukan apa-apa. Awalnya dia bersembunyi dibalik baju itu, tapi kemudian bajunya gak bisa dilepas. Mau gak mau, baju itu dipakai seterusnya.
Efek baju yang susah dikendalikan, English pun terpeleset sampai ke luar pintu. Adegan ini sungguh menghibur. Bisa dibayangkan, betapa lucunya ketika kesombongannya berakhir dengan tragis seperti itu?
Adegan lucu lainnya, adalah saat perdana menteri berniat memperkenalkan dia sebagai pahlawan kepada seluruh awak media. English yang bersiap menyambut antusias media, iseng-iseng memukul sabuk baju besinya dan tiba-tiba celananya pun terbuka! Pasti terbayangkan lucunya adegan ini? Melihat kejadian itu, perdana menteri malu dan urung memperkenalkannya sebagai pahlawan.
Johnny English memang bukan agen MI7 yang kompeten, tapi dia selalu dikeliling Dewi Fortuna. Sekalipun selalu menciptakan kekacauan demi kekacauan, tapi dia selalu berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik (dan lucu!). Dari 1-10, saya kasi bintang 8 untuk Johnny English Strikes Again.