5 Karakter Perempuan Anime STUDIO GHIBLI, Tangguh dan Berani

[Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler]
Kualitas film anime dari STUDIO GHIBLI memang tak perlu kita ragukan lagi. Meskipun kebanyakan style gambar dari animasinya tergolong jadul, alur cerita yang disuguhkan sungguhlah apik, tak terkecuali karakter-karakternya.
Tokoh utama dalam anime STUDIO GHIBLI tidak hanya didominasi oleh laki-laki, tapi banyak juga filmnya yang memberikan spotlight kepada karakter perempuan. Tidak jarang pula mereka tampil sebagai individu yang tangguh dan berani.
Kali ini, IDN Times Community mau mengajakmu untuk melihat karakter-karakter perempuan dari anime STUDIO GHIBLI yang memiliki watak tangguh dan berani. Ada siapa saja, ya? Langsung saja, check this out!
1. Nausicaa dari 'Nausicaa of the Valley of the Wind'
Di tengah-tengah merebaknya Laut Busuk, masih ada tempat di muka Bumi yang belum tercemar oleh spora beracunnya. Itu adalah Lembah Angin, tempat Nausicaä tinggal.
Memiliki kepandaian dan kebijaksanaan melebihi gadis seusianya lantas membuat semua penduduk lembah menghormati Nausicaä. Tidak hanya itu, keberanian yang ia miliki membuatnya tak takut apa pun. Memang pantas dirinya disebut sebagai heroine sejati.
Pada mulanya, kehidupan di Lembah Angin berjalan damai. Namun, semuanya berubah ketika bangsa Tolmekia, yang dipimpin Putri Kushana, menyerbu lembah tersebut.
Mereka hendak menyatukan seluruh bangsa dan berencana membakar Laut Busuk dengan bantuan Prajurit Dewa Raksasa. Padahal, upaya tersebut tidak akan membuahkan hasil positif selain memicu kemarahan serangga Ohmu dan memperluas wilayah Laut Busuk.
Namun, sebelum itu terjadi, orang-orang Pejite mencuri bayi Ohmu untuk memikat para serangga. Benar saja, kawanan Ohmu mengamuk dan menyerbu Lembah Angin. Nausicaä pun tidak tinggal diam.
Dirinya lantas merebut kembali bayi serangga tersebut untuk meredam amarah kawanan Ohmu. Memang, Nausicaä sempat terlambat karena para Ohmu berhasil sampai ke Lembah Angin. Meskipun begitu, ia berhasil menenangkan serangga tersebut dan akhirnya mereka kembali ke hutan Laut Busuk.
"... Menurutmu, memang[nya] siapa yang memurnikan sumur (untuk manusia minum)? ... Pepohonan di Laut Busuk-lah yang memurnikan air! Dan sekarang, kau mau membakarnya?! ..." — Nausicaä