5 Perbedaan Katnis Everdeen dan Lucy Gray di Trilogy Hunger Games

Trilogi Hunger Games karya Suzanne Collins adalah salah satu seri novel dan film yang paling populer di dunia. Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan para peserta yang harus bertarung sampai mati di arena yang disebut Hunger Games, yang diselenggarakan oleh pemerintah tirani Capitol.
Mungkin kamu sudah familiar dengan Katniss Everdeen, pahlawan pemberontakan yang berhasil mengalahkan Capitol dan mengakhiri Hunger Games. Tapi, tahukah kamu siapa Lucy Gray? Dia adalah pemenang Hunger Games ke-10, yang juga berasal dari Distrik 12, dan ternyata adalah mantan pacar Coriolanus Snow, presiden Capitol yang jahat. Wow, sungguh mengejutkan, bukan?
Katniss dan Lucy Gray memiliki banyak kesamaan, seperti kemampuan menembak panah yang luar biasa, kecintaan pada musik yang menyentuh hati, dan keberanian yang tak terkalahkan. Tapi, mereka juga memiliki banyak perbedaan yang membuat mereka unik dan istimewa. Apa saja perbedaan itu? Yuk, kita simak bersama-sama!
1. Asal usul dan latar belakang
Katniss lahir dan besar di Distrik 12, daerah yang miskin dan tertindas oleh Capitol. Dia harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, setelah ayahnya meninggal dalam ledakan tambang. Dia menjadi seorang pemburu yang lihai dan sering berburu di hutan bersama sahabatnya, Gale. Katniss sangat mencintai adiknya, Prim, dan rela mengorbankan dirinya untuk menggantikannya sebagai peserta Hunger Games ke-74.
Lucy Gray berasal dari kelompok penghibur yang disebut Covey, yang berkeliling dari satu distrik ke distrik lain. Dia tidak tahu siapa orang tuanya dan hanya menganggap anggota Covey sebagai keluarganya. Dia adalah seorang penyanyi yang berbakat dan sering menyanyikan lagu-lagu tradisional yang diturunkan secara lisan. Lucy Gray terpilih sebagai peserta Hunger Games ke-10, setelah dia dituduh membunuh tiga orang di Distrik 12.