5 Rekomendasi Film yang Mengangkat Isu KDRT, Jadikan Edukasi!

Film ini memvisualisasikan gambaran kekerasan dalam rumah tangga secara realistis dan akurat. A Vigilante memaparkan fakta di mana banyak pelaku kekerasan yang justru bebas tanpa hukuman setimpal, dan masih banyak orang yang tidak berpihak pada korban.

A Vigilante mengisahkan misi balas dendam Sadie (Olivia Wilde), seorang penyintas kekerasan yang dilakukan oleh mantan suaminya. Sadie menelusuri jejak para pelaku kekerasan di daerahnya dan membalaskan dendam para korban kekerasan. Film ini tidak hanya berfokus pada isu KDRT, tetapi juga turut mengeksplor konsekuensi psikologis dari penyintasnya.

Margot Robbie berperan sebagai Tonya, seorang atlet ice skating yang nyentrik dengan latar belakang keluarga yang rumit dan penuh luka. Tonya Harding merupakan sosok inspiratif nyata yang harus membuang impiannya akibat ulah suaminya.

Selain terkenal karena keahliannya yang mumpuni, nama Tonya Harding juga tersohor akibat insiden tragis yang mencelakai atlet saingannya, Nancy Kerrigan. Tonya kedapatan mencederai kaki Nancy, sehingga asosiasi mendepak Tonya dari kompetisi ice skating seumur hidup.

Ternyata, biang keladi dari insiden tersebut adalah suaminya sendiri. Film ini akan memaparkan kisah hidup Tonya sejak memulai karirnya menjadi atlet ice skating hingga pasca insiden tragis yang menimpanya dan Nancy Kerrigan pada tahun 1994.

Suasana hati dan emosi penonton akan dibuat terombang-ambing dalam roller coaster alur cerita yang menarik dari film ini. Perlu diketahui bahwa psikis anak dari pasangan yang melakukan praktik KDRT, sedikit banyak pasti terganggu, baik disadari atau tidak.

Nah, dalam The Glass Castle, penonton akan diajak menelusuri lika-liku kehidupan seorang anak yang memiliki orang tua yang abusif. Film ini kisahkan kerumitan hidup Jeannette (Brie Larson), yang sulit beradaptasi dengan lingkungan barunya setelah menikah. Kesulitan hidupnya tersebut dilatar belakangi oleh pola asuh dari kedua orang tuanya yang menyimpang.

Sutradara Iciar Bollain memberikan potret gambaran KDRT dengan sangat realistis dan kuat dalam film ini. Meskipun film ini sedikit menampilkan kekerasan fisik, Take My Eyes (Te Doy Mis Ojos) tetap berhasil menguras emosi penontonnya dengan menonjolkan betapa buruknya efek dari kekerasan psikologis terhadap mental seseorang.

Film ini mengisahkan lika-liku rumah tangga Pilar (Laia Marull), seorang ibu beranak satu yang menjadikan caci maki suaminya sebagai makanan sehari-hari. Saat konfliknya memanas, Pillar memutuskan untuk melarikan diri bersama anaknya. Namun, penderitaan dan ketakutan Pillar ternyata belum selesai sampai di situ.

Banyak perempuan yang mengaku sangat relate dengan film ini, sebab protagonisnya merupakan perempuan biasa dengan strata sosial menengah ke bawah. Enough merupakan film women empowerment yang sarat akan pesan moral.

Slim (Jennifer Lopez) mengira bahwa hidupnya sudah sempurna setelah menikahi seorang pria kaya bernama Mitch (Billy Campbell). Namun, seiring berjalannya waktu, Mitch mulai menampakkan sifatnya yang abusif dan merendahkan. Tidak hanya menyiksa fisik, Mitch seringkali merendahkan Slim yang dia anggap sebagai perempuan rendahan yang tidak setara dengannya.

Slim tidak memilih untuk diam dan pasrah dengan keadaan. Dirinya berusaha mengubah situasi dan membekali diri agar dapat mempertahankan harga dirinya dan terlepas dari jerat sang suami.

Stigma yang bias tentang KDRT, misalnya seperti anggapan bahwa hanya perempuan yang bisa jadi korban kekerasan, dapat dipatahkan dengan mudah pasca meluasnya isu KDRT pasangan Hollywood, Amber Heard dan Johnny Depp. Nah, untuk memperluas cakupan wawasan kita terkait isu tersebut, kalian dapat menonton rekomendasi film di atas. Selain menghibur, film-film di atas juga dapat melatih empati terhadap korban kekerasan.