5 Rekomendasi Serial Animasi Superhero Terbaik yang Minim Episode

I Am Groot merupakan series animasi pendek dari Marvel Studios yang dirilis pada Agustus 2022. Animasi ini menceritakan petualangan Groot setelah ia tumbuh kembali menjadi Baby Groot. Animasi ini mengambil latar waktu setelah film Guardians of the Galaxy (2014).

Series animasi ini bergenre komedi dan sangat cocok untuk semua kalangan, terutama anak-anak. Cerita yang disuguhkan oleh I Am Groot kepada penonton sangat ringan dan menghibur. Terlebih lagi, animasi ini hanya memiliki 5 episode dan setiap episodenya hanya memiliki durasi sekitar 5 menit.

Di sini, kekonyolan dan kelucuan dari Groot sangat ditonjolkan. Apalagi di animasi ini ia diceritakan masih kecil dan sangat polos.

Meskipun Groot menjadi karakter utama di series ini tetapi terdapat penampilan yang singkat dari rekannya, Rocket, di akhir series.Tentunya I Am Groot dapat dijadikan pilihan tontonan untuk mengisi waktu luang. 

Salah satu series terbaik di tahun 2022, Invincible sukses menyita perhatian para penggemar komik superhero di seluruh dunia. Sebab, series animasi ini memberikan kualitas cerita yang berbeda dari cerita superhero yang lain. 

Series ini menceritakan Mark Grayson yang ingin menjadi superhero seperti ayahnya, Nolan Grayson alias Omni-Man. Akan tetapi, Nolan ternyata bukanlah superhero yang seperti dipikirkan oleh Mark. Selain pencarian jati diri sebagai superhero, di sini Mark juga berusaha untuk mempertahankan hubungan asmaranya.

Dengan begitu, series ini mampu memberikan porsi yang pas terhadap cerita Mark berjuang sebagai superhero. Di sisi lain, Invincible juga mampu memperlihatkan kehidupan Mark sebagai seorang remaja pada umumnya.

Invincible memiliki 8 episode dan setiap episodenya memiliki durasi sekitar 42 menit. Kini Amazon Studios sedang mengembangkan musim kedua dari Invincible dan direncanakan akan tayang pada akhir 2023.

What If merupakan salah satu bagian dari fase keempat dari Marvel Cinematic Universe. Series ini merupakan series animasi pertama yang diproduksi oleh Marvel Studios.

Series ini menceritakan bagaimana jika rangkaian cerita MCU yang telah kita ketahui sekarang memiliki perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut melahirkan cerita yang baru.

Tontonan seperti ini dapat memberikan nada yang baru dan lebih segar kepada para penggemar. Setiap episodenya memiliki ceritanya masing-masing, tetapi cerita-cerita tersebut memiliki kesinambungan pada akhir series. Kebanyakan aktor yang memerankan karakternya di proyek live-action, juga menjadi voice actor bagi karakternya di series animasi ini.

Tidak hanya gaya animasi dan cerita, tetapi action sequence yang ditampilkan juga tidak kalah seru. Adegan-adegan tersebut tentunya tercantum dalam setiap episodenya. Series ini memiliki 9 episode dengan masing-masing memiliki durasi sekitar 30 menit.

Marvel Studios sedang mengembangkan musim kedua dari What If... dan dipastikan ada karakter baru yang akan muncul, seperti Shang-Chi dan Kate Bishop. Selain itu, series animasi Marvel Zombies juga telah dikonfirmasi oleh Marvel Studios dan akan mendapatkan rating TV-MA.

M.O.D.O.K. menceritakan kehidupan M.O.D.O.K. sebagai penjahat yang sudah tidak seru baginya. Tidak hanya superhero, sesama rekan penjahat pun enggan bekerja sama dengannya. Selain itu, series ini juga menampilkan hubungan rumah tangga yang dijalankan oleh M.O.D.O.K. dan istrinya. 

Meskipun bergenre komedi, series ini juga memiliki unsur drama. Selain hubungan M.O.D.O.K. dengan istrinya, series ini juga menampilkan hubungan M.O.D.O.K. dengan kedua anaknya. Series stop-motion ini menampilkan beberapa superhero, seperti Iron Man dan Wonder Man, meskipun mereka muncul dengan waktu yang singkat.

Karakter M.O.D.O.K. disuarakan oleh Patton Oswald yang sebelumnya pernah muncul sebagai Agent Koenig di series Agents of S.H.I.E.L.D. dan ia juga muncul sebagai Pip di adegan post credit film Eternals. Series ini berjumlah 10 episode dengan masing-masing episode memiliki durasi 24 menit.

Hit-Monkey menceritakan seekor monyet salju asal Jepang yang memutuskan membalaskan dendam kaumnya yang dibunuh oleh sekelompok manusia. Ia bekerja sama dengan roh seorang pembunuh bayaran untuk menyelesaikan misi balas dendamnya itu. 

Series ini memiliki pengembangan karakter Hit-Monkey yang bagus dan action sequence yang cukup brutal. Selain itu, Hit-Monkey memiliki unsur politik yang mewarnai cerita balas dendam dari seekor monyet ini. Meskipun berlatar di Jepang, tapi karakter-karakter yang muncul di series ini berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. 

Series ini dapat menjadi cerminan kehidupan nyata bahwa banyak orang yang memburu satwa-satwa di hutan demi kepentingan pribadi. Marvel mengangkat isu ini dengan sentuhan superhero. Hit-Monkey memiliki 10 episode dengan masing-masing berdurasi sekitar 25 menit.

Meskipun suatu series memiliki jumlah episode yang sedikit, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa cerita yang dibawakan memiliki kualitas yang memuaskan.