Eren berwujud Founding Titan. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)
Sejak seri mengalami time skip, Eren Yeager mulai mengalami perubahan karakter. Eren yang sebelumnya sangat memikirkan umat manusia kini membunuh banyak orang tidak bersalah. Sementara sebagian besar orang mulai membenci Eren, Yeagerist menganggap bahwa Eren melakukan tindakan yang benar.
Namun, sebagian penggemar berpikir bahwa tidak mungkin Eren berubah menjadi jahat tanpa sebab. Bisa saja Eren sudah merencanakan semuanya, termasuk kekalahannya, untuk tujuan yang baik. Teori ini dibuktikan benar pada ending Attack on Titan.
Dengan kekuatan Founding Titan, Eren seharusnya tidak terkalahkan dan dirinya dapat menguasai dunia. Namun, Eren justru tidak melakukan itu. Kenapa? Karena itu bukan tujuannya. Sebaliknya, setelah melancarkan rencanya, Eren justru menerima kekalahannya di tangan Mikasa. Eren tidak ingin menguasai dunia, melainkan dirinya hanya ingin menghentikan peperangan yang terus berkecamuk selama ratusan tahun.