Paul Rudd dan Kathryn Newton dalam film Ant-Man and the Wasp: Quantumania (dok. Marvel Studios/Ant-Man and the Wasp: Quantumania)
Ketika membahas Ant-Man and the Wasp: Quantumania, tak lengkap rasanya jika belum menyinggung tentang Quantum Realm. Selain menjadi sorotan utama di film ketiga Ant-Man besok, dimensi ini sendiri memiliki beberapa keunikan yang tidak dimiliki oleh sederet tempat magis lainnya di MCU.
Muncul pertama kali dalam Ant-Man (2015), Quantum Realm merupakan salah satu dimensi di multiverse yang hanya bisa diakses melalui beberapa cara. Sejauh ini, hanya tiga yang diketahui, yakni sihir (Doctor Strange), Partikel Pym (seri film Ant-Man), dan Terowongan Kuantum (Avengers: Endgame).
Sifat dan struktur Quantum Realm pun tak kalah menarik. Siapapun yang memasukinya akan terjebak dan mengalami perubahan ukuran, dimulai dari atom sampai menyusut menjadi void alias kehampaan. Selain itu, waktu dalam Quantum Realm juga bekerja secara berbeda (Scott pernah terjebak selama lima jam dan ketika keluar, waktu telah berlalu lima tahun).
Karenanya, tak heran jika Hank Pym (Michael Douglas) begitu mewanti-wanti Scott Lang tentang Quantum Realm, mengingat sang istri, Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer), pernah terjebak di sana selama tiga dekade. Lantas, bagaimana dengan Quantum Realm dalam Ant-Man and the Wasp: Quantumania?
Jika melihat trailernya, film ketiga Ant-Man ini menampilkan sisi Quantum Realm yang berbeda dibandingkan dengan film-film sebelumnya (baca: berupa dimensi kosong dengan warna jingga yang berkilauan). Ant-Man and the Wasp: Quantumania seakan menegaskan kalau Quantum Realm juga mempunyai peradaban yang menarik untuk ditelusuri lebih jauh. Duh, jadi gak sabar!
Sebagai film pembuka Phase 5 MCU, tentunya para penggemar menaruh harapan besar pada Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Salah satunya terkait karakter Kang the Conqueror. Mampukah sang villain melampaui kesadisan Thanos di Phase 3? Buktikan sendiri dengan menontonnya besok di bioskop ya.