Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Paramore (instagram.com/paramore)
Paramore (instagram.com/paramore)

Musik selalu punya cara unik untuk menyentuh hati, memicu emosi, bahkan memunculkan kontroversi. Terkadang, sebuah lagu yang awalnya dibuat dengan penuh keyakinan justru berbalik menjadi sumber masalah. Entah karena liriknya dianggap terlalu berani atau makna yang disalahartikan, beberapa musisi akhirnya merasa perlu mengambil langkah mundur dari karyanya sendiri.

Lagu-lagu ini mungkin pernah menduduki puncak tangga lagu atau menjadi perbincangan hangat di masanya. Namun, seiring waktu, sang artis memutuskan untuk tidak lagi mengklaim atau bahkan berhenti membawakan lagu tersebut di panggung. Bukan karena kualitasnya buruk, tetapi karena cerita di baliknya yang membuat mereka berpikir ulang.

Berikut adalah deretan lagu kontroversial yang akhirnya tidak diakui oleh para musisinya sendiri, baik karena kritik dari fans, perubahan pandangan pribadi, hingga dampak sosial yang tidak terduga.

1. "Misery Business" – Paramore

Ditulis saat masih remaja, "Misery Business" awalnya diterima sebagai lagu pop-rock yang energik dan penuh emosi. Lagu ini menjadi hit besar yang membantu Paramore meraih popularitas global. Namun, liriknya yang merujuk pada saingan cinta sebagai "whore" mulai mendapat kritik tajam karena dianggap misoginis dan tidak pantas.

Hayley Williams, vokalis Paramore, akhirnya menyadari bahwa lirik tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ingin mereka bawa. Ia bahkan mengumumkan bahwa Paramore tidak akan lagi membawakan lagu ini di konsernya. Meskipun begitu, Paramore tetap bertahan sebagai band yang relevan dan terus menciptakan hits baru yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman.

2. "Exit" – U2

U2 dikenal sebagai band yang sering menyinggung isu sosial dan politik, tetapi "Exit" membawa kontroversi yang berbeda. Meskipun tidak sepopuler hits lainnya di album The Joshua Tree, "Exit" mendapatkan perhatian negatif karena dikaitkan dengan kasus seorang pembunuh berantai yang mengaku terinspirasi oleh lagu tersebut.

Bono, vokalis U2, akhirnya memutuskan untuk berhenti membawakan lagu ini dalam konser mereka. Mengingat reputasi U2 sebagai band yang mendukung kemanusiaan dan keadilan sosial, asosiasi negatif dengan kasus kriminal membuat mereka memilih untuk menjauhkan diri dari "Exit."

3. "One in a Million" – Guns N' Roses

"One in a Million" adalah salah satu lagu paling kontroversial dalam katalog Guns N' Roses. Meskipun disajikan dalam format akustik, liriknya penuh dengan ujaran kebencian yang dianggap rasis dan homofobik. Axl Rose, vokalis band, berdalih bahwa lagu ini ditulis dari sudut pandang karakter fiksi, tetapi hal tersebut tidak mengurangi kontroversi yang menyertainya.

Bahkan Slash, gitaris Guns N' Roses yang berdarah campuran, merasa tidak nyaman dengan lirik tersebut. Akibatnya, lagu ini tidak pernah dibawakan secara live dan perlahan-lahan ditinggalkan dari repertoar band.

4. "Woman is the ****** of the World" – John Lennon

John Lennon dikenal sebagai musisi yang vokal dalam menyuarakan isu-isu sosial, tetapi lagu ini menjadi salah satu karya yang paling menuai kritik. Judulnya yang kontroversial langsung memicu reaksi negatif, meskipun Lennon berniat untuk menyoroti penindasan terhadap perempuan di dunia.

Sayangnya, pesan lagu ini justru dianggap ofensif oleh banyak orang, termasuk penggemar Lennon sendiri. Setelah menerima banyak kritik, Lennon mulai menarik diri dari lagu-lagu bertema politik dan lebih fokus pada karya yang lebih personal.

5. "Freedom" – Paul McCartney

Setelah tragedi 9/11, Paul McCartney merilis "Freedom" sebagai lagu amal untuk mendukung korban serangan tersebut. Awalnya, lagu ini diterima dengan baik sebagai simbol solidaritas. Namun, ketika lagu tersebut mulai diasosiasikan dengan retorika politik yang mendukung perang di Irak, McCartney merasa tidak nyaman.

Akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti membawakan "Freedom" dalam konser-konsernya, terutama di Amerika Serikat. Lagu yang awalnya dimaksudkan sebagai seruan damai malah berubah menjadi simbol kontroversi yang tidak ia inginkan.

6. "A World Without Heroes" – KISS

KISS dikenal dengan gaya rock mereka yang penuh aksi panggung dan citra yang garang, tetapi "A World Without Heroes mencoba menunjukkan sisi yang lebih lembut. Sayangnya, upaya ini tidak berhasil. Lagu ini justru dianggap membosankan dan terlalu jauh dari identitas asli KISS sebagai band rock yang energik.

Bahkan Gene Simmons, yang biasanya tampil sebagai sosok "Demon" yang garang, terlihat canggung membawakan lagu ini. Ditambah lagi, fakta bahwa Lou Reed ikut menulis lagu ini membuat banyak penggemar bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan KISS saat itu.

Setiap lagu memiliki perjalanannya sendiri dan tak semua berakhir dengan manis. Dari keputusan kreatif yang berani hingga kontroversi yang tak terduga, kisah-kisah lagu di atas membuktikan bahwa tidak semua karya musik diterima dengan tangan terbuka bahkan oleh sang penciptanya sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEmma Kaes