Bagi sebagian orang yang sering mengisi waktu luang dengan mendengarkan musik, atau membaca karya sastra terutama puisi, adalah hal yang menyenangkan dari pada menghabiskan waktu untuk bermain Social Media. Tetapi apakah bisa membaca puisi sambil mendengarkan musik yang tentu saja musiknya itu bertema puitik agar menambah syahdunya waktu baca puisi. Bukan musik bertema Rock atau Metal tentunya supaya tidak pecah kepala dan meruka mood baca.
Banyak sekali lagu yang diawali dari puisi seseorang. Ari Reda adalah salah satunya. Mereka berdua sering melantunkan musik dengan lirik lagu puisi yang mereka menyebutnya musikalisasi puisi.
Sapardi Djoko Damono dalam sebuah kesempatan ngobrol tentang puisi bersama Joko Pinurbo dengan moderator Najwa Shihab di Asean Literary Festival 2016 menjelaskan, bahwa puisinya menjadi terkenal karena salah satu puisinya yang berjudul Aku Ingin dinyanyikan oleh Ari Reda. “Jika tidak dinyanyikan oleh mereka, maka anda tidak akan mengenali saya dan puisi-puisi saya lainnya,” pungkas penyair berusia 77 tahun itu.
Selain Ari Reda, pada era 80-an kita tentu masih ingat lagu-lagu dari Chrisye, Ebiet GAD, Franky Sahilatua, Iwan Flas, dan musisi-musisi lainnya yang sering menggunakan metafor dalam penulisan liriknya. Metafora adalah salah satu cara untuk membuat sebuah puisi. Majas ini terkenal dengan bahasa yang indah, serta tidak mengucapkan maksudnya secara langsung. Akan tetapi menggunakan bahasa kiasan.
Musik dan puisi pada era sekarang juga tidak dapat dipisahkan. Banyak penyanyi atau band-band yang menggunakan bahasa kiasan dalam penulisan liriknya. Ingin tahu siapa saja musisi era sekarang yang dalam albumnya sebagian besar liriknya bisa dikatakan puisi? Karena terdapat syarat-syarat penulisan puisi di dalamnya seperti majas metafora.
Berikut adalah nama-nama band atau musisi yang punya penulisan lirik yang puitik.