7 Film Adaptasi Komik dengan Skor Terendah Versi Cinemascore

Selain Rotten Tomatoes dan IMDb, CinemaScore menjadi patokan sinefili dalam mengukur baik atau buruknya kualitas sebuah film. Telah eksis lebih dari 4 dekade, CinemaScore melakukan polling atau jajak pendapat pada para penonton yang menghadiri penayangan perdana suatu film di wilayah Amerika Serikat dan Kanada. CinemaScore lantas memberikan penilaiannya menggunakan skor A+ hingga F.
Dikenal objektif dan akurat dalam penilaiannya, baru-baru ini CinemaScore membuat geger dengan memberikan skor D untuk Joker: Folie à Deux. Cukup mengejutkan, mengingat film pendahulunya, Joker (2019), mendapatkan skor B+.
Film arahan sutradara Todd Phillips tersebut masuk dalam daftar film adaptasi komik terburuk sepanjang masa. Termasuk Joker: Folie à Deux, berikut ini daftar film adaptasi komik dengan skor terendah versi CinemaScore.
1. Joker: Folie a Deux (2024)
Dengan skor D yang diberikan oleh CinemaScore, Joker: Folie à Deux menjadi film adaptasi komik dengan rating terburuk. Menggeser Fantastic Four (2015) yang telah menduduki posisi puncak hampir satu dekade lamanya. Hal tersebut diamini dengan pendapatan di minggu perdana penayangannya di Amerika Serikat yang hanya menyentuh angka 20 juta dolar.
Menilik dari ulasan di berbagai platform seperti Rotten Tomatoes dan Letterboxd, hampir semuanya sepakat bahwa penggunaan konsep musikal adalah ide yang buruk. Sementara para kritikus film menyebut Todd Phillips sebagai sutradara terlalu ambisius dan cenderung mengeksploitasi karakter villain ikonik tersebut.
2. Fantastic Four (2015)
Sebelum digeser oleh Joker: Folie à Deux (2024), tahta film adaptasi komik terburuk dipegang oleh Fantastic Four. Josh Trank selaku sutradara panen hujatan karena dianggap melantur terlalu jauh dari origin komik besutan Stan Lee dan Jack Kirby. Tidak heran jika Fantastic Four gagal total di box office dan mendapatkan skor C- dari CinemaScore.
Trank pun angkat suara dengan menyalahkan pihak studio yang terlalu mencampuri proyek reboot yang ditanganinya. Fantastic Four sendiri merupakan upaya ketiga sekaligus terakhir 20th Century Fox dalam me-reboot karakter komik Marvel ikonik tersebut sebelum diakuisisi oleh Disney pada 2019.
3. The Spirit (2008)
The Spirit yang ditulis dan disutradarai Frank Miller turut mendapatkan skor C- dari CinemaScore. Mengingat film yang diadaptasi dari komik besutan Will Eisner tersebut diproduksi secara mandiri oleh OddLot Entertainment, kerugian yang mereka alami tidak sebesar yang dialami Fantastic Four (2015).
Memiliki visual yang inovatif dan dibintangi oleh sederet aktor Hollywood A-lister tampaknya tidak cukup untuk menyelamatkan The Spirit dari kegagalan. Plot yang lemah, dialog kaku, serta pengembangan para karakternya yang tidak maksimal menjadikan The Spirit dilabeli film adaptasi komik terburuk sepanjang masa.
4. Hellboy (2019)
Usai mendulang sukses lewat adaptasi di bawah arahan Guillermo del Toro, Dark Horse mencoba peruntungannya dengan me-reboot Hellboy di tahun 2019 silam. Bukan untung yang didapat, film yang disutradarai oleh Neil Marshall tersebut justru gagal rajai box office.
Absennya del Toro dipercaya sebagai alasan utama kenapa reboot Hellboy kurang diminati. Ulasan buruk dari para kritikus, strategi pemasaran yang salah sasaran, hingga pemilihan jadwal rilis yang berdekatan dengan Shazam! (2019) seolah meyakinkan CinemaScore untuk memberikan skor C.
5. Batman & Robin (1997)
Mengantongi skor C+ dari CinemaScore, Batman & Robin dikenal luas sebagai salah satu film adaptasi komik terburuk sepanjang masa. Saking buruknya, film arahan Joel Schumacher tersebut merusak reputasi Batman sebelum akhirnya dibersihkan oleh Christopher Nolan lewat Batman Begins (2005).
Tidak hanya datang dari kritikus, hujatan yang didapat oleh Batman & Robin pun datang dari para penontonnya. Bukan tanpa sebab, film yang dirilis pada 1987 tersebut dinilai memiliki tone yang norak, dialog asal bunyi, hingga performa akting para castnya yang buruk, sekalipun menggaet aktor Hollywood A-lister sekaliber George Clooney.
6. Morbius (2022)
Kurang lengkap rasanya jika membahas film adaptasi komik terburuk tanpa menyebut Morbius. Dibenci kritikus karena fasenya yang terlalu lambat serta struktur naskahnya yang amburadul, film arahan sutradara Daniel Espinosa tersebut meraih skor C+ dari CinemaScore.
Morbius menemukan popularitasnya usai jadi bulan-bulanan ejekan lewat meme di internet. Memanfaatkan tagar ‘It’s Morbin’ Time’ yang menggila di berbagai platform media sosial khususnya X, Sony merilis ulang Morbius dan berhasil mengantongi total pendapatan global hingga 506 juta dolar.
7. Madame Web (2024)
Masih datang dari Spiderverse besutan Sony, Madame Web mendapatkan skor C+ dari CinemaScore. Tidak mengejutkan mengingat naskahnya ditulis oleh Matt Sazama dan Burk Sharpless yang sebelumnya menangani naskah Morbius (2022).
Sekalipun para penonton telah menurunkan ekspektasi mereka, Madame Web masih tampil mengecewakan dengan dialog absurd dan plot amburadul. Saking buruknya, film yang disutradarai oleh S.J. Clarkson ini masuk dalam kategori film so bad it’s good.
Film adaptasi komik lain, seperti Jonah Hex (2010), Ghost Rider: Spirit of Vengeance (2011), dan R.I.P.D. (2013), turut mengantongi skor C+ dari CinemaScore. Sementara Catwoman (2004) dan Green Lantern (2011) yang menjadi ikon sebagai film superhero terburuk justru meraih skor B. Dari deretan film di atas, kamu sudah nonton yang mana?