Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film Fury (dok. Sony Pictures/Fury)
film Fury (dok. Sony Pictures/Fury)

Ada banyak kisah luar biasa yang diceritakan oleh sutradara berbakat. Namun, ada sesuatu spesial tentang film perang yang digarap oleh mereka yang benar-benar pernah berada di garis depan medan tempur. Para veteran ini membawa pengalaman dan perspektif unik yang tidak hanya memperkaya cerita tetapi juga memberikan kedalaman emosional yang autentik.

Dengan latar belakang pengalaman militer yang beragam, para sutradara ini berhasil menangkap kompleksitas perang. Bukan hanya dari segi strategi dan aksi, tetapi juga dampaknya terhadap manusia. Berikut adalah deretan film perang yang disutradarai oleh veteran, menjadi bukti bahwa pengalaman nyata dapat menghasilkan seni yang begitu kuat.

1. The Best Years of Our Lives (William Wyler, 1946)

film The Best Years of Our Lives (dok. RKO Pictures/The Best Years of Our Lives)

William Wyler menggunakan pengalaman militernya untuk menciptakan kisah menyentuh tentang kehidupan setelah perang. Dalam The Best Years of Our Lives, ia menggambarkan tiga pria yang kembali ke rumah setelah Perang Dunia II dan berjuang untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan normal. Film ini dipenuhi dengan emosi mendalam yang menyoroti trauma.

Wyler sendiri pernah bertugas di Angkatan Udara Amerika Serikat selama perang. Pengalaman tersebut membentuk cara pandangnya tentang dampak perang terhadap kehidupan manusia. Film ini menjadi salah satu karya terbesarnya dengan penampilan luar biasa dari Dana Andrews, Harold Russell, dan Fredric March.

2. The Diary of Anne Frank (George Stevens, 1959)

film The Diary of Anne Frank (dok. George Stevens Prod./The Diary of Anne Frank)

George Stevens membawa pengalamannya menyaksikan langsung kekejaman Holocaust ke layar lebar melalui The Diary of Anne Frank. Berdasarkan buku harian gadis muda yang menjadi simbol penderitaan selama Holocaust, film ini adalah karya yang penuh dengan kejujuran emosional dan penggambaran mendalam.

Sebagai tentara di Angkatan Darat Amerika Serikat, Stevens membuat dokumentasi kamp konsentrasi Nazi yang digunakan sebagai bukti dalam Pengadilan Nuremberg. Pengalaman ini memengaruhi pendekatannya dalam membuat film yang memberikan sentuhan personal dan tragis pada kisah Anne Frank.

3. Fury (David Ayer, 2014)

film Fury (dok. Sony Pictures/Fury)

Dengan latar belakang Perang Dunia II, Fury menceritakan perjalanan kru tank yang dipimpin oleh Brad Pitt dalam menghadapi hari-hari terakhir konflik di Eropa. Film ini mengeksplorasi persahabatan, ketegangan, dan pengorbanan di medan perang. Dengan aksi yang intens dan cerita emosional, Fury adalah salah satu film perang modern terbaik.

David Ayer, yang pernah bertugas sebagai teknisi sonar di Angkatan Laut AS, membawa pengalamannya sendiri ke layar. Ia dikenal karena gaya penceritaannya yang realistis dan penuh emosi. Fury adalah salah satu contoh bagaimana Ayer menggunakan latar belakang militernya untuk menciptakan film yang terasa autentik.

4. Letters from Iwo Jima (Clint Eastwood, 2006)

film Letters from Iwo Jima (dok. Warner Bros./Letters from Iwo Jima)

Clint Eastwood memberikan perspektif berbeda tentang Perang Dunia II dalam Letters from Iwo Jima. Alih-alih menceritakan kisah dari sudut pandang Amerika, film ini menggambarkan pertempuran melalui mata tentara Jepang yang menampilkan sisi manusiawi dari "musuh".

Eastwood sendiri pernah bertugas di Angkatan Darat selama Perang Korea. Film ini menjadi salah satu karya terbaiknya, menampilkan betapa kompleks dan tragisnya perang dari sudut pandang yang jarang diperlihatkan.

5. Hope and Glory (John Boorman, 1987)

film Hope and Glory (dok. Warner Bros./Hope and Glory)

Hope and Glory mengambil sudut pandang unik dari Perang Dunia II. Alih-alih berfokus pada pertempuran di garis depan, film ini menggambarkan pengalaman anak kecil bernama Bill yang tumbuh di pinggiran London selama Blitz, serangan udara besar-besaran oleh Jerman. Dengan campuran drama dan komedi, film ini memberikan pandangan yang menyentuh.

John Boorman, sang sutradara, memiliki pengalaman militer yang unik. Dia bertugas sebagai instruktur administratif di militer Inggris selama tahun 1950-an. Meskipun tidak bertugas langsung di garis depan, pengalamannya dengan disiplin militer dan pandangannya tentang konflik seperti Perang Korea memengaruhi cara dia menceritakan kisah dalam film ini.

6. Platoon (Oliver Stone, 1986)

film Platoon (dok. MGM/Platoon)

Platoon adalah film yang sangat personal bagi sutradaranya, Oliver Stone. Film ini menggambarkan pengalaman seorang tentara muda di Vietnam yang harus menghadapi konflik internal dan moral di tengah brutalnya perang. Dengan penampilan luar biasa dari Charlie Sheen, Willem Dafoe, dan Tom Berenger, Platoon menjadi salah satu film perang paling realistis dan emosional.

Stone adalah seorang veteran Perang Vietnam yang bertugas di Angkatan Darat AS, dan pengalaman ini memengaruhi setiap aspek dari Platoon. Film ini adalah bagian pertama dari trilogi Stone tentang perang Vietnam, yang diikuti oleh Born on the Fourth of July dan Heaven & Earth.

7. They Were Expendable (John Ford, 1945)

film They Were Expendable (dok. MGM/They Were Expendable)

They Were Expendable adalah kisah heroik tentang pasukan Angkatan Laut Amerika yang menggunakan kapal PT (Patrol Torpedo) selama tahap awal Perang Dunia II. Film ini menyoroti keberanian dan pengorbanan para prajurit di tengah situasi yang tampaknya tanpa harapan, dengan penampilan luar biasa dari John Wayne dan Robert Montgomery.

John Ford sendiri adalah seorang veteran yang bertugas sebagai kepala fotografi untuk Kantor Layanan Strategis selama Perang Dunia II. Salah satu prestasinya yang luar biasa adalah mendokumentasikan pendaratan D-Day di Omaha Beach pada tahun 1944.

Film-film di atas menunjukkan bagaimana pengalaman perang dapat membentuk sudut pandang sutradara dalam menyampaikan cerita di layar lebar. Di antara judul film perang yang disutradarai oleh veteran, mana yang membuatmu paling penasaran untuk menonton?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEmma Kaes