Dalam komiknya, Batman selalu berhasil membawa Joker ke pengadilan. Walau Joker berhasil melarikan diri, setidaknya dibutuhkan seseorang dengan topeng badut untuk menggantikannya sehingga dapat memberi Gotham waktu istirahat darinya selama beberapa hari.
Namun hal serupa tidak terjadi dalam film Joker. Alih-alih melarikan diri, Arthur Fleck justru tidak terlalu sulit untuk ditangkap, dan tampaknya tidak terlalu peduli dengan penangkapan tersebut. Setelah dia membunuh Murray Franklin, dia hanya berkeliaran di studio sampai polisi datang untuknya.
Dia kemudian diselamatkan oleh perusuh yang menabraknya dengan mobil ambulans, namun entah bagaimana di luar layar (dengan asumsi, tentu saja, semua itu benar-benar terjadi) dia sekali lagi ditangkap. Kita tahu karena dia telah menjadi pasien di rumah sakit jiwa ketika film ini berakhir.
Jadi, aparat kepolisian Kota Gotham tampaknya dapat menangkap Joker dengan mudah tanpa bantuan seseorang yang memakai kostum kelelawar.
Nah, itu tadi tujuh hal yang membedakan Joker dengan versi komiknya. Terlepas dari perbedaan-perbedaan di atas, nampaknya Joker akan mendulang banyak nominasi Oscar di tahun berikutnya. Bagaimana menurutmu?