Menurut Vino, ada banyak millennials yang punya banyak cita-cita, ambisi, namun menyepelekan perencanaan masa depan atau goals jangka panjang. "Dengan pikiran alah masih muda, masih banyak waktu kita kerap terlena." Vino juga mengingatkan pentingnya hal ini dengan menjadikan dirinya contoh.
Vino menekankan bahwa millennials juga harus punya mimpi jangka pendek dan jangka panjang. "Mimpi jangka pendek gampang banget. Setiap pekerjaan dan apa pun yang kita lakukan, kita harus bener-bener total. Kita harus bisa memberikan sesuatu, bukan cuma untuk diri kita sendiri, tapi untuk orang lain," ujarnya penuh semangat.
"Misalnya, kalau kita main film terus, tetapi gak bisa menghibur orang lain atau memberikan pengalaman baru buat generasi di bawah kita, ya akhirnya kita tidak menjadi apa-apa," lanjut Vino. "Tetapi kalau kita fokus di jangka pendek melulu, terlalu berambisi untuk pekerjaan saat ini doang dan tidak punya planning, untuk 'mau berkembang jadi apa kita ke depannya'? Ya akhirnya kita gak maju-maju, di situ terus."
IDN Times sempat menanyakan soal di mana Vino melihat dirinya 10 tahun di masa depan.
"Saya sebenernya ingin memproduksi film sendiri. Dan ini saya pelajari dari wujud pengalaman saya selama ini, dari jatuh bangunnya saya di industri film." Tentu ada banyak orang yang menawari kesempatan short-cut bagi Vino. Mengajaknya jadi produser atau sutradara, namun hanya karena popularitasnya begitu menjual. Hal yang seperti itu ia hindari.
"Nah, jadi dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, saya akan mulai belajar ke belakang layar sebagai asisten produser. Di beberapa film sebelumnya saya sudah mulai membantu menulis naskah. Saya juga sudah membantu gimana sih manajemen produksi yang benar untuk sebuah film."
Mencapai cita-cita karena sudah menempa diri, bukan melalui jalan pintas, adalah jalan yang Vino G Bastian tempuh. "Nah, suatu hari nanti kalau ternyata memang ada jalan dan rezekinya, saya ingin sudah punya film sendiri. Bukan saya yang main, bukan saya yang menyutradarai, tapi saya yang memproduksinya. Karena bisa memproduksi film bukan cuma menghasilkan karya tapi juga bisa menggaet teman-teman untuk bekerja. Jadi membuka lapangan kerja lebih luas lagi."