Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
karakter sampingan di serial Upin & Ipin yang layak mendapat sorotan lebih jauh lagi atau dibuatkan satu episode khusus di mana mereka jadi bintang utama cerita
karakter sampingan di serial Upin & Ipin yang layak mendapat sorotan lebih jauh lagi atau dibuatkan satu episode khusus di mana mereka jadi bintang utama cerita (dok. Les' Copaque Production/Upin & Ipin | Geng: Pengembaraan Bermula)

Sumber rujukan:

1.https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Roy

2.https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Susanti?so=search

3.https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Nurul

4.https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Tiger

5.https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Jasmin

6.https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Hamzah

7.https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Lim

8.https://upinipin.fandom.com/ms/wiki/Rajoo

Serial Upin & Ipin memang selalu identik dengan petualangan dua bocah kembar yang identik lewat kepala botak mereka. Bukan tanpa alasan, mengingat Upin dan Ipin sama-sama termasuk tokoh utama dalam serial ini. Tapi, kalau kamu perhatikan lebih jauh, sebenarnya ada banyak karakter lain yang beberapa kali muncul di series ini, tapi jarang sekali disorot secara mendalam. Padahal, kalau mereka diangkat dalam satu episode khusus, mungkin ceritanya bakal terasa lebih segar dan bikin penonton makin betah mengikuti kisah yang berlatar di Kampung Durian Runtuh ini.

Sejauh ini, sebagian karakter sampingan memang pernah mendapat spotlight khusus. Sebut saja, Devi lewat episode "Pesta Cahaya" atau Ijat dalam episode "Basikal Kawanku". Namun, masih banyak tokoh lain yang berpotensi jadi bintang utama cerita, dengan adegan menarik serta penjelasan mengenai latar belakang karakter tersebut yang belum pernah diungkap sama sekali. Yuk, kita lihat siapa saja karakter tersebut!

1. Abang Roy

karakter Abang Roy, pemuda yang suka berbuat onar di Kampung Durian Runtuh (youtube.com/Les' Copaque Production)

Abang Roy sering muncul sebagai sosok orang dewasa yang gemar bikin onar di Kampung Durian Runtuh. Mulai dari diam-diam mencuri buah durian Tok Dalang, ngebut di jalan kampung dengan motor berisiknya, ikut bersekongkol dengan para pemuda untuk bolos puasa serta makan sembunyi-sembunyi saat bulan Ramadan, sampai pernah dengan santainya membakar sampah di ruang terbuka meski kampung sedang dilanda jerebu.

Ya, walaupun kini Abang Roy diceritakan sudah bertobat dari perilaku lamanya, bahkan pernah terlihat menjadi imam salat tarawih di masjid. Tetap saja, akan menarik sekali bila dihadirkan satu episode khusus yang menggali alasan di balik setiap tindakan buruk Roy di masa lalu serta bagaimana ia akhirnya bisa berubah jadi pribadi yang lebih baik. Semua itu bisa ditampilkan sambil tetap menghadirkan tokoh Upin dan Ipin agar serial ini tidak dianggap berubah genre dan masih bisa dinikmati anak-anak.

2. Susanti

karakter Susanti, bocah perempuan yang diceritakan berasal dari Indonesia (dok. Les' Copaque Production/Upin & Ipin)

Memang benar kalau Susanti bukan termasuk karakter yang kecil perannya, mengingat ia pernah jadi bintang utama dalam beberapa episode, seperti saat kemunculan perdananya di "Berpuasa Bersama Kawan Baru", atau pada episode ketika ia dirumorkan balik ke Indonesia, "Temanku Susanti". Tapi, sebenarnya karakter bocah berkewarganegaraan Indonesia ini masih punya banyak sekali hal menarik yang layak disorot.

Menyelipkan hal-hal yang "Indonesia banget", entah itu makanan, kebiasaan, atau budaya para warga, semuanya bisa jadi bahasan menarik sekaligus trivia ringan bagi penonton anak-anak. Selain itu, kilas balik tentang bagaimana Susanti cukup kaget dengan beberapa hal baru yang ia temui di Malaysia atau kesulitan yang ia hadapi saat baru pindah rumah dan bersekolah di lingkungan yang benar-benar baru, dengan bahasa yang cukup berbeda dari negara asalnya, berbagai aspek tersebut dapat disorot dari kehidupan karakter anak perempuan satu ini.

3. Nurul

karakter Nurul, teman kelas Upin & Ipin yang jarang sekali disorot (youtube.com/Les' Copaque Production)

Berbagai informasi seperti latar belakang dirinya, keluarganya, hingga potret rumah dan letak tempat tinggalnya, segala hal tentang Nurul memang belum pernah diungkap sama sekali. Jangankan soal identitas pribadinya, di Tadika Mesra saja, Nurul terhitung sebagai karakter yang sangat minim sekali perannya dan tak pernah punya dialog penting. Para penonton pun bertanya-tanya, apakah Nurul di rumah juga sama pendiamnya atau dia lebih sering bermain dengan kawan di sekitar tempat ia tinggal alih-alih bermain dengan Upin dan kawan-kawan?

Berbagai hal yang menjadi pertanyaan tentang karakter Nurul sebenarnya bisa dijadikan topik cerita menarik buat satu atau beberapa episode khusus. Meskipun pihak animator lagi-lagi harus bekerja keras untuk mengembangkan alur cerita baru serta latar tempatnya. Tapi, hasilnya pasti bakal worth it sekali. Kalaupun belum bersedia membuka latar belakang Nurul, setidaknya beri dia sedikit dialog atau screentime saat belajar dan presentasi di kelas, agar keberadaannya yang sebelumnya jarang disadari, dapat lebih terlihat di mata penonton.

4. Cikgu Tiger

karakter Cikgu Tiger, guru pria di Tadika Mesra yang suka pamer otot (dok. Les' Copaque Production/Upin & Ipin)

Cikgu Tiger adalah salah satu guru di Tadika Mesra yang beberapa kali muncul di berbagai episode. Penampilannya selalu mencuri perhatian karena tubuhnya yang kekar dan cukup macho untuk ukuran guru TK. Namun, di balik kesan garang itu, ia justru mudah sekali takut pada hal-hal sepele dan bahkan pernah menampilkan gestur yang cukup feminin, sehingga sosoknya terasa unik dan mudah dikenali.

Meskipun perannya sebagai side character sudah cukup jelas dan terbangun dengan baik, bakal jauh lebih ideal bila ia mendapat satu episode spesial yang mengulik perjalanan hidupnya. Misalnya, alasan di balik pilihannya menjadi guru TK padahal ia bisa saja bekerja sebagai instruktur gym atau menekuni bidang lain yang sesuai dengan penampilannya, hingga sisi-sisi tak terduga seperti hobi atau mimpi masa kecilnya. Lewat eksplorasi seperti itu, penonton bisa melihat bahwa di balik penampilan nyentrik Cikgu Tiger, ada cerita menarik yang seru buat disimak.

5. Cikgu Jasmin

karakter Cikgu Jasmin, guru pertama Upin dan Ipin di Tadika Mesra (youtube.com/Les' Copaque Production)

Meskipun menjadi guru pertama yang mengajar di Tadika Mesra, latar belakang Cikgu Jasmin justru tidak pernah dipaparkan secara jelas. Penonton hanya tahu bahwa ia akhirnya pindah untuk melanjutkan perkuliahan pascasarjana, dan tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu. Memang, latar belakang dirinya barangkali agak kurang relevan untuk konteks serial kartun anak-anak. Tapi, cukup menyayangkan bahwa karakter yang krusial dalam musim-musim awal Upin & Ipin ini, cuma sebatas dikenal sebagai guru tanpa ada pengenalan lebih dalam lagi.

Barangkali, pihak Les' Copaque tertarik memproduksi sebuah episode khusus yang memperlihatkan Cikgu Jasmin setelah lulus kuliah dan kembali ke kampung halamannya, yang kemungkinan masih berada di sekitaran kawasan Kampung Durian Runtuh. Lalu, kalaupun tidak kembali mengajar di Tadika Mesra, minimal bisa ditunjukkan momen pertemuannya dengan murid-murid yang dulu pernah ia bimbing. Entah lewat reuni kecil, kunjungan mendadak, atau situasi tak terduga lainnya. Bagian itu bisa digarap lewat ide yang hangat dan menyenangkan. Episode spesial semacam ini juga bisa jadi nostalgia untuk penonton Upin & Ipin generasi lama yang kini sudah beranjak dewasa.

6. Abang Hamzah

karakter Abang Hamzah, ustaz sekaligus guru ngaji yang pernah mengajari Upin dan Ipin (youtube.com/Les' Copaque Production)

Abang Hamzah pertama kali muncul di episode “Iqra’” sebagai sosok ustaz sekaligus guru ngaji di surau atau masjid Kampung Durian Runtuh. Menariknya, karakter ini tidak digambarkan sebagai figur religius yang kaku. Justru, ia terlihat seperti pemuda pada umumnya yang berpakaian kasual, santai, suka menonton kartun, dan sangat doyan makan es krim. Sisi youthful ini membuat Abang Hamzah terasa sangat dekat dengan penonton, karena ia membawa nuansa yang cerah dan positif lewat kepribadian dirinya.

Latar belakang Abang Hamzah mungkin tidak perlu diungkapkan terlalu detail. Tapi, bakal menarik bila kita bisa melihat lebih jauh beberapa hal seputar dirinya, misalnya kegiatannya sehari-hari, bagaimana ia berinteraksi dengan warga, atau alasan kenapa ia tidak pernah terlihat mengajar lagi di surau. Semoga saja, pihak di balik animasi Upin & Ipin, mau mempertimbangkan untuk memunculkan kembali karakter Abang Hamzah sebagai guru ngaji sekaligus ustaz dalam episode spesial bulan Ramadan. Sebab, karakter satu ini benar-benar memberi warna yang berbeda dan rasanya menyejukkan sekali ketika melihat ia mengajari seluruh anak-anak dengan pembawaan yang tenang tapi tetap menyenangkan.

7. Abang Lim

karakter Abang Lim yang kocak dan kurang terlalu suka keberadaan anak kecil (dok. Les' Copaque Production/Geng: Pengembaraan Bermula)

Masih ingat Abang Lim? Karakter dari film Geng: Pengembaraan Bermula ini rasanya akan seru sekali jika kembali muncul di Kampung Durian Runtuh. Ia bisa menceritakan kesibukannya beberapa tahun belakangan, serta apakah ia sempat trauma untuk menyambangi kampung kecil itu lagi, mengingat pernah mengalami kejadian mengerikan sebelumnya. Momen nostalgia saat ia bertemu bocil-bocil kampung, bisa menghadirkan chemistry yang lucu dan hangat. Apalagi, reaksi Abang Lim memang cukup relate buat sebagian orang dewasa yang kadang kurang suka dengan keberadaan bocah yang terlalu hiperaktif dan bisa sangat mengganggu.

Meskipun sekarang sudah ada Abang Iz yang mengisi peran sebagai sosok abang bagi anak-anak di kampung, kehadiran Abang Lim tetap punya daya tarik tersendiri. Karakternya yang kocak, mudah tersulut emosi, tapi sebenarnya baik hati membuatnya mudah diingat dan disukai. Kalau ada satu episode khusus yang menampilkan momen kunjungannya serta interaksinya dengan anak-anak, Tok Dalang, serta Kak Ros yang dulu membuat ia sempat terpesona, pasti bakal terasa segar dan sangat menghibur, mau itu buat penonton Upin & Ipin yang lama ataupun yang baru.

8. Rajoo

karakter Rajoo yang merupakan anak dari Uncle Muthu (dok. Les' Copaque Production/Geng: Pengembaraan Bermula)

Rajoo termasuk salah satu karakter original yang paling awal muncul bersama Mei Mei serta Upin dan Ipin di episode pilot “Esok Puasa”. Ia bahkan juga hadir di movie pertama, tapi anehnya sejak musim kedua, karakter Rajoo justru menghilang tanpa jejak. Padahal, ayahnya sendiri yaitu Uncle Muthu, masih terus eksis sejak musim awal hingga sekarang. Entah apakah usia Rajoo memang lebih tua dari Upin dan Ipin sehingga ia tidak bersekolah di Tadika Mesra atau ia mulai memilih bermain dengan anak yang sebaya dengannya, semuanya masih belum ada jawaban.

Kalau diperhatikan, interaksi antara Rajoo dan si kembar bersaudara sebenarnya cukup menarik. Upin Ipin yang polos dan petakilan berpadu dengan Rajoo yang lebih logis dan tidak terlalu antusias untuk ukuran anak kecil, kombinasi mereka bertiga justru menghasilkan dinamika yang asyik ditonton. Rajoo memang sempat kembali muncul di episode “Mencari Idola” musim 16 serta di episode remake Upin & Ipin season 1, namun perawakan tubuhnya diubah jadi lebih pendek dan sifatnya juga tidak lagi seakurat versi awal, sehingga kesannya seperti karakter lain yang kebetulan bernama sama. Mudah-mudahan, suatu saat nanti Rajoo bisa dimunculkan lebih sering lagi dengan personaliti aslinya, serta dibeberkan alasan ia sempat tak muncul selama bertahun-tahun.

Itu dia delapan karakter di serial Upin & Ipin yang sebenarnya punya potensi besar untuk digali lebih dalam. Biarpun selama ini peran mereka lebih banyak sebagai pelengkap cerita, bukan berarti mereka tidak menarik untuk dijadikan sorotan utama. Justru dengan memberi spotlight kepada karakter-karakter di atas, serial Upin & Ipin bisa makin beragam ceritanya sekaligus memberi variasi yang bikin penonton lama maupun baru, jadi betah menyimak. Nah, menurut kamu, dari daftar di atas, siapa yang paling layak punya episode spesial sendiri? Juga, karakter mana yang kamu ingin sekali lebih sering dimunculkan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team