Mark Antony dan Cleopatra mungkin terkenal karena mereka rela mati demi cinta mereka. Cleopatra sendiri adalah seorang ratu Mesir yang ambisius namun memiliki kepribadian yang menarik. Oleh karena itu, ia menjadi simpanan Julius Caesar, sang diktator Romawi. Sayangnya, pada tahun 44 SM Caesar dibunuh oleh anak angkatnya sendiri, Brutus.
Tiga pria pun bergabung untuk membalaskan dendamnya, dan bersama-sama memerintah Romawi. Mereka adalah Gaius Octavianus, anak angkat Caesar; Marcus Lepidus, seorang jenderal Romawi; dan Mark Antony, seorang politisi dan jenderal Romawi.
Pada 41 SM, Antony mengundang Cleopatra untuk berkunjung ke Roma demi aliansi strategis dengan Mesir. Mereka pun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun triumvirat kedua yang saat itu sedang berkuasa sering bertengkar satu sama lain, sehingga memaksa Antony untuk menikahi saudara perempuan Octavianus.
Pada tahun 36 SM, Antony kembali ke Mesir dan melanjutkan kisah cintanya dengan Cleopatra. Menurut Encyclopedia of World Biography keduanya memang saling mencintai, tetapi juga saling menggunakan satu sama lain untuk keuntungan politik masing-masing.
Sayangnya, Oktavianus langsung mengacungkan pedang ke arah pasangan itu, sebagian besar karena Antony memutuskan untuk menceraikan saudara perempuannya demi Cleopatra. Selama bertempur melawan Oktavianus dan pasukannya, Antony diberitahu kalau Cleopatra telah bunuh diri. Merasa hancur, ia pun bunuh diri dengan pedangnya.
Sayangnya berita tersebut palsu. Cleopatra sebenarnya masih hidup dan kemudian ditahan. Legenda mengatakan kalau entah bagaimana dia mendapatkan ular beracun ke dalam selnya, lalu membiarkannya membunuhnya. Keduanya pun dimakamkan di samping satu sama lain.