Sebelumnya sudah ada keributan tentang film Joker-sentris selama bertahun-tahun, dengan duet Martin Scorsese dan Leonardo DiCaprio di dalamnya. Namun saat proyek ini akhirnya diumumkan, sutradara Hangover, Todd Phillips, didapuk untuk mengarahkan Joaquin Phoenix sebagai Joker.
Reaksi dari penggemar pun beragam, walau Joker sendiri berhasil memenangkan Golden Lion di Festival Film Venesia. Jelas bahwa penghargaan Ini menempatkan Joker — sebuah film comicbook — bersanding dengan film buatan Federico Fellini, Akira Kurosawa, Ingmar Bergman, Ang Lee, dan Alfonso Cuarón.
Hal itu adalah pencapaian yang tidak pernah dicapai oleh film komik lainnya, atau bahkan film komersial lainnya. Perlu diakui bahwa Joker bukan hanya film yang bagus, tetapi menjadi sebuah "transformasi" dari film bergenre superhero yang biasa saja menjadi sebuah seni sinematik tingkat tinggi.
Namun di sinilah sebuah kontroversi akan dimulai. Saat film ini mendapatkan euforia dari berbagai pujian yang datang ke arahnya, sebuah kontra-narasi dibuat dengan mengklaim bahwa Joker berpotensi untuk menginspirasi seorang penyendiri menjadi kejam dan tidak stabil.
Phoenix bahkan keluar dari sebuah wawancara ketika dia ditanya apakah Joker bisa menginspirasi tindakan kekerasan. Karena hal ini, Joker hanya mendapat 68 persen pada tomatometer Rotten Tomatoes.
Namun para penonton bioskop yang menyukai Joker menghadiahkan skor sebesar 89 persen dan mendorongnya ke rekor pembukaannya yang berhasil meraup 96 juta dolar AS, hampir dua kali lipat dari anggarannya yang hanya 55 juta dolar AS.
Nah, itu tadi 9 film kontroversial yang paling sukses sepanjang masa. Film-film di atas adalah sebuah bukti bahwa kritik dan kontroversi terhadap suatu karya bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan.