9 Film Supehero dengan Rating R, Bukan untuk Semua Umur

Logan menjadi penampilan terakhir aktor Hugh Jackman sebagai Logan alias Wolverine. Tak seperti kebanyakan film dari franchise X-Men lainnya, film ini mendapatkan rating R. Hugh Jackman sudah menjadi Logan sejak tahun 2000-an dan banyak yang berharap bahwa film terakhirnya menjadi sebuah masterpiece.

Film ini sangat memanfaatkan predikat R rated yang didapatkan, karena film ini penuh dengan kata-kata kotor yang diteriakkan oleh Profesor X. Tak hanya itu saja, ada juga adegan kekerasan di mana Logan mencabik-cabik anggota tubuh musuhnya dan menusuknya melalui tengkorak dengan cakarnya.

Hingga saat ini, Deadpool masih menjadi film R rated paling sukses dan juga menjadi film R rated terlaris sepanjang masa. Dengan anggaran hanya 58 juta dolar atau atau sekitar Rp864 miliar, film ini mampu meraih keuntungan mencapai 782,6 juta dolar atau setara dengan Rp11,6 triliun.

Keberhasilan ini mengejutkan banyak pihak tak terkecuali sang produser, Tim Miller. Sebab, film ini butuh waktu yang lama untuk mendapatkan lampu hijau dari Marvel, menjadikannya film R rated pertama dari Marvel. Kamu pasti sudah tahukan kenapa film ini mendapat R rated? Tentu saja karena film mengandung banyak kata-kata kotor dan aksi kekerasan yang sadis.

Dalam film The Suicide Squad arahan James Gunn menghadirkan beberapa karakter berbentuk hewan misalnya bintang laut raksasa, musang, dan hiu. Jika melihat dari beberapa karakter ini, mungkin ada yang menyimpulkan bahwa film ini menjadi film yang layak ditonton oleh anak-anak.

Tapi, film ini malah sebaliknya. Film ini penuh dengan kalimat kasar dan vulgar, menjadikannya salah satu film paling dicintai di DCEU. Ada juga adegan di mana King Shark mencabik-cabik musuhnya menjadi dua bagian, tentakel Starro yang menyerang musuhnya dengan brutal lalu hinaan yang dilontarkan oleh Peacemaker.

Ada sebagian kecil penggemar DC yang menganggap film Watchmen buruk, tetapi sutradara Zack Snyder berhasil mengadaptasi komik yang menurut banyak orang tidak dapat diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar.

Meskipun filmnya bisa jadi jauh lebih pendek jika tidak ada begitu banyak adegan gerakan lambat, film ini menceritakan kisah yang layak ditonton dan memiliki beberapa CGI yang paling mengesankan. Zack Snyder berhasil membuktikan dirinya sebagai salah satu sutradara paling ambisius di abad ke-21. Film ini mendapatkan menit terbatas karena R rated, jika tidak Zack Snyder bisa memberikan sebuah film yang persis diinginkan oleh para penggemar.
 

Dibuat dengan budget rendah, namun Deadpool menjadi salah satu film terlaris. Untuk film sekuelnya, tim produksi kali ini memiliki anggaran yang lebih besar dari sebelumnya. Tapi, Deadpool 2 kehilangan beberapa daya tariknya karena lebih seperti film superhero dengan anggaran yang jauh lebih tinggi.

Berbeda dengan Deadpool yang sebagian besar film berada di jembatan, Deadpool 2 menggunakan beberapa lokasi yang berbeda namun tetap berada di jembatan selama 60 menit. Meskipun tidak sehebat film pertama, Deadpool 2 masih merupakan film yang menyenangkan untuk ditonton.

Disutradarai oleh Matthew Vaughn, Kick-Ass sukses besar ketika pertama kali keluar 12 tahun yang lalu. Film ini berhasil mengubah wajah perfilman, karena ini menjadi film superhero pertama yang menghadirkan sisi humor dengan kalimat kasar.

Film dan ratingnya sangat terkait sehingga buku komik Kick-Ass tidak akan diadaptasi dengan benar saat studio membidik rating PG-13. Yang lebih menarik lagi adalah bahwa seorang gadis cantik berusia 11 tahun yang mengatakan kata-C adalah alasan mengapa Vaughn tertarik pada Kick-Ass sejak awal.

Film tidak selalu membutuhkan R rated dan rating yang lebih tinggi tidak secara otomatis membuat film menjadi lebih baik. Justice League adalah contoh sempurna dari versi film R-rated yang jauh melampaui versi PG-13.

Rilis teatrikal Justice League pada tahun 2017 dikritik secara kritis, dan visi asli Zack Snyder dihancurkan sepenuhnya oleh campur tangan studio. Tetapi versi 2021 sangat berbeda dan jauh lebih baik dari aslinya, sebagian berkat R rated-nya. 

Blade merupakan sebuah film tentang pemburu vampir. Film ini sangat kejam dan banyak adegan pertumpahan darah. Sementara serialnya semakin buruk dengan setiap rilis berturut-turut, film aslinya sangat mendebarkan.

Sayangnya, film reboot yang akan menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe pasti akan menyenangkan, namun itu akan diberi peringkat PG-13. Jadi penonton seharusnya tidak mengharapkan pertumpahan darah seperti dalam film yang rilis tahun 1998.

Penggemar film menunjuk ke trilogi Spider-Man sebagai alasan mengapa Sam Raimi ditunjuk sebagai sutradara Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Tapi, Darkman mungkin adalah bukti terbaik bahwa Sam Raimi adalah pembuat film terbaik untuk pekerjaan itu.

Menurut situs Den of Geek, film 1990 itu akibat Sam Raimi tidak didekati untuk mengarahkan film Batman, sehingga ia mengembangkan karakter gelapnya sendiri. Darkman mengisahkan seorang ilmuwan yang ditakdirkan akan segera mati, namun ia membalas dendam pada mereka yang meninggalkannya untuk mati. 

Film-film di atas mendapatkan rating R karena menghadirkan adegan kekerasan yang brutal, kalimat-kalimat kotor atau adegan yang berkaitan dengan sensualitas. Hayo, kamu sudah pernah nonton film yang mana saja, nih?