Interstellar mungkin menjadi salah satu film sci-fi terbaik sepanjang masa. Film yang disutradarai oleh Christopher Nolan ini berlatar di masa depan, saat bumi tidak lagi mampu menopang kebutuhan umat manusia.
Cerita bermula dari Cooper (Matthew McConaughey), mantan pilot uji coba NASA yang menjadi petani, tinggal bersama keluarganya. Putrinya, Murph (Mackenzie Foy), percaya bahwa rumah mereka dihuni oleh hantu yang berusaha berkomunikasi dengannya.
Cooper pun mengetahui bahwa hantu tersebut memandu mereka ke pangkalan rahasia NASA yang dipimpin Profesor Brand (Michael Caine). Profesor Brand mengungkapkan kepada Cooper bahwa perjuangan manusia untuk bertahan hidup semakin sia-sia. Ia mengusulkan solusi berupa kolonisasi galaksi lain.
Cooper direkrut untuk menerbangkan Endurance, wahana antariksa uji coba dengan misi mencari planet layak huni melewati lubang cacing yang terbentuk di orbit Saturnus.
Keputusan Cooper untuk bergabung dengan Endurance sangat mengecewakan Murph. Cooper, putri profesor Brand, Amelia (Anne Hathaway), fisikawan Rommily (David Gyasi), geografer Doyle (Wes Bentley) beserta satu robot serbaguna bernama TARS (Bill Irwin) berangkat menuju Saturnus selama dua tahun sebelum terbang ke galaksi baru.
Interstellar tidak hanya menyajikan visual apik khas Nolan, namun juga menunjukkan naluri manusia untuk bertahan hidup, yang didorong oleh cinta manusia kepada orang-orang terdekatnya. Hal ini bisa terlihat sangat jelas dari hubungan antar ayah-anak, Cooper dan Murph. Interstellar berhasil menghadirkannya dengan sangat manusiawi.