9 Karakter Anime Eksentrik yang Mirip Jiji dari Dandadan

Denki Kaminari dalam My Hero Academia dikenal dengan kepribadiannya yang santai. Ia cenderung tidak terlalu serius dan lebih suka membiarkan orang lain mengambil inisiatif. Kaminari menikmati waktu bersama teman-temannya dan mudah panik ketika menghadapi masalah. Namun ketika situasi menuntut, Kaminari tidak ragu untuk tampil di garis depan.

Serupa dengan Jiji, Kaminari juga menikmati kesenangan. Baik Jiji maupun Kaminari sangat menghargai persahabatan mereka dan menempatkannya di atas segalanya. Meskipun keduanya menghadapi kejahatan yang mengerikan, mereka tetap mempertahankan sikap santai mereka. Meskipun Jiji mungkin sedikit lebih termotivasi dibandingkan Kaminari, keduanya akan melakukan apa pun untuk orang yang mereka cintai.

Korosensei dari Assassination Classroom dikenal sebagai karakter yang sulit diatur. Meskipun secara teknis ia adalah seorang buronan, Korosensei memanfaatkan situasinya dengan menjadi guru sekolah menengah pertama terbaik di dunia anime. Metodenya memang tidak konvensional dan ia bisa bertingkah konyol, tetapi ia mengajarkan murid-muridnya untuk percaya pada diri sendiri.

Jiji dan Korosensei memiliki kesamaan dalam hal sifat jenaka. Keduanya menikmati hidup dan sangat peduli terhadap orang-orang yang mereka sayangi. Selain itu, Korosensei dan Jiji juga sangat setia dan rela melakukan apa pun untuk membantu teman-teman mereka yang membutuhkan. Meskipun masa lalu mereka tidak selalu gemilang, mereka menebus kesalahan-kesalahan tersebut dengan melakukan kebaikan di dunia.

Terlepas dari kekuatannya yang luar biasa, Goku tampaknya tidak pernah terlalu serius. Meskipun dunia terus-menerus diancam oleh berbagai kejahatan, Goku jarang sekali kehilangan senyumnya. Baik Jiji maupun Goku menampilkan karakter yang tenang dan menikmati kehidupan.

Goku memang memiliki momen-momen serius dan pernah menggunakan amarahnya untuk menunjukkan kekuatan destruktifnya. Namun pada akhirnya, Goku selalu menemukan sisi positif dalam setiap situasi. Serupa dengan itu, Jiji juga menyembunyikan perasaan-perasaan gelapnya dan menampilkan dirinya sebagai sosok yang lebih percaya diri dari yang sebenarnya ia rasakan. Baik Goku maupun Jiji memahami bahwa meratapi kesedihan tidak akan membawa perubahan apa pun.

Dalam anime yang sarat dengan konflik dan tragedi, Sasha Braus tampil sebagai sosok yang membawa humor. Meskipun ia tidak bermaksud untuk melucu, para penggemar dan karakter lain tidak dapat menahan rasa suka mereka terhadap kejujuran Sasha yang apa adanya. Sasha melakukan hal-hal yang mungkin tampak aneh bagi orang lain, tetapi sangat masuk akal baginya. Hal ini terutama terlihat dalam interaksinya dengan Keith Shadis selama pelatihan mereka.

Baik Sasha maupun Jiji seolah hidup di dunia mereka sendiri. Mereka melakukan hal-hal yang masuk akal bagi mereka dan merasa bingung ketika orang lain menganggap mereka aneh. Terlepas dari hal tersebut, Sasha dan Jiji tidak terlalu mempedulikan kritik orang lain dan tetap menikmati hidup sepenuhnya. Meskipun Sasha telah tiada, energi dan timing komedinya mengingatkan pada kecerdasan khas Jiji.

Satoru Gojo yang dikenal sebagai Penyihir Jujutsu terkuat dalam Jujutsu Kaisen, juga merupakan salah satu karakter yang paling tidak serius. Ia gemar melancarkan lelucon—bahkan lelucon yang cenderung mengerikan bagi sebagian orang. Terlepas dari berbagai kehilangan besar yang telah ia alami, Gojo tetap menjadi salah satu karakter yang paling santai.

Gojo dan Jiji sama-sama menikmati kesenangan. Mereka menyadari bahwa hal-hal buruk akan tetap terjadi terlepas dari apa pun yang mereka lakukan. Oleh karena itu, bagi mereka, yang terpenting adalah menikmati hidup selagi masih ada kesempatan. Gojo mungkin sedikit lebih percaya diri dibandingkan Jiji, karena kekuatan yang dimilikinya. Namun, bukan berarti Jiji tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Percakapannya dengan Okarun tentang hubungannya dengan Momo menjadi bukti yang cukup kuat. Baik Jiji maupun Gojo memahami bahwa hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dalam kesedihan, sehingga mereka memilih untuk menganggap semuanya sebagai sebuah permainan.

Momiji Sohma pertama kali diperkenalkan kepada penonton sebagai seorang anak laki-laki muda yang ceria dan langsung tertarik pada Tohru Honda. Sifatnya yang ramah dan penampilannya yang kekanak-kanakan memudahkannya untuk berteman terutama dengan perempuan. Namun, Momiji menyimpan beban berat dari masa lalu dan keadaannya saat ini sebagai salah satu anggota Zodiak dari klan Sohma.

Baik Jiji maupun Momiji menghadapi permasalahan yang cukup berat di rumah. Kekhawatiran mereka berdua juga berakar pada kejadian supranatural. Meskipun masalah yang dihadapi Jiji tampaknya lebih spesifik, Momiji harus menderita seumur hidup di bawah perlakuan kasar. Meskipun demikian, baik Jiji maupun Momiji tetap melontarkan lelucon dan menikmati hidup (sambil mengamati dari kejauhan wanita yang mereka cintai jatuh cinta pada orang lain).

Mako Mankanshoku merupakan salah satu karakter anime yang paling unik dan eksentrik, sebuah pernyataan yang cukup kuat mengingat ia berasal dari Kill la Kill. Serial Kill la Kill sendiri dikenal dengan deretan karakternya yang eksentrik, namun Mako berhasil melampaui mereka semua. Ia digambarkan sebagai sosok yang sangat positif, luar biasa beruntung, dan seorang teman yang setia.

Mako memiliki banyak kesamaan dengan Jiji. Baik Mako maupun Jiji berperan sebagai karakter pendukung yang sangat berkesan dalam serial masing-masing. Meskipun terkadang mereka terlihat terlalu percaya diri, justru kepercayaan diri inilah yang membuat mereka begitu disukai. Kehadiran Mako atau Jiji di layar selalu menghadirkan suasana yang hidup dan tidak membosankan.

Kyojuro Rengoku dikenal karena selalu melihat sisi positif dari setiap situasi. Bahkan ketika ibunya meninggal dan ayahnya terjerumus ke dalam alkohol, Rengoku tetap tegar dan mengambil alih tanggung jawab keluarga. Ia merawat adik laki-lakinya dan bahkan berhasil menjadi seorang Hashira dengan harapan dapat membangkitkan semangat ayahnya dan menyatukan kembali keluarganya.

Sikap positif Rengoku yang konstan sangat mirip dengan Jiji. Seperti Rengoku, Jiji mempertahankan sikap positif yang kuat di tengah kesulitan yang dihadapinya. Kedua orang tua Jiji sedang sakit di rumah sakit dan banyak kejadian kematian telah terjadi di rumahnya. Terlebih lagi, ia dihantui oleh makhluk mengerikan yang mencegahnya untuk tidur. Meskipun demikian, Jiji tetap bersikap positif dan bahkan bercanda dengan Momo dan Okarun. Baik Jiji maupun Rengoku menghadapi teror yang luar biasa, tetapi mereka tetap tersenyum dan tegar menghadapinya.

Chika Fujiwara merupakan karakter yang paling unik dan eksentrik di Kaguya-sama: Love is War, sebuah pernyataan yang cukup signifikan mengingat keseluruhan pemeran anime tersebut juga memiliki karakter yang kuat. Di antara para karakter yang unik tersebut, Chika tetap berhasil menonjol. Ia memiliki energi yang seolah tak pernah habis dan tampak mahir dalam segala hal yang ia coba. Serupa dengan Jiji, Chika merupakan perpaduan antara karisma dan bakat yang dibalut dengan kepribadian yang unik.

Baik Chika maupun Jiji memiliki kesamaan dalam hal kecintaan mereka terhadap lelucon dan hiburan. Mereka gemar membicarakan hal-hal yang aneh dan sering kali menghasilkan ide-ide yang sangat kreatif. Meskipun keduanya memiliki rasa tidak aman, hal tersebut tidak pernah disadari oleh orang-orang di sekitar mereka karena keduanya sangat pandai menyembunyikan ketakutan mereka di balik topeng periang.

Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang karakter anime eksentrik yang mirip Jiji dari Dandadan? angan ragu untuk mencari informasi lebih dalam melalui forum diskusi anime, artikel-artikel terkait, atau bahkan menonton langsung anime yang direkomendasikan. Temukan sendiri pesona dan keunikan setiap karakter, dan bagikan pendapatmu dengan komunitas anime lainnya!