9 Karakter Underrated Jujutsu Kaisen yang Justru Layak Diapresiasi 

Seringkali luput dari perhatian, Shoko Ieiri, dokter SMA Jujutsu saat ini yang lulus bersama Gojo dan Geto, adalah sosok pahlawan yang memiliki pengaruh besar dalam cerita. Berbeda dengan mantan teman sekelasnya, Shoko memiliki kepribadian yang lebih tenang dan tidak terpengaruh ketenaran. Ia lebih memilih untuk bekerja secara diam-diam. Namun, keinginan untuk berada di luar sorotan tidak mengurangi kemampuannya sebagai penyihir. Shoko memiliki bakat luar biasa dalam teknik kutukan terbalik.

Teknik kutukan terbalik, yang umumnya hanya bisa digunakan oleh penyihir paling berbakat untuk menyembuhkan diri sendiri, dapat Shoko terapkan kepada orang lain. Kemampuan unik ini memungkinkannya untuk menyembuhkan luka parah yang seharusnya fatal, bahkan hingga menumbuhkan kembali anggota tubuh rekan penyihirnya. Dengan keahliannya ini, Shoko menjadi sekutu yang sangat penting bagi para karakter utama.

Diperkenalkan pada awal alur Acara Persahabatan Goodwill Kyoto dalam Jujutsu Kaisen, Mai Zenin awalnya diceritakan sebagai sosok yang sombong dan kurang menyenangkan. Ia digambarkan sebagai lawan yang kontras dari saudara kembarnya, Maki, yang dikenal baik hati dan pekerja keras. Sikapnya yang kasar dan kurangnya rasa hormat kepada sesama penyihir, termasuk saudarinya sendiri, membuat Mai sulit untuk disukai. Namun, seiring perkembangan karakternya menjadi lebih kompleks, terungkap kebencian mendalam yang Mai rasakan terhadap klan Zenin dan alasan di balik kebenciannya pada Maki. Meskipun demikian, para penggemar masih skeptis terhadap karakter ini.

Meski Mai merasa dikhianati oleh Maki setelah sang saudara perempuan meninggalkan keluarga Zenin, ia rela mengorbankan nyawanya untuk memberi Maki tubuh yang tak terkalahkan. Sebagai pahlawan dengan kekurangan dan nasib yang sulit dan tidak adil, Mai Zenin memiliki salah satu perkembangan karakter paling mengharukan dalam seri ini. Ia seharusnya tidak hanya dilihat sebagai perantara agar Maki menjadi lebih kuat.

Meski jarang tampil di cerita utama, Masamichi Yaga, kepala sekolah Tokyo Jujutsu High, tetaplah figur penting. Walaupun kemunculannya terbatas, ia tidak kekurangan popularitas. Yaga sudah lama berkecimpung dalam dunia jujutsu. Sejak menjadi guru Satoru Gojo dan Suguru Geto, ia dikenal sebagai panutan bagi para penyihir muda.

Di balik sikapnya yang dingin dan terkadang kejam, Yaga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keberhasilan dan keselamatan para siswanya. Ia selalu menjunjung tinggi idealismenya. Pengorbanan diri Yaga sebagai kepala sekolah menjadi bukti paling nyata dari prinsipnya tersebut. Ia rela menyerahkan nyawanya untuk melindungi rahasia jujutsu boneka dari pihak berwenang yang memiliki kepentingan lain. Sebagai salah satu karakter paling bertanggung jawab dan baik hati, Yaga merupakan representasi dari nilai-nilai terbaik dan paling selfless dalam dunia sihir.

Nobara Kugisaki awalnya diceritakan sebagai salah satu dari tiga karakter utama Jujutsu Kaisen, adalah penyihir muda dengan potensi luar biasa. Sayangnya, sebagian besar potensinya belum sempat terwujud sepenuhnya. Pada arc Insiden Shibuya, Nobara mengalami nasib tragis, gugur dalam pertarungan melawan Mahito. Para penonton anime sebelumnya sangat antusias untuk menyaksikan perkembangan karakter Nobara.

Namun, menjelang akhir cerita, tidak ada tanda-tanda Nobara akan dihidupkan kembali. Keputusan penulis untuk membunuh Nobara di usia muda memicu kontroversi, dengan beberapa penonton merasa perkembangan karakter Nobara yang minim menjadi kurang bermakna. Meskipun kematian Nobara mengecewakan, kontribusinya pada jalan cerita dan pengaruhnya terhadap Yuji dan Megumi tidak bisa diabaikan begitu saja. Nobara meninggalkan kesan tersendiri meski kemunculannya terbilang singkat.

Toge Inumaki, salah satu penyihir Jujutsu Kaisen yang menggunakan teknik ucapan terkutuk, merupakan karakter yang menarik meski caranya berkomunikasi terbilang unik. Kemampuannya yang ampuh ini memungkinkannya memberi perintah yang harus dipatuhi lawan. Namun, kekuatan tersebut memiliki risiko karena bisa melukai sekutu. Hal ini membuat Inumaki harus mengembangkan cara bicara tersendiri menggunakan bahan onigiri.

Sayangnya, potensi besar Inumaki, baik dari segi kekuatan maupun pengembangan karakter, belum sempat terwujud sepenuhnya setelah cedera yang dideritanya pada Insiden Shibuya memaksanya absen di pertarungan selanjutnya. Minimnya kehadiran Inumaki di arc berikutnya membuat sebagian penonton menganggapnya sebagai karakter yang dilupakan. Meski demikian, penggemar Inumaki masih berharap penyihir bicara terkutuk ini bisa kembali berperan aktif di masa depan.

Jogo, bersama Mahito, Dagon, dan Hanami, adalah roh terkutuk istimewa yang sempat menjadi ancaman serius bagi para protagonis Jujutsu Kaisen di awal cerita. Meski demikian, tidak seperti sekutunya, pertempuran Jogo yang paling diingat justru berujung kekalahan. Hal ini terkadang membuat penonton meremehkan kekuatannya.

Jogo merupakan manifestasi bencana alam yang berhubungan dengan api. Ia memiliki kebanggaan tersendiri terhadap eksistensinya sebagai roh terkutuk, dan kekuatannya seimbang dengan ambisi besar yang dimilikinya. Jogo mendapat kesempatan langka untuk bertarung satu lawan satu melawan dua penyihir terkuat di dunia yaitu Satoru Gojo dan Sukuna. Meski Jogo takluk di tangan keduanya, faktanya para lawannya tersebut mengakui Jogo sebagai roh terkutuk yang tangguh.

Takuma Ino, penyihir Jujutsu yang jarang terekspos, tergolong karakter underrated dalam cerita Jujutsu Kaisen. Meski tidak tergabung langsung dengan Sekolah Tinggi Jujutsu, pandangan unik Ino mengenai ilmu sihir jujutsu serta kemampuan bertarungnya yang luar biasa membuatnya disegani oleh para penyihir lainnya. Sebagai rekan dekat Nanami Kento, Ino kerap mendapat pujian dari seniornya tersebut.

Nanami bahkan mengakui bahwa peringkat Ino yang relatif rendah tidak mencerminkan potensi sebenarnya yang dimilikinya. Selain piawai dalam ilmu sihir, Ino juga dikenal karena sikapnya yang positif dan berintegritas dalam menjalankan tugas. Berbeda dari kebanyakan penyihir lain yang terbiasa dengan dunia jujutsu yang keras, Ino mampu mempertahankan pandangan positifnya. Hal ini menjadikan Ino sosok yang menyejukkan di tengah dunia kelam yang dihadapi para protagonis Jujutsu Kaisen.

Meskipun Kiyotaka Ijichi, Asisten Direktur Sekolah Tinggi Jujutsu, tak pernah terlihat turun tangan langsung dalam pertarungan, perannya dalam mendukung para penyihir Jujutsu lainnya sangatlah vital. Layaknya karakter lain, Ijichi pernah mempelajari ilmu jujutsu, dengan teknik khusus yang memfokuskan pada pembuatan penghalang. Sosok yang sangat bertanggung jawab dan berpikiran logis, Ijichi terkadang tampak gugup saat berada di dekat penyihir yang lebih kuat.

Namun demikian, Ijichi tidak pernah membiarkan rasa cemas tersebut menghalangi tugasnya. Bantuan yang diberikannya selama misi selalu patut diacungi jempol. Meski kurang mendapat apresiasi dari para penggemar, sebagian besar penyihir dalam cerita Jujutsu Kaisen mengakui Ijichi sebagai anggota tim yang krusial. Hal ini dibuktikan oleh Nanami yang mengambil langkah khusus untuk melindungi Asisten Direktur dan staf pendukung lainnya selama Insiden Shibuya, menyadari betapa pentingnya keselamatan mereka demi kelancaran operasi.

Kasumi Miwa dari Sekolah Tinggi Jujutsu Kyoto kerap menjadi bahan ejekan penggemar karena dianggap tidak berguna. Namun anggapan tersebut perlu diluruskan. Meskipun dibandingkan teman sekelasnya seperti Aoi Todo atau Noritoshi Kamo, Miwa memang belum memiliki kemampuan jujutsu yang setara. Ia tetap berusaha sekuat tenaga untuk berkontribusi, terutama di situasi kritis. Bahkan, Miwa berani menghadapi Kenjaku, penyihir yang jauh lebih kuat dari dirinya atau murid Kyoto lainnya, pada klimaks Insiden Shibuya.

Miwa memiliki kepribadian yang sederhana dan apa adanya, serta hati yang baik dan pemberani. Hal tersebut menutupi kekurangannya dalam penguasaan teknik bertarung. Selain itu, karena tidak menyimpan niat jahat kepada orang lain, Miwa justru bisa berperan sebagai jembatan penghubung yang meredakan ketegangan antara para penyihir lain yang lebih agresif dan kompetitif.

Dunia Jujutsu Kaisen penuh dengan penyihir kuat dan menarik, baik yang protagonis maupun antagonis. Namun, di antara banyak karakter yang luar biasa, ada beberapa yang sering kali diabaikan atau diremehkan. Beberapa karakter di atas ada yang tidak memiliki kekuatan atau popularitas yang sama dengan karakter utama, tetapi mereka tetap memiliki kemampuan dan cerita unik yang patut diapresiasi.