Pernahkah kamu terkejut ketika mendengar aksen yang berbeda dari satu orang yang sama ketika mereka bicara bahasa Inggris? Misalnya saja Adele dan Ed Sheeran yang ketika berbicara dan menyanyi ternyata menggunakan aksen yang amat berbeda. Mereka adalah sedikit dari banyak musisi yang menanggalkan aksen asli mereka ketika bernyanyi. Biasanya aksen yang dipakai saat bernyanyi lebih mirip aksen Amerika atau aksen internasional.
Ternyata ada alasan lain, nih. Penelitian dari Hagen, Kerkhoff, dan Gussenhoven yang berjudul "Singing Your Accent Away, and Why It Works" menemukan bahwa ketika bernyanyi orang nonpenutur asli bahasa Inggris pun akan kehilangan aksen aslinya.
Rob Drummond dan Erin Carrie dalam artikel mereka yang diterbitkan The Conversation mengamini argumen tersebut dengan mengatakan bahwa perubahan aksen umumnya merupakan hal yang tidak disadari penyanyi. Ada dua hal yang menjadi penyebabnya.
Secara teknis, ketika menyanyi ada beberapa huruf vokal dan konsonan yang tidak nyaman bila diucapkan menggunakan aksen bahasa Inggris tertentu sehingga menuntut musisi untuk menetralkan aksen mereka.
Kedua tuntutan sosial, yakni penyanyi akan berevolusi dengan mengadopsi gaya atau aksen yang lebih sering digunakan musisi lain dalam genre yang sama. Hal ini pernah terjadi pada The Beatles yang pada awal kemunculannya masih menggunakan aksen Liverpool. Namun, lama kelamaan menyanyi dengan aksen netral atau internasional yang lebih mirip dengan aksen Amerika.
Meski mayoritas musisi menanggalkan aksen asli mereka, beberapa justru mempertahankannya. Ada banyak alasan yang bisa menjelaskan pilihan tersebut. Sambil cari tahu, berikut daftar musisi Barat yang memilih menyanyi dengan aksen daerah.