serial Doraemon (dok. Shin-Ei Animation/Doraemon)
Doraemon, kartun yang menemani masa kecil banyak orang, secara resmi tidak memiliki ending. Namun, ada beberapa teori penggemar yang mencoba mengisi kekosongan ini, dan beberapa di antaranya membawa nuansa gelap yang tak terduga.
Teori pertama menggambarkan Nobita sebagai penderita skizofrenia yang menciptakan Doraemon dan semua teman-temannya sebagai pelarian dari kenyataan pahit. Seluruh petualangan mereka hanyalah khayalan Nobita yang terbaring di ranjang rumah sakit, mencoba meredakan rasa sakit dan depresi.
Teori kedua lebih optimistis. Nobita menemukan baterai Doraemon habis. Ia punya dua pilihan: mengganti baterai dan menghapus ingatan Doraemon, atau menunggu teknisi yang kompeten. Nobita memilih berjuang, belajar keras menjadi ilmuwan, dan akhirnya memperbaiki Doraemon sendiri.
Teori terakhir, sekaligus paling tragis, menceritakan Nobita koma setelah kecelakaan. Doraemon menjual semua alatnya demi biaya operasi Nobita, kecuali satu. Operasi gagal, dan alat terakhir, yakni Pintu Kemana Saja, digunakan untuk membawa Nobita ke tempat yang ia inginkan, yakni surga.
Jadi, meskipun kartun-kartun ini awalnya tampak ceria dan polos, ternyata ada banyak teori gelap yang tersembunyi di baliknya. Apakah kamu percaya atau tidak, teori-teori ini pastinya membuat penonton melihat kartun masa kecil dengan perspektif yang berbeda. Kalau kamu punya teori lain, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar, ya!