Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film The Old Guard 2 (dok. Netflix/The Old Guard 2)
The Old Guard 2 (dok. Netflix/The Old Guard 2)

Intinya sih...

  • The Thing (2011): CGI menggantikan efek praktikal mengerikan dan revolusioner, membuat film kehilangan atmosfer mengerikannya.

  • Zodiac (2007): David Fincher menggunakan CGI untuk segala hal, termasuk menambahkan bulu CGI di buku jari sang aktor.

  • X-Men Origins: Wolverine (2009): Keputusan CGI yang buruk membuat cakar Logan terlihat ringan dan tidak berbahaya.

Beberapa film tampak berusaha terlalu keras untuk terlihat canggih dengan memasukkan efek Computer-Generated Imagery (CGI) ke dalam adegan-adegan yang sebenarnya tidak membutuhkannya. Bukannya membuat penonton kagum, CGI yang digunakan justru menciptakan kesan kaku, aneh, dan malah merusak nuansa cerita yang ingin dibangun.

Ironisnya, beberapa keputusan CGI yang tampaknya keren ini malah menjadi titik terlemah dalam film. Terkadang, efek digital yang tidak pada tempatnya justru mencabut emosi dari layar dan membuat penonton teralihkan. Berikut ini beberapa adegan CGI paling konyol dalam film yang sebenarnya tidak diperlukan.

1. The Thing (2011)

The Thing (dok. Universal Pictures/The Thing)

Saat versi prekuel The Thing dirilis pada 2011, banyak penggemar kecewa berat karena efek makhluk menyeramkan dalam film ini sepenuhnya dibuat dengan CGI. Padahal, salah satu hal yang paling diingat dari versi orisinal tahun 1982 adalah efek praktikal yang mengerikan dan revolusioner dari Rob Bottin.

Efek-efek tersebut terasa nyata dan menakutkan, sesuatu yang gagal ditiru oleh versi digital karena malah terlihat kaku dan tidak menyeramkan. Ironisnya, film ini awalnya dibuat dengan efek praktikal oleh tim profesional Alec Gillis dan Tom Woodruff Jr, lengkap dengan kostum, animatronik, dan boneka.

Namun, pihak studio merasa tampilan tersebut terlalu 80-an dan memutuskan menggantinya dengan CGI dalam tahap pascaproduksi. Hasilnya adalah film ini kehilangan atmosfer mengerikannya dan justru terlihat, seperti video game murahan. Bahkan sang sutradara sendiri mengaku menyesal karena keputusan tersebut.

2. Zodiac (2007)

Zodiac (dok. Paramount Pictures/Zodiac)

Zodiac mungkin terlihat seperti film detektif yang realistis dan tenang, tetapi faktanya film ini penuh dengan CGI. David Fincher, sang sutradara perfeksionis, menggunakan efek digital untuk segala hal mulai dari lanskap kota San Francisco era 1970-an hingga tetesan darah di adegan pembunuhan.

Ia beralasan bahwa CGI darah mempermudah proses syuting yang membutuhkan banyak pengulangan adegan tanpa harus mengganti kostum terus-menerus. Namun, penggunaan CGI paling aneh datang dari tangan tokoh utama Robert Graysmith (Jake Gyllenhaal).

Fincher merasa tangan Gyllenhaal terlalu mulus dan tidak realistis untuk seorang kartunis, jadi ia memutuskan menambahkan bulu CGI di buku jari sang aktor. Hanya untuk beberapa detik close-up. Sulit membayangkan ada penonton yang benar-benar peduli dengan tingkat kebuluan tangan sang tokoh, tapi Fincher ternyata sangat peduli.

3. X-Men Origins: Wolverine (2009)

X-Men Origins: Wolverine (dok. 20th Century Studio/X-Men Origins: Wolverine)

Film ini seharusnya menjadi cerita asal-usul yang memperkuat karakter Wolverine, tapi malah dikenal karena keputusan CGI yang buruk. Salah satu momen paling disorot adalah saat Logan mengeluarkan cakarnya di kamar mandi. Efek CGI-nya terlihat ringan, mengambang, dan tidak memiliki bobot alias jauh dari kesan tajam dan berbahaya yang seharusnya.

Memang, Hugh Jackman pernah mengaku beberapa kali terluka karena cakar asli di film sebelumnya. Namun, apakah itu cukup jadi alasan untuk menggantinya dengan versi digital yang terlihat seperti hasil animasi anak-anak? Adegan ini jadi bahan lelucon internet selama bertahun-tahun.

4. Halloween H20 (1998)

Halloween H20 (dok. Dimension Films/Halloween H20)

Topeng Michael Myers adalah elemen penting dalam franchise Halloween, tapi entah kenapa, tiap film selalu gagal membuat ulang versi asli topeng tersebut. Masalah topeng mencapai titik paling konyol saat tim produksi memutuskan mengganti topeng yang telah digunakan selama syuting dengan versi baru dari Stan Winston, karena merasa yang lama terlihat aneh.

Namun, satu adegan penting terlewat untuk diulang pengambilan gambarnya. Solusinya mereka menambahkan topeng baru menggunakan CGI. Hasilnya sungguh mengganggu karena topeng digital ini terlihat seperti tempelan kartun yang mengambang di wajah aktor. Di antara banyaknya masalah film ini, topeng CGI inilah yang paling tidak bisa dilupakan.

5. The Old Guard 2 (2025)

The Old Guard 2 (dok. Netflix/The Old Guard 2)

Film ini mungkin sudah tenggelam begitu saja setelah rilis di Netflix, tapi ada satu hal yang bikin penonton berhenti sejenak, yakni wajah Charlize Theron. Selama 40 menit pertama, ia tampil normal yakni tangguh, memukau, dan sesuai usianya. Tapi tiba-tiba, wajahnya berubah jadi seperti versi AI render dari tahun 2000-an.

Hasil CGI ini malah membuatnya tampak seperti karakter dari game PlayStation. Yang membingungkan, adegan ini bukan kilas balik, jadi tak ada alasan logis kenapa Theron harus terlihat lebih muda.

Rupanya, film ini sebagian diambil tahun 2022 dan sisanya dua tahun kemudian. Tim produksi merasa wajah Theron berubah cukup signifikan hingga memerlukan sentuhan digital. Namun, sentuhan ini malah menghancurkan konsistensi visual dan bikin penonton bertanya-tanya apa tidak ada cara yang lebih masuk akal daripada ini?

Penggunaan CGI seharusnya mendukung cerita, bukan mengalihkan perhatian dari isi filmnya. Namun, saat efek digital digunakan secara berlebihan atau tanpa alasan kuat, hasilnya bisa jadi justru merusak momen penting dan menghilangkan kedalaman emosi. Menurutmu, dalam adegan film mana yang paling menganggu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team