Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Thanos dalam Avengers: Endgame.
Thanos dalam Avengers: Endgame. (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Avengers: Endgame)

Intinya sih...

  • Pepper Potts tampil sebagai pahlawan tangguh dalam armor biru, versi live action dari komik The Invincible Iron Man #12 (2009).

  • Steve Rogers membisikkan, “Hail HYDRA.” Ini merupakan strategi cerdas yang merupakan referensi langsung ke komik Captain America: Steve Rogers #1 (2016).

  • Clint Barton yang berubah menjadi Ronin setelah kehilangan keluarganya diadaptasi dari New Avengers #27 (2007).

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beberapa adegan paling ikonik dalam film Avengers ternyata diadaptasi langsung dari komik Marvel dan dibuat sama persis. Selama lebih dari 1 dekade, MCU telah memikat penonton dengan aksi menegangkan, kisah yang menyentuh, dan variasi cerita. Walau banyak cerita dalam film yang dimodifikasi agar lebih relevan dengan penonton masa kini, beberapa momen pentingnya justru menjadi penghormatan langsung terhadap komik-komik legendaris Marvel.

Adegan-adegan terbaik dari film Avengers bukan hanya menakjubkan secara visual, tapi juga punya akar kuat dalam sejarah panjang komik Marvel. Buat kamu yang sudah lama mengikuti komiknya, melihat momen-momen ini dihidupkan dalam versi layar lebar terasa sangat memuaskan. Ini membuktikan bahwa Marvel Studios tahu caranya menghormati sumber aslinya dengan cara yang keren dan menyenangkan. Simak adegan film Avengers yang ternyata dibuat sama persis dengan komiknya di bawah ini.

1. Pepper Potts mengenakan Rescue Armor (The Invincible Iron Man #12)

Pepper Potts dalam Avengers: Endgame. (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Avengers: Endgame)

Dalam Avengers: Endgame, Pepper Potts akhirnya ikut bertempur menggunakan armor ciptaan Tony Stark sendiri. Ia tampil sebagai pahlawan tangguh dalam armor biru, yang merupakan versi live action dari Rescue Armor miliknya dalam komik The Invincible Iron Man #12 (2009). Dalam komik, Rescue Armor dirancang untuk misi penyelamatan dan pertahanan, bukan untuk menyerang seperti Iron Man.

Meski versi film lebih agresif, tujuannya tetap sama: menjadikan Pepper sosok pelindung. Kemunculannya pada pertempuran terakhir terasa memuaskan karena menampilkan transformasi Pepper dari pendukung menjadi pejuang sejajar meski sesaat. Desain kostumnya pun sangat mirip dengan versi komik, yang membuat para penggemar makin senang.

2. Momen “Hail HYDRA” Captain America (Captain America: Steve Rogers #1)

Captain America dalam Avengers: Endgame. (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Avengers: Endgame)

Salah satu momen tak terduga dalam film Avengers: Endgame ialah ketika Steve Rogers membisikkan, “Hail HYDRA.” Tujuannya untuk mendapatkan Mind Stone tanpa pertarungan. Adegan ini merupakan referensi langsung ke komik Captain America: Steve Rogers #1 (2016). Di situ, Cap yang tengah dikendalikan oleh HYDRA mengejutkan dunia dengan kalimat yang sama. Kalau dalam komik kalimat itu memicu kontroversi besar karena Cap dianggap berkhianat, versi film justru memanfaatkannya sebagai strategi cerdas.

Cap memanipulasi musuh tanpa harus bertarung seperti adegan lift dalam Captain America: The Winter Soldier. Ini adalah twist menyenangkan bagi fans karena menyatukan referensi, cerdik, dan merupakan penghormatan terhadap sejarah panjang karakter Cap. Gak heran kalau adegan ini jadi salah satu adegan paling tak terlupakan sepanjang film.

3. Hawkeye menjadi Ronin (New Avengers #27)

Hawkeye dalam Avengers: Endgame. (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Avengers: Endgame)

Setelah keluarganya lenyap akibat Snap, Clint Barton berubah menjadi Ronin, sosok misterius dengan pakaian hitam dan katana serta memburu penjahat tanpa ampun. Perubahan ini diadaptasi dari New Avengers #27 (2007), saat Clint menggunakan identitas Ronin untuk menjalankan misi diam-diam setelah Captain America: Civil War. Film dan komik sama-sama memperlihatkan sisi kelam Clint yang penuh amarah dan duka.

Namun, film membawanya lebih dalam secara emosional karena mengaitkannya langsung dengan kehilangan keluarga. Apalagi, Clint kehilangan istri dan semua anaknya sekaligus. Ini menjadi potret kuat tentang bagaimana rasa kehilangan bisa mengubah seseorang sekaligus memberi sorotan pada karakter yang sering terlupakan.

4. Avengers bersatu melawan Loki (The Avengers #1)

Loki (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/The Avengers)

Film The Avengers (2012) menampilkan versi modern dari kisah asal mula tim ini, seperti dalam komik The Avengers #1 (1963). Dalam versi komik, Loki memanipulasi Hulk agar melawan Thor, yang secara tidak langsung menyatukan para pahlawan. Dalam filmnya, Loki juga menjadi dalang yang membuat Iron Man, Captain America, Hulk, Thor, Black Widow, dan Hawkeye bersatu.

Meski versi film menambahkan peran S.H.I.E.L.D. dan suasana modern, inti ceritanya tetap setia pada komik. Interaksi maupun kerja sama antaranggota tim, seperti Captain America dan Iron Man saling melindungi hingga Hulk serta Thor melawan Chitauri, diadaptasi persis dari dinamika dalam komik. Pada akhirnya, seperti dalam versi asli, Loki hanya bisa dikalahkan oleh kekuatan tim, bukan oleh satu pahlawan saja.

5. Thanos menjentikkan jari (Infinity Gauntlet)

Thanos dalam Avengers: Endgame. (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Avengers: Endgame)

Momen ketika Thanos menjentikkan jari dan melenyapkan setengah kehidupan dalam Avengers: Infinity War diambil langsung dari komik Infinity Gauntlet (1991). Di sana, Thanos melakukan hal serupa demi mengesankan sosok bernama Death. Film dan komik sama-sama menunjukkan dampaknya secara mengejutkan karena para pahlawan menghilang secara tiba-tiba, yang menciptakan suasana duka serta ketidakberdayaan.

Tidak ada musik dramatis, hanya keheningan yang menyayat. Inilah bukti bagaimana satu momen sederhana bisa mengubah semesta. Kejadian tersebut juga menjadikan Thanos sebagai salah satu supervillain paling ikonik sepanjang sejarah perfilman.

6. Thanos istirahat di tamannya (The Infinity Gauntlet #6)

Thanos dalam Avengers: Endgame. (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Avengers: Endgame)

Setelah menjentikkan jari dan menghilangkan setengah populasi semesta dalam Avengers: Infinity War, Thanos terlihat hidup damai di sebuah planet terpencil. Momen ini diambil dari The Infinity Gauntlet #6 (1991). Thanos mengasingkan diri ke pertanian sederhana untuk merenung. Adegan filmnya dibuat sama persis dengan versi komik, familiar bagi para pembacanya.

Keduanya menggambarkan Thanos yang sudah tidak lagi bertarung, tetapi tenang dan pasrah dengan tindakannya. Filmnya bahkan menyertakan detail, seperti baju zirah yang dijadikan orang-orangan sawah, persis seperti dalam komik. Adegan ini memperlihatkan sisi lain dari Thanos, yang membuatnya terlihat bukan hanya sebagai musuh, melainkan sosok yang memiliki keyakinan dan konsekuensi atas tindakannya.

7. Captain America mewariskan perisainya (Captain America volume 7 #25)

Steve Rogers dan Sam Wilson dalam Avengers: Endgame. (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Avengers: Endgame)

Pada akhir Avengers: Endgame, Steve Rogers yang telah menua menyerahkan perisai ikoniknya kepada Sam Wilson, menandai awal dari Captain America baru. Adegan ini diadaptasi dari Captain America volume 7 #25, tepatnya ketika Steve yang sudah tak lagi bertenaga memilih Sam sebagai penerusnya. Adegan ini menjadi salah satu adegan ikonik yang paling diingat sepanjang film.

Baik dalam film maupun komik, keputusan ini dilandasi kepercayaan dan penghormatan mendalam terhadap nilai-nilai yang dipegang Sam. Ekspresi ragu-ragu Sam saat menerima perisai memperlihatkan betapa berat tanggung jawab tersebut. Namun, inilah momen penting yang menggarisbawahi pentingnya penerusan warisan kepada sosok yang layak dan membuka babak baru yang lebih inklusif untuk Captain America.

Ternyata ada beragam adegan film Avengers yang dibuat sama persis dengan komik. Adaptasi-adaptasi ini bukan sekadar fan service, tapi juga bentuk penghormatan terhadap warisan panjang cerita-cerita superhero yang telah membentuk imajinasi banyak generasi. Dengan memadukan visual modern dan emosi yang kuat, Marvel berhasil menghidupkan momen-momen legendaris komik ke versi layar lebar yang tak kalah menggugah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎