Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Captain America
Captain America (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Avengers: Age of Ultron)

Intinya sih...

  • Eksperimen prajurit super dalam Captain America: The First Avenger (2011)Transformasi Steve Rogers dari pemuda kurus menjadi Captain America berawal dari komik perdana tahun 1941, lalu diadaptasi hampir sempurna ke dalam film.

  • Captain America ditemukan di es dalam Captain America: The First AvengerKisah ikonik ketika Cap ditemukan membeku dalam es, puluhan tahun setelah pengorbanannya di Perang Dunia II, diadaptasi dengan penambahan bobot emosional.

  • Kembalinya Arnim Zola dalam bentuk digital dalam Captain America: The Winter Soldier (2014)Kejutan terbesar di film ini adalah kemunculan kembali Arnim Zola, kali ini sebagai kesadaran digital yang tersimpan di komputer tua.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Marvel Cinematic Universe (MCU) sering kali mengambil inspirasi langsung dari komik, termasuk film-film Captain America, yang menghadirkan adaptasi akurat sekaligus memuaskan bagi para penggemar lama. Tak heran, banyak adegan di MCU yang kemudian menjadi ikonik dan membekas di ingatan penonton.

Sejak pertama kali muncul pada 1941, Captain America telah menjadi salah satu pahlawan paling legendaris Marvel. Dalam perjalanannya, sosok Steve Rogers terus berkembang lewat berbagai medium, tetapi MCU tetap menjaga kesetiaannya pada kisah sumber. Meskipun ia tampil di banyak film Marvel dan sudah melalui banyak momen, berikut ini adegan Captain America yang dibuat persis seperti komiknya. Ada yang masih ingat?

1. Eksperimen prajurit super dalam Captain America: The First Avenger (2011)

Captain America (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Captain America: The First Avenger)

Transformasi Steve Rogers dari pemuda kurus menjadi Captain America berawal dari komik perdana tahun 1941, lalu diadaptasi hampir sempurna ke dalam Captain America: The First Avenger. Di sana, Steve dengan tekad kuat menjadi sukarelawan untuk Project Rebirth dan menerima Serum Prajurit Super dari Dr. Erskine. Adegan saat Steve keluar dari ruang transformasi dengan tubuh berotot dibuat sangat mirip dengan versi komiknya.

Sama seperti di komik, kematian tragis Dr. Erskine langsung menyusul, sehingga menjadikan serum tersebut mustahil untuk direplikasi. Momen ini bukan hanya awal kisah Cap di MCU, tapi juga cerminan tema keberanian, pengorbanan, dan tekad yang sudah melekat sejak kisahnya diciptakan lebih dari 80 tahun lalu.

2. Captain America ditemukan di es dalam Captain America: The First Avenger

cuplikan film Captain America: The First Avenger (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Captain America: The First Avenger)

Salah satu bagian paling abadi dari kisah Captain America adalah ketika ia ditemukan membeku dalam es, puluhan tahun setelah pengorbanannya di Perang Dunia II. Adegan ini ditampilkan dalam komik tahun 1964 dan diadaptasi di akhir film Captain America: The First Avenger. Dalam komik, Cap diselamatkan oleh Avengers, sementara di film penyelamatan dilakukan oleh S.H.I.E.L.D.

Meski berbeda detail, keduanya sama-sama menampilkan rasa kebingungan dan kesedihan Steve ketika tersadar bahwa ia telah kehilangan semua yang ia kenal. MCU menambah bobot emosional pada momen ini, sehingga menjadikannya titik penting yang menghubungkan Steve dengan era modern dan memperkuat perannya sebagai pahlawan lintas zaman.

3. Kembalinya Arnim Zola dalam bentuk digital dalam Captain America: The Winter Soldier (2014)

Arnim Zola (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Captain America: The First Avenger)

Kejutan terbesar di Captain America: The Winter Soldier adalah kemunculan kembali Arnim Zola, kali ini sebagai kesadaran digital yang tersimpan di komputer tua. Ide ini terinspirasi dari komik tahun 1977 karya Jack Kirby, di mana Zola pertama kali diperkenalkan sebagai ilmuwan gila yang memindahkan pikirannya ke tubuh mekanis dengan wajah digital.

Bedanya, MCU lebih dulu memperlihatkan Zola sebagai manusia (diperankan Toby Jones) sebelum akhirnya menampilkan bentuk digitalnya. Adegan di markas S.H.I.E.L.D. yang sunyi dan menegangkan itu berhasil menghadirkan nuansa menyeramkan sekaligus menghormati kreativitas Kirby dengan cara yang pas untuk film bergenre thriller politik.

4. Bucky Barnes kembali sebagai Winter Soldier dalam Captain America: The Winter Soldier

Bucky Barnes di film Captain America: The Winter Soldier (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Captain America The Winter Soldier)

Bagian paling emosional dari Captain America: The Winter Soldier adalah ketika Steve Rogers mengetahui bahwa sahabat lamanya, Bucky Barnes, ternyata masih hidup. Namun, kabar baik itu berubah menjadi tragedi ketika ia sadar bahwa Bucky telah dicuci otaknya dan dijadikan pembunuh oleh HYDRA. Kisah ini diadaptasi langsung dari komik Captain America (Vol. 5) #14 (2005), yang juga memperlihatkan Bucky kembali sebagai Winter Soldier di bawah kendali Soviet.

Baik di komik maupun film, momen ini sama-sama menampilkan patah hati Steve yang berusaha keras menjangkau sisi manusiawi Bucky di balik semua pengondisian. Penampilan Bucky dengan topeng, lengan logam, dan tatapan dingin terasa persis seperti desain komik, sehingga membuatnya terlihat tragis sekaligus menakutkan. Alur cerita ini tidak hanya memperkaya karakter Bucky, tapi juga mendefinisikan ulang kisah Captain America di era modern, sementara adaptasi filmnya menghadirkan konflik itu dengan intensitas yang lebih realistis dan brutal.

5. Civil War memisahkan Avengers dalam Captain America: Civil War (2016)

cuplikan film Captain America: Civil War (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/Captain America: Civil War)

Captain America: Civil War mengambil inspirasi besar dari komik Civil War karya Mark Millar dan Steve McNiven. Baik versi film maupun komik, keduanya sama-sama berpusat pada perpecahan di antara para superhero akibat regulasi pemerintah. Dalam komik, aturan pemicu konflik adalah Superhuman Registration Act yang mewajibkan para pahlawan membuka identitas mereka. Sedangkan di film, pemicu utamanya adalah Perjanjian Sokovia yang membatasi tindakan para Avengers.

Komik Civil War adalah salah satu crossover terbesar Marvel yang melibatkan hampir semua pahlawan, sementara versi film menyederhanakan ceritanya hanya pada lingkup Avengers. Meski begitu, inti konflik tetap sama, yaitu perdebatan sengit tentang kebebasan versus kontrol yang membuat teman dekat berubah menjadi musuh. Film ini berhasil merangkum tema besar komiknya dalam format yang lebih intim, tetapi tetap penuh emosi dan pertarungan ideologi yang kuat.

6. Thaddeus Ross berubah menjadi Red Hulk dalam Captain America: Brave New World (2025)

Red Hulk (dok. Walt Disney Motion Pictures/Captain America: Brave New World)

Dalam Captain America: Brave New World (2025), Thaddeus “Thunderbolt” Ross akhirnya berubah menjadi Hulk Merah, sebuah momen yang diadaptasi dari Hulk (Vol. 2) #1 (2008). Di komik, Ross mengalami transformasi akibat radiasi gamma dan menjadi versi Hulk berkulit merah dengan kekuatan luar biasa serta amarah yang tak terkendali. Dari seorang jenderal militer yang keras kepala, ia menjelma menjadi sosok kuat namun berbahaya.

Di MCU, Ross diperankan oleh Harrison Ford, dan para penggemar sudah lama menantikan perubahan besar ini. Kisahnya terasa relevan karena sejak awal Ross mewakili ketegangan antara otoritas pemerintah dan kekuatan super yang tak bisa dikendalikan.

Dalam film, ambisi politiknya membuatnya mengeksploitasi Samuel Sterns (The Leader), yang kemudian menyuntikkan gamma hingga memicu transformasi Ross menjadi Hulk Merah. Perubahan ini bukan hanya mengejutkan, tapi juga menjadi puncak dari perkembangan karakter Ross yang dibangun selama bertahun-tahun.

7. Captain America dan Falcon melawan Serpent Society dalam Captain America: Brave New World

Captain America (dok. Walt Disney Studios Motion Picture/Captain America: Brave New World)

Captain America: Brave New World juga memperkenalkan Serpent Society, sekelompok penjahat bertema ular yang sudah lama muncul di komik. Kisah ini diadaptasi dari Captain America: Sam Wilson #6 (2016), di mana Sam Wilson sebagai Captain America bersama Falcon baru, Joaquin Torres, berhadapan dengan kelompok kriminal tersebut. Di komik, pertempuran itu bukan sekadar soal fisik, tapi juga mencerminkan tantangan yang dihadapi Sam ketika publik dan pemerintah masih meragukan posisinya sebagai Captain America.

MCU sebelumnya pernah menyebut Serpent Society sebagai lelucon saat mengumumkan judul palsu, tapi kali ini mereka benar-benar hadir dalam bentuk live action. Konflik ini menjadi ajang untuk menampilkan kerja sama solid antara Sam dan Joaquin, sekaligus memperlihatkan aksi penuh koreografi yang spektakuler. Lebih dari itu, pertarungan melawan Serpent Society juga menekankan tema yang lebih besar: bagaimana Sam membuktikan dirinya sebagai Captain America baru di tengah dunia yang penuh keraguan.

Adegan-adegan Captain America yang diadaptasi langsung dari komik membuktikan bagaimana MCU berusaha menghormati sumber aslinya sekaligus menghadirkan kisah yang relevan untuk penonton modern. Ketepatan adaptasi ini tidak hanya memberi nostalgia bagi penggemar komik, tetapi juga memperkuat posisi Captain America sebagai salah satu pahlawan Marvel paling bersejarah dengan warisan yang terus hidup lintas generasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team