10 Adegan Ikonik yang Memakan Waktu Lama untuk Difilmkan

City Lights (1931) merupakan film komedi romantis bisu yang dibintangi Charlie Chaplin. Ia berperan sebagai karakter bernama Tramp. Dalam adegan ketika ia membeli bunga dari seorang perempuan difabel netra (Virginia Cherrill), Chaplin harus mengulang ini selama 342 kali.

Dirinya bersikeras untuk menemukan adegan yang paling meyakinkan. Apalagi pada saat itu belum ada teknologi berwujud CGI yang dapat digunakan dalam film. Hal ini membuat adegan Chaplin tersebut diambil ratusan kali.

Dibintangi Jackie Chan, Dragon Lord (1982) merupakan film komedi yang mengusung tema seni bela diri. Film ini mengikuti Jackie Chan sebagai Dragon dan sahabat baiknya, Mars sebagai Cowboy Chin. Dragon adalah putra seorang bangsawan Cina yang terkenal karena selalu mendatangkan masalah.

Suatu hari, ia mencoba mengirim surat cinta ke seorang gadis melalui layang-layang, tetapi suratnya jatuh di atap markas geng. Adegan ini membutuhkan waktu sangat lama untuk menyelesaikannya. Pasalnya, Jackie Chan harus mengulang sebanyak 1.000 kali untuk mendapatkan adegan yang sempurna.

Eyes Wide Shut (1999) merupakan film psychological-thriller yang diperankan oleh Tom Cruise dan Nicole Kidman. Berkisah tentang Dr. Bill Harford yang terganggu oleh pemikiran istrinya untuk berselingkuh meskipun sudah menikah. Ia pun tersedot ke dalam lingkaran teman sosialitanya yang berhubungan dengan ritual seks.

Sang sutradara, Stanley Kubrick, terkenal sangat teliti dengan proyek-proeyknya dan film ini bukan pengecualian. Selain memegang Guinness World Record untuk syuting film terus-menerus terpanjang selama 400 hari, Kubrick membuat Cruise harus berjalan melalui pintu yang sama sebanyak 95 kali.

Film neo-noir Korea Selatan ini mengikuti seorang ayah yang diculik. Oh Dae-su ditahan di dalam kamar hotel yang tersegel seraya dituduh membunuh istrinya. Oh Dae-su disiksa dan dihipnotis sebelum dibebaskan 15 tahun kemudian.

Setelah bebas, dirinya berusaha. mencari tahu siapa penculik misteriusnya. Oh Dae-su tidak hanya menemukan mereka, tetapi juga melawan mereka di dalam koridor. Adegan ini dibuat tanpa CGI yang memakan waktu tiga hari untuk diselesaikan.

Dalam film bergenre distopia ini, RoboCop merupakan penegak hukum cyborg di masa depan ketika Kota Detroit penuh kejahatan. Setelah polisi Alex Murphy (Peter Weller) dibunuh oleh penjahat, ia dihidupkan kembali oleh Omni Consumer Products (OCP) yang memiliki Departemen Kepolisian Detroit.

Alex diprogram dengan tiga kemampuan utama, yaitu melayani kepercayaan publik, melindungi yang tak bersalah, dan menegakkan hukum. Sang aktor pun beradaptasi dengan kostum RoboCop dengan cukup baik, tetapi Weller menghabiskan seharian hari penuh untuk mengulang adegan menangkap kunci kepala polisi.

Tobey Maguire sukses memerankan Spider-Man yang menjadi superhero New York. Ia mendapatkan kekuatannya dari gigitan laba-laba. Adegan ketika Peter baru mendapatkan kekuatannya terbilang sangat memorable.

Saat berada di kantin, Mary Jane Watson (Kirsten Dunst) tergelincir di lantai yang basah. Peter langsung bertindak untuk menangkap MJ dan tray makan siangnya. Adegan makan siang yang dilemparkan ini membutuhkan 156 kali pengambilan dan dilakukan tanpa CGI.

The Lord of the Rings: The Two Towers (2002) merupakan film petualangan fantasi epik berdasarkan novel karya J.R.R. Tolkien. Diceritakan, Saruman, seorang penyihir yang dikuasai oleh kekuatannya, berencana menggulingkan Kerajaan Rohan.

Raja Théoden pun mengungsikan warganya dari pasukan Uruk-hai Saruman ke benteng Hornburg di Helm's Deep. Adegan pertempuran malam di bawah hujan deras ini difilmkan selama lebih dari 3 bulan.

Film horor psikologis ini berfokus pada keluarga Torrance. Mereka setuju untuk menjadi penjaga musiman Hotel Overlook. Keputusan mereka untuk pindah ke hotel tersebut ternyata membawa petaka karena sering kali dihantui.

Terdapat adegan menyeramkan dan paling ikonik oleh Shelley Duvall yang membawa tongkat baseball. Pengambiln adegan ini menjadi penyiksaan bagi sang aktris, karena Kubrick membuatnya mengulang adegan tersebut sebanyak 127 kali.

The Usual Suspects (1995) adalah film misteri neo-noir yang mengikuti mafia bernama Keyser Söze. Terdapat adegan yang menarik dalam film ini ketika sekelompok penjahat dicurigai merampok truk. Tidak ada dari pria dalam barisan tersebut yang mengakui kejahatannya.

Dalam adegan ini, mereka semua tertawa. Aktor yang memerankan penjahat berpengalaman tertawa sepanjang hari syuting. Sampai-sampai sang sutradara, Bryan Singer, memutuskan membuat adegan tersebut menjadi tidak serius karena terlalu lelah mengulangnya.

Film aksi distopia ini berdasarkan novel grafis berjudul DC Vertigo karya Alan Moore. Dikisahkan Britania diperintah oleh pemerintahan neo-fasis, tetapi seorang anarkis bernama V bekerja secara rahasia untuk menantang rezim dan menuntut revolusi.

Pahlawan tersebut menginspirasi rakyat untuk memberontak melawan penguasa mengenakan topeng Guy Fawkes dan menyebabkan kekacauan. Sebelum gerakannya dimulai, ia menyusun barisan domino yang mengungkapkan lambangnya. Dibutuhkan sebanyak 22.000 domino yang dirangkai dalam waktu 200 jam untuk adegan ini.

Tidak banyak yang tahu kendala dalam membuat setiap adegan film, apalagi jika tidak menggunakan efek CGI. Kesepuluh film di atas bahkan membutuhkan waktu berhari-hari dan pengulangan take untuk mendapatkan adegan yang sempurna.