cuplikan film The Avengers (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/The Avengers)
Salah satu perubahan paling besar dalam sejarah Marvel di MCU adalah cara tim Avengers dibentuk. Dalam versi film, tim ini direkrut langsung oleh Nick Fury, hal yang berbeda dari kisah aslinya di komik. Selain itu, susunan anggota awalnya juga tidak sama.
Di komik, Avengers pertama terdiri dari Iron Man, Thor, Hulk, Ant-Man, dan Wasp, sementara Captain America baru bergabung kemudian. Namun di MCU, anggota pendirinya adalah Iron Man, Captain America, Thor, Hulk, Hawkeye, dan Black Widow. Kedua nama terakhir, Clint Barton dan Natasha Romanoff, sudah bekerja di bawah S.H.I.E.L.D. ketika Fury membentuk tim, sehingga mereka otomatis menjadi bagian dari generasi pertama Avengers.
Awalnya, perubahan ini sempat mengejutkan penggemar yang sudah terbiasa dengan Ant-Man dan Wasp sebagai pendiri. Namun, keputusan Marvel Studios ternyata berhasil. Jeremy Renner dan Scarlett Johansson sukses besar memerankan Hawkeye dan Black Widow, sehingga membuat keduanya cepat disukai penonton. Kehadiran mereka juga memberi nuansa berbeda bagi tim Avengers jadi lebih dekat dengan S.H.I.E.L.D. dan dunia mata-mata, sebelum akhirnya berkembang menjadi tim pahlawan super global. Hasilnya, versi Avengers di MCU terasa lebih modern, realistis, dan langsung ikonik di mata penonton masa kini.
Perubahan yang dilakukan MCU terhadap kisah dan karakter dari komiknya memang berani, tapi justru di sanalah letak daya tariknya. Banyak adegan dan detail yang diubah justru membuat cerita terasa lebih segar, relevan, dan mudah diterima penonton masa kini. Alih-alih merusak warisan komik, perubahan-perubahan ini berhasil memperkaya semesta Marvel dan membuat para penggemar semakin jatuh cinta pada versinya di layar lebar.