Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kento Yamazaki dalam Alice in Borderland dan Lee Jung Jae dalam Squid Game.
Kento Yamazaki dalam Alice in Borderland dan Lee Jung Jae dalam Squid Game. (dok. Netflix/Alice in Borderland & Squid Game)

Intinya sih...

  • Alice in Borderland punya variasi permainan yang lebih luas dengan empat jenis permainan yang menguji fisik, kecerdasan, kerja sama tim, dan emosi.

  • Alice in Borderland punya permainan yang lebih sulit untuk dimenangkan. Aturan dan tingkat kesulitan membuat beberapa permainan hampir mustahil untuk selesai.

  • Alice in Borderland punya unsur psikologis yang lebih kuat. Ini terlihat dari permainan Witch Hunt yang menguji mental. Dari sini, terlihat bagaimana manusia bisa kehilangan hati nurani ketika nyawa mereka terancam.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai sesama serial Netflix, Alice in Borderland dan Squid Game bisa dibilang sebagai rival terbesar dalam serial bertema permainan kematian. Keduanya memiliki tema yang sama, yaitu tentang para karakter yang harus bermain sebuah permainan dengan nyawa sebagai taruhannya. 

Dengan daya tariknya masing-masing, kedua seri memang cukup laris di pasaran. Namun, penulis sudah merangkum lima alasan kenapa permainan di Alice in Borderland lebih seru dari Squid Game. Penasaran? Yuk, langsung saja simak ulasan berikut! 

1. Variasi permainan yang lebih luas

Runaway Train (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Seperti yang kita tahu, kebanyakan permainan di Squid Game hanya mengadaptasi dari permainan anak-anak Korea Selatan. Meski permainannya cukup beragam, tetapi Alice in Borderland memiliki variasi permainan yang lebih luas. Sepanjang seri berlangsung, kita sudah disuguhkan dengan puluhan permainan seru dan menegangkan. 

Permainan dalam Alice in Borderland sendiri dibagi ke dalam empat jenis, yaitu Sekop, Wajik, Keriting, dan Hati. Tentunya, keempat jenis permainan ini memiliki tingkat kesulitan dan aturan permainan yang sangat beraga. Sekop biasanya adalah permainan yang menguji fisik, Wajik menguji kecerdasan, Keriting menguji kerja sama tim, dan Hati menguji emosi dan psikologi. 

Dengan memiliki variasi permainan yang lebih luas, kita tidak pernah bosan dengan permainan yang disuguhkan oleh Alice in Borderland. Entah menguji fisik atau psikologi, setiap permainan memiliki daya tariknya tersendiri. Hal ini membuat Alice in Borderland cocok untuk semua orang, baik mereka yang menyukai aksi maupun permainan logika atau psikologi. 

2. Permainan yang lebih sulit untuk dimenangkan

Arisu mengancam Mira. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Karena Squid Game hanya mengadaptasi permainan anak-anak, kebanyakan permainan di Squid Game bisa dimenangkan hanya dengan kekuatan fisik atau strategi sederhana. Berbeda dengan Squid Game, kebanyakan permainan di Alice in Borderland jauh lebih sulit untuk dimenangkan. Bahkan, ada beberapa permainan dalam Alice in Borderland yang tampaknya hampir mustahil untuk dimenangkan. 

Salah satu permainan yang hampir mustahil untuk dimenangkan mungkin adalah permainan Ratu Hati, Croquet. Permainan ini sebenarnya cukup sederhana, yaitu pemain hanya perlu bermain croquet bersama sang Ratu Hati, Mira, sebanyak tiga ronde. Namun, pada ronde ketiga, Mira akan menyiksa psikologi pemainnya, sehingga permainan tampak mustahil untuk selesai. 

Tak hanya itu, dalam Alice in Borderland, ada juga beberapa permainan yang memaksa pemain untuk mengkhianati atau mati, seperti permainan Hide and Seek. Terkadang, kekuatan fisik dan kegeniusan saja tidak cukup untuk bertahan di Borderland. Namun, keberuntungan, kewarasan, dan bahkan ketenangan di tengah kekacauan juga menjadi kunci untuk memenangkan permainan. 

3. Unsur psikologis yang lebih kuat

Arisu dalam permainan Witch Hunt. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Tidak bisa dimungkiri jika Squid Game juga memiliki beberapa permainan yang melibatkan pengkhianatan. Namun, perlu diakui jika unsur psikologis dalam permainan di Alice in Borderland jauh lebih kuat. Sebelumnya, penulis mungkin sudah menyebutkan Croquet dan Hide and Seek. 

Namun, ada permainan yang jauh lebih menguji mental, kacau, dan brutal, yaitu apa lagi kalau bukan Witch Hunt. Dalam permainan ini, para pemain harus mencari siapa “penyihir” yang sudah membunuh Momoka Inoue. Permainan ini sempat membuat para pemain kehilangan akal sehat, sehingga mereka mulai saling tuduh dan bahkan membunuh satu sama lain. 

Permainan ini memperlihatkan kepanikan massal dan bagaimana manusia bisa kehilangan hati nurani ketika nyawa mereka terancam. Permainan mungkin bisa selesai dengan mudah jika para pemain bisa tetap tenang. Namun, siapa yang bisa tetap tenang ketika orang-orang saling mencurigai satu sama lain? 

4. Aturan permainan yang jauh lebih kompleks

Sacred Fortunes (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Sekali lagi, karena Squid Game hanya mengadaptasi permainan anak-anak, otomatis kebanyakan permainan dalam Squid Game jauh lebih sederhana. Hal ini sangat bertolak belakang dengan permainan dalam Alice in Borderland, yang kebanyakan permainannya memiliki aturan yang sangat kompleks dan rumit. Bahkan dalam permainan yang menguji kekuatan fisik, logika dan penalaran para pemain tetap dibutuhkan untuk memenangkan permainan. 

Salah satunya mungkin adalah permainan Raja Keriting, Osmosis. Meski ini adalah permainan yang menguji kerja sama tim dan kekuatan fisik, tetapi strategi juga sangat dibutuhkan untuk memenangkan permainan ini. Osmosis memaksa para pemain untuk berpikir bagaimana caranya untuk mencuri poin dari musuh sebanyak mungkin, sambil menjaga poin mereka agar tidak dicuri musuh. 

Tak hanya itu, beberapa permainan dalam Alice in Borderland juga sering memberikan teka-teki yang harus dipecahkan oleh para pemain. Contoh terbesar mungkin ada dalam permainan Sacred Fortunes. Dalam permainan ini, para pemain terlalu berfokus pada pertanyaan yang diberikan. Tanpa disadari, permainan sebenarnya memberikan beberapa petunjuk, yang memungkinkan pemain untuk selamat, bahkan ketika jawaban mereka salah. 

5. Hukuman yang lebih brutal

Arisu menyaksikan kematian Karube. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Karena Alice in Borderland dan Squid Game mengangkat tema permainan kematian, tentunya cara bagaimana permainan menghukum pemainnya juga menjadi pertimbangan. Meski sama-sama bertema permainan kematian, tetapi Squid Game memiliki cara yang terbilang biasa saja dalam menghukum pemainnya. Kebanyakan pemain yang kalah dalam Squid Game biasanya hanya akan dihukum dengan cara ditembak mati. 

Sementara itu, dalam Alice in Borderland, para pemain bisa mati dengan cara apa saja. Di sini, para pemain bisa mati karena ledakan, dibakar hidup-hidup, disetrum, disiram cairan asam sulfat, dihujani anak panah berapi, atau bahkan dibunuh oleh teman sendiri. Selain memiliki permainan dengan variasi yang luas dan aturan yang kompleks, Alice in Borderland juga memiliki cara yang lebih brutal dalam menghukum pemainnya. 

Kesimpulannya, baik Alice in Borderland maupun Squid Game, keduanya tetap memiliki daya tariknya tersendiri. Tentang seri mana yang lebih baik tetap tergantung pada selera masing-masing. Jika kamu lebih suka dengan cerita dan permainan yang sederhana dan hanya menjual kematian, maka Squid Game cocok untuk kamu. Namun, jika kamu menyukai cerita yang lebih kompleks dengan permainan yang memaksa kamu untuk berpikir, maka kamu akan menyukai Alice in Borderland. Jadi, bagaimana menurutmu? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎